Kaveh tidak tahan terhadap tekanan yang diberikan, Ia hampir menangis.
Dengan pengelihatan yang mulai kabur, Kaveh melihat Eremites didepannya yang kegirangan menikmati tubuhnya. Sungguh, ia tidak bisa melakukan apa-apa. Kaveh hanya bisa bergetar ketakutan.
Karena efek samping alkohol yang ia minum mengakibatkan badannya panas, telinga nya berdengung hebat, Kaveh nyaris saja pingsan. Ia mulai merenungi nasibnya bagaimana jika ia tidak pergi ke Tavern saat itu.
Samar-samar dari keramaian terdengar suara familiar memanggil namanya, tentu saja Kaveh mengenal suara itu. Sayangnya Kaveh sudah tidak kuat lagi. Ia hendak menyaut panggilan tersebut. Apa daya akibat terlalu banyak meneguk alkohol yang dicekokkan kepada dirinya, Kaveh yang tidak berdaya itu pada akhirnya jatuh pingsan terbaring lemah di atas meja.
Terjadi pertengkaran hebat di Tavern. Orang-orang disana bukannya panik tetapi malah mendukung aksi bodoh itu, wajar saja mereka sudah tidak waras lagi. Terdengar sorak-sorakkan penonton dimana-mana. Dua orang berbadan kekar sedang saling beradu kekuataan. Itu adalah pertengkaran antara Eremites dengan Alhaitham.
Alhaitham bisa dengan mudah meninju titik lemah Eremites itu dikarenakan kekuatan lawannya sudah sedikit melemah. Efek dari alkohol yang ia teguk sebelumnya.
Akan tetapi, disuatu kesempatan Eremites berhasil menjatuhkan Alhaitham yang lengah. Eremites itu kemudian menggenggam botol kaca yang berada di dekatnya dan hendak melemparnya ke Alhaitham. Tanpa disangka, Eremites itu tiba-tiba kejang-kejang dan jatuh tersungkur ke tanah.
"Jangan bergerak! Atas nama Akademiya, kalian semua ditahan!"
Itu adalah Cyno sang Mahamatra Agung. Cyno baru saja menyetrum Eremites yang hendak menyerang Alhaitham. Cyno kemudian menyimpan kembali taser yang ia gunakan ke dalam saku.
Semua orang yang berada di dalam Tavern pun panik mengetahui Mahamatra alias polisi Akademiya datang. Mereka berbondong-bondong berhamburan lari keluar dari Tavern. Akibatnya, Tavern menjadi hancur porak poranda, berantakan bak hapal pecah.
"Bagaimana aksi heroik ku tadi? Keren bukan?" Cyno tertawa kecil sambil memborgol Eremites yang tak sadarkan diri.
Alhaitham tidak merespon dan langsung berlari menuju Kaveh yang terdampar lemah diatas meja. Sekujur tubuh Kaveh terlihat memar,
ada beberapa bekas pukulan yang memerah di wajahnya. Pergelangan tangan Kaveh meninggalkan bekas cengkraman akibat Eremites gila itu. Ia langsung menutupi tubuh Kaveh dengan jaket yang ia kenakan."Astaga Kaveh... jangan bilang-" Cyno terhenti dengan perkataannya.
Alhaitham kemudian membopong tubuh Kaveh yang panas seperti terbakar.
Alhaitham menarik napas panjang,
"Cyno, aku pinjam mobilmu terlebih dahulu. Aku akan membawa Kaveh ke rumahku.""Rumahmu? Kenapa tidak langsung ke rumah sakit saja? Kondisi Kaveh terlihat sangat lemah dan kau tahu itu. Mengapa kau tidak membiarkan tenaga medis saja yang menanganinya?" Tanya Cyno dengan khawatir.
"Tidak, Kaveh adalah artis yang terkenal. Jika aku membawanya ke fasilitas publik, orang-orang akan tercengang melihat kondisi pria yang mereka idolakan mengenaskan seperti ini. Jelas reputasi Kaveh akan hancur."
Alhaitham memberikan Cyno penjelasan.Cyno mengerti, tanpa pikir panjang ia meraih saku nya lalu kemudian memberikan kunci mobilnya kepada Alhaitham.
Sesampainya dirumah, Alhaitham perlahan meletakkan tubuh lemah Kaveh di atas kasur. Ia mengompres beberapa bagian badan Kaveh yang memar menggunakan kain yang direndam air hangat. Suhu badan Kaveh berangsur-angsur menurun, Alhaitham merasa lega.
Alhaitham menggelar selimut di atas tubuh Kaveh, memastikan bahwa semua bagian badan nya tertutup oleh selimut tanpa terkecuali.
Alhaitham duduk diatas kursi disamping kasur menatap wajah Kaveh dari dekat sembari membelainya.
"Maaf...aku terlambat."
Pria itu mencium kening Kaveh dengan tulus.Alhaitham meraih tangan Kaveh lalu menggenggamnya seolah ia tidak akan pernah melepaskannya. Ia kemudian memejamkan kedua matanya dengan penuh penyesalan.
"Kaveh, aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Aku berjanji akan melindungimu sampai akhir hayat hidupku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sol y Luna [HaiKaveh]
RomanceMenjadi terkenal adalah suatu dambaan bagi seluruh umat manusia. Meski terdengar menyenangkan, percayalah itu semua hanya omong kosong. Tidak peduli seberapa banyak orang yang mengenalmu, mengagumi mu, bahkan bisa saja menyembahmu belum tentu itu se...