¹⁸

2.5K 197 10
                                    

.
.
.

Sudah satu minggu tragedi Chika yang dikira hilang berlalu.

Muthe juga sudah pulih dan telah pulang empat hari yang lalu.

Kini Joice semakin overposesif kepada Chika. Setiap ada waktu kosongnya ia yang akan mengantar atau menjemput Chika. Tak jarang pun keduanya menghabiskan waktu bersama ketika Chika pulang sekolah. Kadang mereka ke taman, ke mal, atau ke cafe sekedar makan.

Chika pun merasa bahagia ia jadi merasa bersalah karena awalnya telah berfikir negatif kepada keluarganya menganggap mereka telah melupakannya.

Bukan cuma Joice. Shani pun sama ia menyuruh orang orangnya terus memantau keberadaan Chika saat berada disekolah. Ia juga meminta kepada beberapa guru Chika disekolah untuk menjaga adiknya itu.

Sama seperti papa dan cicinya. Jinan tidak kala posesifnya kepada adiknya itu.



Pagi ini kini mereka tengah berkumpul untuk melakukan sarapan sebelum melanjutkan kegiatan masing masing. Muthe juga mulai hari ini akan bersekolah ditempat yang sama dengan Chika.

"De nanti adeknya dijaga ya. Apa lagi ini hari pertamanya kesekolah" ucap Shanju lembut. Kini Shanju akan berusaha untuk berbuat adil kepada kedua anaknya itu.

"Siap captain" jawab Chika semangat sambil mengangkat tangan kananya memberi hormat.

"Lucu banget ci de" kekeh Cio gemes yang kebetulan berada di samping Chika.

"Anak papa tuh bang" ucap Joice sombong.

"Dih anak aku juga kali" sinis Shanju kearah Joice.

"Iya anak kalian berdua" ucap Shani sambil memutar matanya malas.

"Yaudah kalo gitu aku pamit dulu pa/ma" ucap Shani sambil berdiri.

"Hati hati kamu ci" ucap Shanju menasehati.

"Iya ma"

"Ayok pa berangkat" ajak Chika setelah meminun air putih. Pagi ini Joice akan mengantarkan Chika dan Muthe kesekolah.


Skip...

Setelah sampai Chika pun berpamitan kepapanya untuk masuk kekelas. Sedangkan Joice mengantarkan Muthe keruang kepala sekolah terlebih dahulu. Karna arah kelas Chika dan kantor kepala sekolah berlawanan arah.

"Pagi" sapa Chika setelah menginjakkan kakinya di lantai kelasnya.

"Pagi juga chikuy" jawab mereka.

"Kelas mana tuh ade angkat lo chik" tanya Ashel setelah Chika duduk dikursinya.

"Ngk tau baru nanya kekepala sekolah"

"Oh"

Bel tanda masuk pun berbunyi. Bu Cindi selaku guru sejarah pun memasuk kelas Chika dkk.






Setelah menanyakan keberadaan kelas Muthe. Joice pun mengantarkan Muthe ke kelasnya.

Kini keduanya sudah sampai di depan kelas Muthe "MIPA 1". Ya Muthe masuk dikelas unggul karena ia memang pintarp

POSESIF FAMILY  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang