Lima hari berlalu, namun Adzam masih saja berceloteh meminta adik. Dan hal itu membuat Asep dan Jennie bingung. Seperti saat ini, pasutri yang sudah mengarungi bahtera rumah tangga selama 18 tahun itu tengah membicarakan perihal keinginan si bungsu dengan Asep yang duduk bersandar di kepala ranjang dan Jennie tengah memakai cream malam di depan meja rias."Neng, menurut kamu gimana kalo kita kabulin permintaan Zam?"
Jennie terdiam, kemudian beranjak menghampiri suaminya yang hanya mengenakan celana longgar selutut tanpa atasan. Sejak menikah Asep punya kebiasaan baru, yaitu tidur bertelanjang dada.
"Memangnya masih bisa ya A? Jennie kan udah 37"
Asep menggeser duduknya, memberi tempat untuk Jennie.
"InsyaAllah masih bisa Neng, selama ini kamukan masih minum pil KB, coba mulai hari ini kamu berhenti minum, kita lihat apa masih bisa punya anak lagi atau engga?" Jennie hanya mengangguk kemudian menyenderkan kepalanya ke dada sang suami.
"Apa perlu kita konsultasi sama dokter Iis A?"
"Boleh, nanti kalo senggang kita pergi ke kliniknya."
Jam sudah menunjukan pukul 22.00, namun baik Jennie maupun Asep masih belum bisa tidur.
"Aa.... " Jennie mendongak menatap mata Asep yang masih terlihat segar.
"Iya?"
"Mau itu gak?" Tanyanya sembari mendusel manja di dada sang dominan yang kini terkekeh geli.
"Yakin? Nanti kesiangan lagi kayak sahur pertama gimana?" Ujarnya diikuti kecupan-kecupan sayang di surai hitam Jennie.
"Ya itumah salah Aa, Jennie bilangkan sekali, siapa suruh nambah?" Bukannya merasa bersalah Asep malah cengengesan sembari menggaruk tengkuknya.
"Eheheheh sekali mana cukup Neng"
"Dasar, jadi gimana mau gak nih? Tapi cukup sekali aja."
"Iya-iya sekali aja"
"Gapapa deh sekali juga, yang penting dapet jatah" Batin Asep sembari menarik tubuh Jennie ke atas pangkuannya. Setelah itu mereka saling bertatapan, namun entah kenapa tiba-tiba saja Asep malah blank. Jennie merengut dan memutar matanya malas.
"A kok malah bengong?"
"Eh, ehehehe maaf-maaf tiba-tiba aja Aa kepikiran kalo nanti Zam punya adik, adiknya mau di kasih nama apa?."
"Masih lama kali A, bikinnya juga belum..."
"Ehehe yaudah mulai"
"Yaudah"
"Iya sok"
"Lah kok Jennie?"
"Eneng yang gerak ya, badan Aa pegel abis nyangkul di sawah tadi siang." Ucapnya sembari memasang wajah polos tak berdosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Asep Family"
FanfictionLanjutan kisah Asep dan Jennie di babak yang baru. Ingin melihat CEO perusahaan besar nyangkul disawah? Cuma Asep jawabannya. Dan bagaimanakah keseharian Jennie setelah pensiun dagang seblak? Serta tidak ketinggalan keseruan trio A.J.K dengan kelu...