"Ram Berubah"

213 35 22
                                    

Hari ini trio AJK tengah berkumpul di pos ronda dekat kolam lele milik Jimi yang sudah dijadikan markas oleh ketiganya dari jaman lajang dulu. Asep sendiri bisa keluar karena pekerjaan sedang tidak numpuk dan di rumah sedang ada Susi dan Agung yang membantu Jennie mengurus si kembar. Maklum, Agung yang baru sembuh kangen cucu katanya.

"Kerjaan kamu gimana Sep?"

"Alhamdulillah lancar, sekarang Jajang lagi ngurus kerjasama sama bang Garen."

"Garen tuh ayahnya Haje?" Timpal Jimi sembari mengecek ponselnya karena dapat laporan dari pegawainya masalah ekspor ikan.

"Iya, tapi dia gak tau kalo TJ itu saya, mungkin bang Garen bakal kaget kalo ketemu di rapat nanti ahahhaha. Oh iya kalo kerjaan kalian gimana?"

Karman mematikan rokoknya yang sudah pendek kemudian ikut menyaut. "Saya lagi nyoba ternak sapi perah, kerjasama sama temen kuliah dulu yang sekarang udah netep di Belgia. Biasanya saya fokus di hewan potong doang, sekarang pengen nyoba yang beda. Cuma ya gitu ngurus perijinannya agak ribet"

"Wah bagus tuh Man, saya juga pengen budidaya ikan Koi. Bosen liat lele warna item mulu, pengen yang warnanya cantik gitu."

"Kenapa gak cupang aja? Jian suka cupang kan?"--Asep

" Engga, kata Jian papih jangan ikut-ikutan suka cupang, udah fokus aja sama lele, gitu. Dasar emang tuh anak"

Kai terdiam beberapa saat sampai teringat dengan obrolannya dengan sang putra beberapa hari lalu kemarin.
"Sep, Jim, kalian pernah diminta sesuatu gak sama anak-anak?"

"Gimana maksudnya?"--Jian

"Lima hari lalu Ram nelpon saya, tiba-tiba aja minta motor"

"Tumben, terus kamu beliin?"--Asep

" Iya, toh selama ini Ram gak pernah minta apa-apa, jadi saya beliin aja. Itupun tanpa sepengetahuan ibunya, ya kalian taukan gimana galaknya istri saya?"

"Iya juga sih"

"Wah bahaya! Pasti udah ini si Jian ikut-ikutan minta motor lagi" Keluh Jimi. Asep hanya tertawa  melihat itu.

"Acep minta motor juga gak Sep sama kamu?"

Asep dengan jahilnya menjawab sombong "Mau motor atau mobil aja tinggal make, gampang"

"Iya yang sultanmah beda" Julid Jimi.

"Ahahhaa bukannya gitu, kalian taukan kalo Acep kesayangan mertua saya? Ultah kemarin aja dia dapet motor sama mobil yang sampe sekarang belum pernah dipake dan masih jadi penghuni garasi rumah Daddy Cahyo."

.....

Acep dan Jian baru sampai di sekolah karena PKL hanya dilaksanakan dari hari senin sampai jumat, dan sabtunya mereka wajib ke sekolah untuk setor absen jurnal atau bimbingan membuat laporan. Kebetulan juga hari ini ada rapat OSIS, meski kelas 11 sedang off  sementara tapi mereka harus tetap ikut jika sedang ada waktu. Kenapa hanya berdua? Karena Ram pergi pagi-pagi sekali katanya ingin mengambil motor baru dari bapaknya yang di titip dirumah teman. Tapi baik Acep maupun Jian tidak tau seperti apa rupa motor maknae trio AJR tersebut, dan tidak tau juga siapa teman yang dimaksud.

"Ayank! Ya ampun aku kangen banget sama kamu" Jian datang-datang langsung menghampiri Karina yang tengah duduk di kursi koridor bersama Windi dan Yuna.

"Aku juga kangen kamu Jiann~" Dengan manjanya Karina merangkul tangan Jian dan menyenderkan kepalanya di pundak sulung Jaenudin tersebut. Jian pun tak tinggal diam, ia mengelus sayang pucuk kepala Karina dan mencubit gemas pipi gadisnya yang semakin berisi.

"Aku tinggal pkl pipi kamu makin cubby ya sayang"

"Iya nih, akhir-akhir ini aku jadi suka makan. Jadi berat badan aku nambah, gapapa kan sayang kalo aku gemukan?" Karina menatap pria yang satu tahun lebih muda darinya itu dengan mata berbinar.

"Asep Family"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang