Peramal Cilik.

746 104 5
                                    


Kaveh akhirnya pulang sendirian. Melewati hutan belantara yang gelap dan sunyi. Kaveh hanya ditemani suara siaran radio mobilnya yang membahas tentang perkiraan cuaca malam ini, mereka menyimpulkan bahwa cuaca sedang kurang stabil.

Terlihat jelas malam ini bulan ditutupi oleh awan, langit terlihat mendung pertanda hujan akan segera turun.

Ditengah perjalanan menuju Pelabuhan Ormos, ia melihat seorang gadis kecil di pinggir jalan yang terlihat linglung. Dengan sigap, Kaveh langsung keluar dari mobil nya dan menyapa gadis itu.

"Adik manis, tidak baik keluar malam-malam begini. Dimana orang tua mu?" Sapa Kaveh dengan ramah.

"Ah! Kakak mengagetkanku saja! Aku sedang mencari kucingku yang bernama Harut dan Marut. Mereka menghilang disekitar sini. Apakah kakak mau membantuku untuk mencari mereka?" Anak itu memohon Kaveh untuk membantunya.

"Baiklah! Setelah kita menemukan kucingmu, aku akan mengantarmu pulang, oke?" Kaveh tersenyum manis.
Kini ia dan anak itu bekerja sama mencari dua ekor kucing.

"Harut, Marut ayolah keluar!"
Kaveh berseru.

Seketika Kaveh mendengar suara aneh yang berasal dari semak-semak. Kaveh langsung memeriksa daerah tersebut. Betapa terkejutnya Kaveh, tiba-tiba saja 2 kucing melompat tepat ke wajahnya.

"Harut! Marut!"

Anak gadis itu berlari ke arah kucing itu dan dengan cekatan langsung menangkap kucing miliknya. Pandangannya tertuju pada Kaveh yang terlihat sedang mengusap-usap wajahnya.

"Apakah kakak tidak apa-apa?" Tanya gadis itu dengan khawatir.

"Ugh...aku baik-baik saja, kucingmu sudah ketemu kan? sekarang ayo pulang. Orang tuamu pasti khawatir denganmu."
Kaveh menuntunnya ke dalam mobil.

Ditengah perjalanan, Kaveh sedikit berbincang-bincang dengan anak itu.

"Siapa namamu? Dan apakah kamu tidak takut jika terjadi sesuatu padamu tadi?"

"Namaku Nabiya. Dan tentu saja tidak! aku yakin Lesser Lord Kusanali akan melindungiku."

Kaveh hanya mengangguk-angguk setuju.

"Kita sudah sampai, sekarang pulanglah. Titipkan salamku kepada orang tuamu." Kaveh membuka pintu mobil mempersilahkan Nabiya turun. Sebelum ia pulang ke rumahnya, Nabiya berkata,

"Sebagai ucapan terima kasihku, bolehkah aku meramal kakak? Apa yang ingin kakak ketahui? Karir? Harta? Kesehatan? Atau jodoh?"

Kaveh menaikkan salah satu alisnya, ia tidak terlalu percaya dengan ramalan-ramalan belaka. Zaman sudah berganti menjadi modern. Agar tidak menyinggung anak gadis itu, ia menerima tawarannya.

"Hmm...aku akan memilih...Jodoh."
Kaveh sebenarnya terlihat tidak tertarik sama sekali.

"Oh? Jodoh? Tidak masalah. Sini, berikan tangan kakak." Ujar Nabiya dengan bersemangat.

Nabiya menggenggam telapak tangan Kaveh, anak itu memejamkan kedua matanya seperti sedang menerawang sesuatu.

"Dewa telah berbicara, kebenaran akan segera terungkap! Jodoh kakak adalah..."
Mata Kaveh melebar. Walau Kaveh tidak percaya dengan ramalan, ia penasaran serta antusias dengan hasilnya.

"Huh? Mengapa Dewa tidak memberitahuku nama orang itu? Ia hanya menyebut kata "Bulan". Apa hubungannya dengan jodoh?" Nabiya terlihat kecewa dengan hasilnya.

"Kakak berjodoh dengan bulan? Tidak masuk akal! Atau sebenarnya nama orang yang dimaksud adalah Bulan?" Nabiya terlihat kebingungan.

"Pfft Hahaha seumur hidup, aku tidak pernah bertemu dengan orang yang bernama Bulan." Kaveh terkekeh mendengar hasil ramalan Nabiya.

"Tapi bisa saja suatu hari nanti kakak akan bertemu dengan orang tersebut, bukan?"
Nabiya menatap Kaveh dengan mata yang berbinar-binar.

"Entahlah, aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Terima kasih sudah berusaha, peramal kecil. Sekarang pulanglah." Kaveh mengelus-elus dengan lembut kepala Nabiya.

Nabiya segera berjalan ke arah rumahnya seraya mengayun-ayunkan tangannya ke arah Kaveh.

Kini Kaveh kembali menuju Pelabuhan Ormos.

Sembari menyetir, pikiran Kaveh masih memikirkan hasil ramalan dari Nabiya. Seketika pikiran Kaveh terhubung dengan suatu hal. Kaveh sedikit terkejut, ia menyadari sesuatu.

Ia baru sadar bahwa Alhaitham pernah memanggilnya dengan sebutan "Matahariku".






Sol y Luna [HaiKaveh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang