Kehilangan.

605 68 4
                                    

1 Bulan telah berlalu setelah kepergian Alhaitham.

Poster orang hilang berserakan di jalanan kota Sumeru.
Saat poster Alhaitham tertiup angin, sepertinya pahlawan Sumeru itu benar-benar menghilang.

Karena orang yang hilang sudah dikenal sebelum dia menghilang sebagai bulan bagi rakyat Sumeru, kepergiannya yang tiba-tiba menyebabkan kehebohan.

Akademiya sedang menelusuri kasus ini, kasus ini diliput oleh media dan semua orang membicarakannya, yang hanya memicu sensasi keterkejutan dan ketidakpercayaan seputar hilangnya misteriusnya.

Hilangnya Alhaitham menyebabkan teori dan rumor konspirasi, dengan banyak orang bertanya-tanya ke mana dia bisa pergi dan apa yang bisa terjadi padanya. Tak hanya itu, setelah kepergian Grand Sage mereka, Akademiya memutuskan untuk mencari pengganti Alhaitham untuk beberapa waktu yang ditentukan. Walaupun pekerjaan Grand Sage yang baru tidak terlalu memuaskan.

Kemana perginya pahlawan mereka yang dibangga-banggakan? Dimana bulan itu berada sekarang? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh rakyat Sumeru.

Fakta bahwa orang yang begitu terkenal dan dicintai tiba-tiba bisa hilang tanpa jejak sangat mengejutkan dan menakutkan bagi banyak orang, yang mau tidak mau bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi yang menyebabkan hal seperti itu.

Seluruh skenario memiliki rasa kesuraman dan kekosongan, seolah-olah orang tersebut telah terhapus dari keberadaannya.

Gambar poster Alhaitham memudar dan tercabik-cabik, seolah-olah kehadiran Alhaitham itu sendiri telah terhapus dari Teyvat.

Secara keseluruhan, adegan tersebut memberikan rasa sedih dan putus asa, serta rasa kehilangan dan derita bagi mereka yang ditinggalkan, terutama Kaveh.

Wajahnya sudah tidak ada ekspresi lagi, padahal sang matahari di deskripsikan sebagai orang yang periang, tetapi nampaknya badai besar dan awan gelap menghalangi cahaya matahari itu.

Setelah Alhaitham menghilang, Kaveh benar-benar hancur dan diliputi rasa putus asa.

Dia benar-benar hancur oleh hilangnya orang yang dia cintai secara tiba-tiba, dan dia mendapati dirinya dalam keadaan sedih yang mendalam.

Dia merasa seolah-olah tanahnya telah dicabut dari bawahnya, dan dia merasa hampa dan sendirian.
Dia berjuang untuk memproses kehilangan dan menerima bahwa Alhaitham telah pergi, yang menyebabkan dia mengalami banyak tekanan mental dan rasa sakit emosional.

Saat Kaveh berduka atas kepergian Alhaitham, dia menjadi semakin stres.
Ia mulai mengabaikan kebutuhan dasarnya seperti makan, tidur, dan kebersihan diri.

Kesehatan mentalnya menurun dan dia mulai depresi.

Tingkat stresnya terus meningkat saat dia mencari Alhaitham yang hilang tanpa henti, dan dia merasa tidak berdaya dan sendirian dalam menghadapi perasaannya.

Saat Kaveh berduka atas kepergian Alhaitham, dia menutup diri dan menolak untuk berbicara dengan siapa pun.

Dia mengunci diri di kamarnya dan menghabiskan hari-hari dalam isolasi, tidak mampu mengatasi kesedihan dan stres.

Dia mencoba untuk menutup dunia dan perasaannya, tetapi rasa sakit dan kesedihan masih ada.
Dia merasa terisolasi dan tersesat dalam kesedihannya, dan dia tidak dapat memaksa dirinya untuk mencari dukungan atau bantuan.

Saat Kaveh berduka atas hilangnya pacarnya, dia tampaknya menggunakan alkohol sebagai mekanisme untuk mengatasi emosinya.

Botol-botol alkohol yang berserakan di sekitar kamarnya menunjukkan bahwa dia telah banyak minum, dan ini bukanlah cara yang paling sehat untuk mengatur emosinya.

Sol y Luna [HaiKaveh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang