"Member Baru Treasure"

189 24 16
                                    

Dengan langkah cepat penuh amarah Ram keluar dari kafe. Ingin rasanya ia memberi bogeman mentah pada sosok bernama Sean dan antek-ateknya itu. Tapi Ram sadar ia tidak boleh menggunakan kemampuan bela dirinya sembarangan.

Pikiran remaja 16 tahun itu tengah kalut, antara kecewa, sakit hati, dan marah. Sehingga ia hanya berjalan tanpa tujuan, jika langsung pulang ke kosanpun bukan pilihan yang tepat. Acep, Jian dan anak kos yang lain pasti akan menanyainya macam-macam. Jadi ia hanya akan berjalan kemana kakinya melangkah. Sampai tidak sadar ia berada di pertigaan gang yang lumayan sepi. Namun, di ujung gang yang sekelilingnya berupa kebun itu ia mendengar suara pukulan dan ringisan. Karena penasaran Ram pun mendekat, dan dapat ia lihat seorang remaja bertubuh kecil tengah dikeroyok oleh 6 orang berbadan besar. Sangat tidak adil sekali, sehingga Ram pun memutuskan untuk membantu sosok tersebut. Lumayan, ia juga bisa sekalian menyalurkan rasa kesalnya. Sehingga tanpa basa basi Ram langsung menerjang 3 orang disana.

Merasa mendapat bantuan, sosok yang tadi dikeroyokpun bangkit dan melawan sisanya. Dan kerjasama antara Ram dan sosok itu berhasil melumpuhkan ke enam orang bertubuh besar tersebut.

"Kamu gak papa?" Tanya Ram sembari mendekati sosok kecil yang terengah dengan wajah babak belur.

"Shhh..gapapa, thanks udah nolong gue" Sosok itu tersenyum tipis pada Ram, kemudian ia berusaha jalan namun malah oleng karena kakinya terkilir.

"Saya bantu ya? Rumah kamu dimana?" Ram dengan sigap langsung memapah sosok itu.

"Gak jauh dari sini, tinggal masuk gang disana terus belok kanan"

"Oke, kalo boleh tau nama abang siapa?"

"Yoshinori, panggil aja Yoshi"

Ram mengerutkan alisnya "Turunan Jepang?"

"Iya, nama lo siapa?"

"Ramdani, panggil aja Ram eheheh"

15 menit kemudian mereka pun sampai pada sebuah rumah yang berada cukup terpelosok, namun di halaman rumah tersebut terparkir 4 motor  sport berbagai warna. Ram mengernyit heran, kenapa dirumah sederhana itu bisa memiliki banyak motor yang harganya mungkin bisa lebih dari 50 juta.
Yoshi yang melihat ekspresi bingung dari sosok yang menolongnya itu hanya terkekeh.

"Jangan bingung gitu, ini bukan rumah gue, tapi markas gue sama anak-anak"

"Markas apa?"

"Ntar juga lo tau"

Ram tidak ingin banyak tanya, karena setelah ia mengantarkan Yoshi ia akan langsung pulang saja ke kosan, mandi, makan lalu maraton anime untuk mengembalikan moodnya yang hancur.

Saat pintu rumah bercat coklat itu dibuka, nampaklah 4 orang pemuda diruangan yang cukup luas dan bersih tersebut. 1 orang nampak duduk diatas sofa sembari mengetik di atas laptop, dua lagi tengah bermain ps depan TV dan satunya lagi tengah makan mie cup sembari bermain ponsel. Dan yang pertama kali menyadari kedatangan Ram dan Yoshi adalah sosok bersurai nyentrik dengan banyak tindik dan percing di telinga dan mulutnya, yang tadi fokus mengetik di laptop.

"Yoshi lo kenapa?!" Ucapnya sembari membantu Ram mendudukan Yoshi diatas sofa.

"Dikeroyok anak buahnya si Roger, untung aja ada nih bocah yang nolongin gue" Sosok bersurai  nyentrik itu mengalihkan tatapannya kearah Ram yang tersenyum kikuk.

"Thanks ya udah nolong temen gue"

"Eheheh iya bang, sama-sama"

"Btw, nama lo siapa?"

"Asep Family"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang