"Hufft...Haah.."
Seorang pria berambut pirang berlari dari kejaran gerombolan foto jurnalistik dan pembawa berita yang mengikutinya dari belakang.
Aksesoris bulu burungnya yang berada di kepala bergoyang-goyang diterpa angin sembari ia berlari. Pemuda itu bernama Kaveh.
Ia adalah seorang Seniman yang terkenal di seluruh Teyvat. Ia kini sedang mencoba melarikan diri dari mereka yang tak ada henti-hentinya memotretnya.
Cahaya kilat yang berasal dari jepretan kamera mengerubunginya dimana-mana. Itu membuat ia pusing.
Di depan dia ada sebuah tikungan. Setelah memastikan bahwa ia sudah lumayan jauh dari segerombolan orang-orang itu, Kaveh melesat dengan cepat ke tikungan tersebut dan masuk ke gang kecil yang gelap.
Hanya ada 2-3 lampu jalanan yang menyala berkelap kelip, itu membuat pengelihatannya sangat minim.
Kaveh berlari sambil melihat ke arah belakang memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya. Sayangnya, ia terlalu waspada sampai tidak memperhatikan ke arah depan.
"BRAK!!!" Kaveh menabrak sesuatu yang keras seperti batu. Kaveh lalu terjatuh, badannya tersungkur ke tanah.
"Ah!!!" Jeritnya kesakitan. Pandangannya lalu melihat ke arah keatas, ingin mengetahui jenis batu apa yang barusan ia tabrak tadi.Seorang pria bertubuh besar berpakaian serba hitam berdiri di hadapannya sambil memegang kepalanya.
Ia menggunakan topi dan masker yang menutupi wajahnya. Namun, mata pria itu sangat mencolok.
Mata itu menyala hijau keemasan sambil melihat orang yang menabraknya tersungkur. Ia menatap mata merah ruby yang cantik milik Kaveh dengan dingin.
Mata pria itu terlihat menyala dibawah sinar lampu yang berkelap-kelip menambah kesan yang mengerikan.
"Maaf aku tidak melihatmu. Salahmu juga mengenakan pakaian serba hitam!"
Ucap Kaveh dengan nada yang kesal. Pria itu hanya diam, tidak merespon Kaveh sama sekali. Lalu ia menunduk mendekatkan dirinya ke Kaveh, ia mencondongkan wajahnya ke leher Kaveh lalu mengendus-endus Kaveh. Lantas itu membuat Kaveh terkejut."H-hei apa-apaan ini! Menjauh dariku!"
Kaveh mencoba mendorong pria itu.
Dengan suara yang rendah namun dalam, pria itu berbisik ke telinganya, "Lari lah. menjauh dari sini, Kaveh"._______________________________________
Sesampainya dirumah.
Kaveh menutup pintu rumahnya dengan kesal.
"Huuh kapan aku bisa berlibur dengan tenang kalau selalu begini?" Keluhnya.
Ketika ia sibuk mengadukan nasibnya ke dirinya sendiri, handphone di sakunya bergetar.
Ia mengeceknya, ternyata ada panggilan masuk dari temannya.Ia menarik nafas panjang lalu mengangkat panggilan itu.
"Hallo Kaveh, maaf mengganggumu. Bolehkah aku meminta bantuan darimu?"
Ucap suara perempuan yang lembut berasal dari handphone itu.
"Ah bagaimana aku bisa membantumu, Nahida?"
Kaveh membalas suara tersebut sambil berjalan ke arah sofa. Ia menjatuhkan dirinya di atas sofa. Berbaring dengan santai.
"Begini, Scaramouche dan Kazuha ingin pergi ke pelabuhan Ormos untuk mendata beberapa rempah-rempah disana. Namun, Dehya dan Cyno sedang ada pertemuan penting di Akademiya. Jadi tidak ada yang menjaga mereka. Bisakah kamu menjadi Bodyguard mereka untuk sementara waktu?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sol y Luna [HaiKaveh]
RomanceMenjadi terkenal adalah suatu dambaan bagi seluruh umat manusia. Meski terdengar menyenangkan, percayalah itu semua hanya omong kosong. Tidak peduli seberapa banyak orang yang mengenalmu, mengagumi mu, bahkan bisa saja menyembahmu belum tentu itu se...