Jennie baru saja selesai masak menu makan malam ditemani si bungsu Zam yang sedari tadi asik memperhatikannya. Anak berusia 5 tahun itu tidak hentinya bertanya tentang jenis sayuran yang di olah sang Umi."Umi, ini yang warna ungu apa?"
"Itu terong Zam"
"Loh bukannya terong itu yang bulet ijo yang suka dimakan mentah sama kakek Agung ya?" Si kecil Syarifuddin nampak memperhatikan benda lonjong berwarna ungu itu dengan seksama.
"Itu juga termasuk terong cuma beda jenis aja Zam"
"Oh gitu ya Umi, terus--/Assalamu'alaikum... "
Celotehan nya terhenti saat pintu depan terbuka di ikuti ucapan salam.
"Waalaikumsalam, Abi!" Pekiknya sembari berlari ke arah Asep yang baru saja tiba. Pria dewasa itu dengan sigap langsung membawa putra bungsunya kedalam gendongan. Tak lupa dengan kecupan sayang yang ia daratkan dipucak kepala Zam, yang membuat anak itu terkikik senang.
Jennie yang melihat hal itu hanya tersenyum lembut dan ikut menyambut kedatangan suami dan anak gadisnya. "Gimana Ji, betah gak dikosan Aa?"
"Wih jelas dong Umi!" Pekiknya semangat.
"Betah banget ya, sampai ngerengek gak mau pulang. Untung aja ada Acep yang bisa ngebujuk" Timpal Asep mengingat drama penjemputan tadi, dimana Minji memohon untuk tinggal satu malam lagi dengan alasan masih rindu Acep, padahal gadis kecil itu betah berada di kosan yang penghuninya bak idol k-pop semua.
"Ngebujuk apaan Abi, yang ada ngancem Aa mah"
"Emang gimana Ji?" Tanya Jennie penasaran.
"Masa tadi Aa bilang kalo Minji gak mau pulang, nanti gak bakal dibolehin maen ke kosan lagi. Kan gak adil banget!" Gadis itu merengut sebal sampai pipi chubbynya mengembung. Jennie yang gemas langsung mencubitnya tanpa ampun. "Adudududu Umi sakit"
"Gemes banget Umi sama kamu Ji, mentang-mentang disana banyak cogan kamu gak mau pulang, dasar!"
"Kan buah jatoh gak jauh dari pohonnya Umi... " Anak itu cengengesan kemudian berlalu kedalam kamarnya sendiri. Sementara Asep berusaha menahan tawanya "pffftt.... "
"Ketawa mah ketawa aja Abi..." Ujarnya dan ikut berlalu.
"Umi marah ya Abi?" Tanya si kecil yang masih berada digendongan Asep. "Engga kok Zam, Umi gak marah, cuma ngambek doang kkkk..."
"Udah punya anak 3 masih aja gemesin kamu Neng" Batinnya.
......
Malam semakin larut, namun seorang pria masih anteng berhadapan dengan layar laptop yang menyala serta berkas-berkas lainnya yang berserakan diatas meja. Raut wajahnya terlihat lelah, bahkan kantung matanya agak menghitam akibat kurang tidur dari kemarin. Namun hal itu tidak menghentikan jari-jarinya yang bergerak diatas keyboard, mengetik beberapa hal yang akan menentukan karir perusahaannya.
Cklek!
Pintu ruangan itu terbuka, menampakkan seorang wanita cantik dengan gaun tidur berwarna pink soft berjalan pelan sembari membawa secangkir susu jahe.
Tak! (Bunyi cangkir diletakan di atas meja)
"Ini A, diminum dulu" Pria itu mengangguk dan langsung meminum susu jahe buatan sang istri sampai tandas.
"Belum selesai ya?"
"Hahh, belum Neng..." Pria itu, Asep, menyenderkan badannya ke sandaran kursi, sementara tangannya nampak memijat pelan pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Asep Family"
FanficLanjutan kisah Asep dan Jennie di babak yang baru. Ingin melihat CEO perusahaan besar nyangkul disawah? Cuma Asep jawabannya. Dan bagaimanakah keseharian Jennie setelah pensiun dagang seblak? Serta tidak ketinggalan keseruan trio A.J.K dengan kelu...