"Bukber"

591 71 11
                                    


Pagi ini anak-anak karang taruna sedang mengadakan rapat untuk pelaksanaan buka puasa bersama anak panti asuhan. Tak hanya karang taruna saja, tetapi para donatur juga ikut berkumpul seperti Asep, Jejen, Rm, Jimi, Kai dan tentunya Jaya sebagai pembina karang taruna.

Bertempat di balai RW, semua nampak fokus mendengarkan penjelasan dari seorang pemuda tampan bertubuh tinggi yang diketahui sebagai ketua karang taruna.

Namanya Muhamad Sobirin, biasa dipanggil Sobin, pemuda 17 tahun itu adalah putra sulung ustadz Jaenal dan Jihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Muhamad Sobirin, biasa dipanggil Sobin, pemuda 17 tahun itu adalah putra sulung ustadz Jaenal dan Jihan. Memiliki sifat yang ramah dan juga tegas, ia menempuh pendidikan di pondok pesantren dari kecil sampai usia SMP, hingga akhirnya memutuskan untuk sekolah biasa saat SMA, dan kini sudah duduk di kelas 12.

"Jadi untuk rincian pelaksanaannya sudah ada dikertas yang saya bagikan tadi. Jika ada yang belum mengerti atau ingin menambahkan usulan, bisa langsung tanyakan pada saya... " Pemuda itu tersenyum ramah.

"Kang, nanti kesananya semua atau cuma perwakilan?" Tanya Acep yang sedari tadi menyimak.

"Engga Cep, kita perwakilan aja soalnya kan tempatnya jauh. Tapi jangan khawatir, buat yang gak ikut ke sana, kalian akan bertugas membagikan takjil untuk orang yang membutuhkan di sekitar desa ini. Ada lagi?"

"Kita beli makanan jadi atau masak sendiri?" Baik Sobin maupun Acep hanya menggeleng pelan dengan pertanyaan yang begitu to the point dari seorang gadis pucat bermata sipit. Siapa lagi jika bukan putri Agus, Yeji.

"Untuk masalah itu, lebih baik masak sendiri supaya terjamin kualitas dan kehalalannya. Lagi pula, kitakan punya chef terbaik di Nangka Runtuh, bukan begitu Lia?" Gadis yang disebut namanya hanya mengangguk malu.

"Kamu bisa aja Bin"

"Demi apa gue di puji mas crush woy!" Batinnya, andai saja ia tengah sendiri sudah pasti ia akan berteriak dan jingkrak-jingkrak.

"Heleh sok jaga image bener tuh bocah, biasanya juga kalo ada yang muji malah makin narsis." Batin Jejen sang ayah.

Setelah rapat itu selesai, semua pemuda karang taruna langsung menjalankan tugasnya masing-masing. Diantaranya ada Acep, Ram, Yeji dan Lia yang kebagian tugas belanja bahan masakan, sedangkan Jian dan Tahyun yang disuruh metik kelapa di kebun pak Lurah untuk bahan membuat es kelapa.

.....

Pukul 12.15 Acep dan Ram sudah standby di depan pos ronda dengan motor masing-masing, Ram dengan motor metik warna hitam milik Bapaknya, begitupun Acep dengan si merah.

"Mereka ngapain sih? Dandan dulu apa gimana, lama banget perasaan?"

"Sabar Ram, bentar lagi juga nyampe." Dan benar saja setelah itu datanglah dua orang gadis cantik, yang satu memakai outfit pink putih sementara yang satu lagi dengan jaket kulit berwarna hitam.

"Asep Family"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang