Familiar.

945 124 6
                                    

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Kaveh menatap Alhaitham dengan wajah yang serius.

Belum sempat menjawab pertanyaan Kaveh, Kazuha mengalihkan pembicaraan karena merasa suasana nya berubah menjadi tegang.

"Oh ya Alhaitham, kau bilang kau ingin memandu kami jalan-jalan di sekitar sini." Ucap Kazuha dengan senyuman tipis yang terpancarkan di wajah nya.

Alhaitham merespon dengan mengangguk.

Kaveh kebingungan.

"Hah? Jalan-jalan? Kalian disini untuk mengerjakan proyek dari Akademiya, bukan berekreasi." Kaveh mengerutkan dahi nya.

Scaramouche memahami situasi sekarang. Ia menambahkan,
"Jadi...Kemana tujuan kita sekarang?" Scaramouche melipat kedua tangannya.

Mereka benar-benar tidak menghiraukan pertanyaan yang Kaveh lontarkan.

"Tavern, aku lapar."

Alhaitham membalas sambil berbalik badan, berjalan menuju Tavern yang diikuti oleh Scaramouche dan Kazuha.

"Apa yang- Hei kalian mau kemana?! Tunggu aku! Kau belum menjawab pertanyaanku!"

Kaveh kesal kepada mereka, ia merasa diabaikan.

Kaveh mengejar mereka dibarengi ocehan-ocehan pedas yang keluar dari mulutnya.

_______________________________________

Pelayan Tavern berlalu lalang dari dapur mengantarkan pesanan para tamu.
Orang-orang berbincang-bincang dan bersuka ria sambil meneguk alkohol yang memabukkan, maka tak heran beberapa pelanggan yang sedang mabuk terkadang melontarkan kata-kata yang tidak pantas.

Kaveh tidak menyukai beberapa hal yaitu diantaranya, cahaya kilat, keramaian, kebisingan, dan bau alkohol yang menyengat.

Intinya adalah Kaveh tidak suka berada disini.

Scaramouche dan Kazuha lebih memilih makan berdua, alias tempat duduk mereka menjadi terpisah.

Scaramouche menyarankan Kaveh dan Alhaitham untuk tidak mengganggu moment romantisnya bersama Kazuha.

kini yang tersisa hanyalah Kaveh dan Alhaitham yang saling duduk berhadap-hadapan.

Kaveh melihat Alhaitham dengan sinis, berharap Alhaitham akan merasa terintimidasi dengan tatapannya itu.

Selanjutnya, mata Kaveh seperti memidai tubuh Alhaitham.

Kaveh memeriksa secara rinci pakaian pria itu.
Kaveh mewaspadai jika Alhaitham menyembunyikan benda tajam.

Kaveh khawatir jika sewaktu waktu Alhaitham bertindak hal yang diluar dugaan bahkan ia bisa saja terbunuh olehnya.

Pemeriksaan sudah selesai, suspek lulus tahapan.

kini saatnya Kaveh menginterogasi lawan bicara nya.

"Bisakah kau perkenalkan dirimu lebih detail? Aku tidak mau orang asing yang tidak jelas asal-usulnya ikut campur dalam urusan kami."
Kaveh melipat tangan nya.

Ekspresi Alhaitham tidak berubah sama sekali sejak tadi.

"Kaveh, kau-"

"Silahkan Tuan, ini pesanan anda."

". . ."

"Ah, maaf."

Pelayan itu langsung buru-buru mengundurkan diri karena merasa telah mengganggu mereka.

Alhaitham memegang keningnya.

"Hmm? Tadi sampai dimana? Silahkan lanjutkan."
Kaveh menyeruput cangkir nya.

Sekarang ekspresi Alhaitham sedikit berubah.
Ia menarik dan menghembuskan nafas menandakan bahwa ia kecewa.

Kaveh menaikkan satu alisnya.

"Jangan bersikap seperti itu. Aku sudah menyuruhmu untuk melanjutkan perkataanmu."
Ucap Kaveh dengan intonasi yang terdengar sedikit kesal.

Alhaitham berdiri dari kursinya, kemudian benar saja seperti dugaan Kaveh, Alhaitham melakukan tindakan yang tidak terduga.

Ia menarik lengan Kaveh ingin membawanya ke suatu tempat.

Kaveh sedikit terkejut bercampur kebingungan.

"Lepaskan aku! Kau mau membawaku kemana?!"

Ia meronta-ronta mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Alhaitham, namun percuma saja.

Tenaga Alhaitham jauh lebih besar dibandingkan Kaveh. Itu semua terlihat jelas dari tubuh mereka.

Alhaitham memiliki tubuh yang kekar.
Sedangkan Kaveh? Orang-orang saja sering kali asal menyimpulkan bahwa Kaveh sebenarnya adalah perempuan.

Alhaitham tidak berbicara sepatah katapun, ia terus menarik Kaveh sampai keluar dari Tavern.

Sol y Luna [HaiKaveh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang