²¹

2.5K 258 34
                                    

.
.
.

Pagi pun telah tiba. Jinan keluar kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi. Ia akan berangkat cepat hari ini karena ia ada jadwal kelas pagi dikampusnya.

Sebelum nurun kebawah untuk sarapan, Jinan berniat akan membangunkan adiknya Chika.

Ceklek

Pintu dibuka oleh Jinan dan dapat ia lihat adiknya itu masih tertidur. Ia mendekati ranjang Chika lalu menarik pelan selimut yang menutupi wajah adiknya.

Ia pun tersenyum kala melihat wajah adiknya yang polos dan menggemaskan dengan mulut sedikit terbuka.

"Lucu banget sih de" ucap Jinan pelan sambil terkekeh.

"De bangun udah pagi" ucap Jinan lembut.

"Euuhhh" lenguh Chika tidak jelas ia sedikit terusik karena Jinan mengelus pipinya.

"Bangun de nanti telat loh kesekolahnya" ucap Jinan.

"Iya kak ini juga mau bangun" jawab Chika dengan mata yang masih terpejam.

"Buka dong matanya ih"

"Huahh kak Jinan masih ngantuk" ucap Chika merengek. Ia masih setia menutup matanya

"Kaka ngambek nih kalo kamu ngk bangun" ucao Jinan pura pura mengancam Chika.

"Ihh kaka mah mainnya ngancem nganceman" kesal Chika. Ia pun mulai menurunkan kakinya dari ranjang lalu berdiri dan melangkah menuju kamar mandi dengan menghentak hentakkan kakinya ke lantai.

Jinan yang melihat tingkah laku sang adik pun hanya dapat menggeleng gelengkan kepalanya heran.

"Dasar kebo" ucapnya lalu keluar dari kamar Chika.





Sesampai di meja makan Jinan pun menduduk diri disamping Shani.

"Ade udah bangun kak" tanya Joice.

"Udah pa" jawab Jinan singkat. Ia pun menoleh kearah mamanya yang sedang menyuapi adik angkatnya itu. Ia pun berdecak kesal, selera makannya pun seketika hilang.

Jinan berdiri dan semua yang ada disana pun melihat Jinan dengan tatapan bingung.

"Loh kak mau kemana, kamu ngk mau makan dulu" tanya Shanju lembut.

Jinan berdecak sungguh ia sangat kesal dengan mamanya itu bisa bisanya dia bertanya seperti itu kepadanya.

"Ngk mau makan, udah ngk mood" ucap Jinan cuek.

"Kenapa sayang kamu ada masalah" tanya Shanju lagi.

"Iya ada masalah. Noh biang masalahnya di samping mama" ucap Jinan ketus dan tidak segan segan menunjuk langsung kearah Muthe.

Mereka kaget dengan perkataan Jinan. Shanju menoleh kearah Muthe yang berada disampingnya yang sudah menunduk. Ia tahu bahwa perkataan Jinan cukup membuat anaknya itu sakit hati.

"Jinan jaga ucapan kamu" ucap Shanju tegas.

"Mama nyuruh buat jaga ucapan aku. Lalu apakah mama bisa jaga ucapan mama semalam ke adik aku. Jawab ma BISA TIDAK!" Ucap Jinan marah ia sudah terpancing emosi sekarang.

POSESIF FAMILY  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang