"Aku bilang hentikan!"
Amarah Kaveh sudah memuncak. Rasanya ia ingin meledak seperti gunung vulkanik memuntahkan semua laharnya.
Ia muak dengan Alhaitham yang menariknya tanpa alasan yang jelas.
Ditambah lagi Alhaitham tidak mau memberi tahu identitas asli dirinya.Alhaitham akhirnya mau melepaskan tangan Kaveh.
Mereka berdua saling memandang satu sama lain.
Keringat meluncur dari belahan dada Kaveh yang sedikit terbuka.
Wajah Kaveh terlihat merah padam karena emosi nya sudah tak bisa ia tahan lagi.
Alhaitham diam seribu bahasa, ia berjalan mendekati Kaveh 1 langkah.
Nampaknya tangan Alhaitham ingin meraih sesuatu di wajah Kaveh.
Kaveh sudah bersiap siaga untuk menangkis tangan Alhaitham. Kaveh mengira Alhaitham akan menampar wajahnya.
Sungguh tidak disangka, ternyata Alhaitham meraih pony yang menutupi wajah Kaveh yang memerah itu, ia menyelipkan nya di belakang daun telinga Kaveh.
Kaveh tercengang. Otak nya sedang memproses apa yang barusan dialami nya.
Kaveh dengan refleks mendorong Alhaitham.
"Cih, apa-apaan kau ini" sambil memalingkan wajahnya.
Jantung Kaveh seketika berdegup kencang.
Alhaitham menyeringai,
"Kau masih belum berubah, Kaveh. Masih menjadi matahariku yang ku kenal dari dulu sampai sekarang."
Dengan perlahan, Alhaitham meraih kepala Kaveh dan membelainya dengan lembut.
Sekali lagi, Kaveh tersentak.
Ia hampir terkena serangan jantung setelah mendengar hal itu.Alhaitham baru saja mengatakan hal absurd yang sama sekali ia tidak mengerti.
Ia mencoba mencerna kembali kata-kata tersebut.
Kaveh bergumam dalam hati,
"Belum berubah? Matahariku? Apa maksudnya semua itu?"
Banyak pertanyaan yang muncul di benak Kaveh.
Apakah dibalik kata-kata itu ada makna tersembunyi?Hanya Alhaitham yang tahu.
"Ayo kita cari udara segar. Kau pasti tidak tahan dengan bau alkohol. Maafkan aku lupa soal itu."
Alhaitham memecah keheningan diantara mereka.
Pertanyaan di benak Kaveh tumbuh lagi.
Mengapa Alhaitham tahu bahwa dirinya tidak suka dengan bau alkohol? Ia belum pernah menceritakan nya ke siapa-siapa.
Alhaitham menjulurkan tangan nya dan berkata,
"Aku akan menjelaskan semua nya sembari kita mencari tempat yang tepat."
Alhaitham baru saja seperti bisa membaca pikiran Kaveh yang penuh pertanyaan itu.
Kaveh mendengus,
"Hah! Kau pikir aku bisa memercayaimu begitu saja? Kau bahkan belum memberitahuku identitas aslimu, orang asing."
Kaveh masih saja mengungkit-ungkit masalah itu. Alhaitham hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Apakah namaku tidak cukup bagimu? Kau ini benar-benar lupa ingatan ya? Kalau kau tidak ingin tahu, yasudah. Sampai jumpa."
Kaveh terbelalak.
Lupa ingatan? Apa maksudnya? Dia kan baru saja bertemu dengan Alhaitham.
Dan juga kenapa Alhaitham bertingkah ia telah mengenal Kaveh dari lama?
Tapi di satu sisi, ia merasa familiar dengan Alhaitham.
Pria itu sangatlah mencurigakan bagi Kaveh.
Penampungan beban pikiran di otak Kaveh sudah hampir penuh.
Ia ingin mengetahui semuanya, segalanya tentang Alhaitham.Maka dari itu, ia akan mencari tahu identitas asli Alhaitham.
Dan sebentar lagi, Detektif Kaveh akan mengungkap apa hubungan Alhaitham dengan dirinya.
"Baiklah, baiklah! Ayo pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sol y Luna [HaiKaveh]
RomantikMenjadi terkenal adalah suatu dambaan bagi seluruh umat manusia. Meski terdengar menyenangkan, percayalah itu semua hanya omong kosong. Tidak peduli seberapa banyak orang yang mengenalmu, mengagumi mu, bahkan bisa saja menyembahmu belum tentu itu se...