Kematian Raja Deshret dan Dewi Bunga membawa petaka bagi rakyat Sumeru. Mereka adalah penguasa padang pasir selama ratusan tahun. Ya, Raja dan Ratu itu seharusnya adalah immortal, tidak akan pernah mati.
Hanya karena sebuah kesalahan yang Raja Deshret perbuat. Dia dan sang Ratu beserta rakyatnya yang tidak tahu apa-apa jadi harus ikut menanggung beban hingga berujung tragis, nyawa mereka lah yang menjadi bayaran atas apa yang Raja mereka perbuat.
Terjadi bencana yang melanda dimana-mana.
Bencana itu berasal dari wilayah padang pasir, wilayah kekuasaan Raja Deshret.Angin topan besar dari wilayah padang pasir menuju kota Sumeru. Akibat kejadian itu, menghancurkan ratusan perumahan para warga Sumeru. Tanpa terkecuali yang berkediaman di bagian hutan hijau. Wilayah kekuasaan Archon Sumeru juga terkena imbas dampaknya. Rakyat Lord Lesser Kusanali ikut memikul karma Raja Deshret.
Tak hanya itu, setelah kematian Raja Deshret dan Dewi Bunga, muncul wabah penyakit mematikan yang menyerang banyak warga.
Nama dari penyakit itu adalah Eleazar. Setelah kematian Raja Deshret dan Dewi Bunga, Sumeru dilanda kekeringan yang membuat virus ini berkembang biak pesat dengan mudah.
Penyakit ini rentan menyerang orang-orang di Sumeru. Eleazar bukan tergolong penyakit yang menular, namun tetap saja mematikan.
Collei, selaku murid Tighnari terjangkit penyakit ini dan sampai sekarang masih belum pulih. Sungguh malang kondisi Collei saat pertama kali Cyno temukan. Tighnari berupaya mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan Collei. Tetapi, bahkan Archon Sumeru, Lord Lesser Kusanali saja tidak dapat menyembuhkan penyakit Eleazar.
Sudah dilakukan berbagai cara namun hasilnya kerap saja nihil. Tidak ada yang bisa menyembuhkan penyakit Eleazar, kecuali sedikit mengurangi efek samping penyakit itu.
Efek samping Eleazar yaitu, terdapat bercak-bercak hitam pada beberapa bagian tubuh, aura mereka lebih gelap, menjadi pribadi yang cenderung lebih pendiam, dan menjadi lebih agresif tak segan-segan untuk menyerang bila mereka tidak sadarkan diri. Sisanya yang lebih parah lagi Eleazar akan memakan tubuh inangnya perlahan demi perlahan setiap kali metabolisme tubuh inang yang mereka tinggali menurun.
Tighnari dan murid-murid Amurta lainnya bekerja sama bereksperimen dengan berbagai tanaman obat. Hasil yang keluar menjadi sebagai tanaman obat Eleazar adalah bunga Nilotpala Lotus dan bunga Mourning, bunga langka yang tumbuh di dekat perairan Sumeru. Biasa ditemukan di danau, atau sungai-sungai hilir kecil.
Setelah Akademiya mengumumkan kepada rakyat Sumeru berita tersebut, bunga itu sangat dicari banyak orang sehingga menjadikan bunga Nilotpala Lotus dan bunga Mourning keberadaannya terancam punah.
Lord Lesser Kusanali kewalahan menggunakan kekuatannya secara berlebihan untuk mengembang biakkan Nilotpala Lotus dan bunga Mourning demi rakyat tercintanya lalu membagikannya secara gratis. Tetapi ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab yang malah menjual kedua bunga itu, padahal Sumeru sedang diambang krisis manusia. Orang-orang Sumeru rela membayar berjuta-juta mora hanya untuk sekelopak kedua bunga istimewa itu.
Namun, sekarang orang-orang yang terjangkit Eleazar kini sudah meninggal dunia dikarenakan betapa ganasnya virus itu menggerogoti tubuh mereka. Hanya menyisakan Collei seorang diri saja yang mampu bertahan. Itu adalah penyesalan terbesar Lord Lesser Kusanali beserta para pahlawan itu, gagal menyelamatkan rakyat yang tidak bersalah.
Akibat fatal kematian Raja Deshret dan Dewi Bunga tidak sampai disitu saja, segel yang dibuat oleh Raja Deshret dan dibantu oleh kekuatan Dewi Bunga untuk menutup lubang aneh di Dahrian Breach seketika hancur karena hilangnya kekuatan Raja Deshret dan Dewi Bunga yang terdapat dalam segel itu untuk menahan para monster agar tidak keluar.
Monster-monster aneh sejenis serigala Rifthounds ganas yang besarnya sampai 3 kali lipat orang dewasa mulai bermunculan yang berasal dari Dahrian Breach, terdapat di paling ujung padang pasir Sumeru. Area tersebut adalah area yang sangat terlarang dikarenakan Dahrian Breach lubang mistis tempat sarangnya para monster.
Padang pasir menjadi tempat yang tidak layak untuk dihuni lagi sejak kejadian naas yang menimpa mereka yang malang itu.
Lord Lesser Kusanali serta dibantu oleh beberapa pahlawan yang berasal dari Akademiya mengamankan rakyat Sumeru yang tinggal di padang pasir ke kota Sumeru. Mereka mati-matian melindungi rakyat padang pasir Sumeru dari berbagai serangan Serigala Rifthounds agar sampai dengan aman menuju kota Sumeru.
Beruntungnya, Lord Lesser Kusanali sudah menyegel lubang itu dengan kekuatan yang tersisa dalam dirinya.
Kondisi Sumeru berangsur-angsur membaik dari tahun ke tahun, bukan tanpa sebab tetapi berkat Archon Sumeru, Akademiya dan 2 pahlawan yang ikut serta meraih kejayaan.
"Dan kini, pahlawan itu telah berkumpul kembali. Matahari sudah terbenam. Akhirnya, sang Bulan menampakkan dirinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sol y Luna [HaiKaveh]
Любовные романыMenjadi terkenal adalah suatu dambaan bagi seluruh umat manusia. Meski terdengar menyenangkan, percayalah itu semua hanya omong kosong. Tidak peduli seberapa banyak orang yang mengenalmu, mengagumi mu, bahkan bisa saja menyembahmu belum tentu itu se...