Satu bulan lebih berlalu semenjak Asep meminta maaf atas kesalahannya, kini keluarga Syarifuddin sudah kembali seperti semula. Hubungan Jennie dan Asep pun semakin hari semakin lengket saja, seperti surat dengan perangko kalau kata Minji. Ya memang, setiap hubungan yang di uji dengan masalah besar biasanya berujung dua kemungkinan, perpisahan atau hubungan itu akan semakin erat.
Sekarang Asep jadi lebih posesif terhadap Jennie begitupun sebaliknya. Bahkan CEO dari B&S itu jarang muncul di perusahaan sama seperti dulu. Apa lagi sekarang mendekati minggu-minggu menjelang persalinan Jennie. Maka tambah waspadalah ayah calon 5 anak itu.
Dan untuk Sofia, semenjak perusahaannya berada di ujung tanduk, perempuan itu tidak pernah muncul lagi. Mungkin terlalu sibuk mempertahankan kekuasaannya, apalagi bonekanya untuk menghancurkan Asep sudah keluar dari rumah. Ya, siapa lagi jika bukan Rianti yang di usir. Sekarang gadis tomboy itu sudah ngekos di kosan Lia dan Yeji, ia juga bekerja paruh waktu di kafe cabang milik ayah Dino sesuai saran Acep.
"Cep, siram pala gue Cep, ngebul ini otak gue"
"Bener kata Jeno, abis ngerjain itu soal-soal otak gue langsung ngebul" Timpal Lia yang tengah merebahkan kepalanya di atas meja berhadapan dengan Jeno.
Kelas dua belas baru saja menyelesaikan ulangan akhir mereka. Dan hanya tinggal menunggu keputusan lulus atau tidaknya serta wisudaan, baru merekapun resmi menjadi alumni SMK 1 Bighit.
Byurrrr!
"Anjing!"
"Jen, bahasa" Tegur Sobin.
Jeno menatap tajam Jian yang cengengesan setelah menyiram kepalanya dengan sebotol air es.
"Apa? Tadi kan kamu nyuruh Acep siram, jadi biar saya aja yang gantiin wkwkwk"
"Sialan lo Jian, inimah bukan cuma pala gue yang basah, tapi otak gue ikut beku"
"Suuuttt... udah ah jangan berantem disini, gak enak diliatin pelanggan yang lain." Ucap Sobin yang selalu berhasil membuat gadis yang duduk disebrang mejanya senyum-senyum sendiri.
"Fix sih ini!" Lia tiba-tiba bangkit membuat yang lain menatap ke arahnya.
"Kenapa?" Tanya Ram yang bingung dengan tingkah kakak sepupunya itu.
"Gue makin cinta sama lo Bin!" Ucap Lia menggebu-gebu sembari menatap Sobin yang terkekeh santai.
"Gue heran ama lo Ya, kok gak ada malu-malunya ngomong gitu di depan orangnya langsung" Celetuk Yeji.
"Kenapa? Gue cuma berusaha jujur. Toh gak ada gunanya gue gedein gengsi dan ujungnya orang yang gue cinta malah dimilikin orang lain"
Sontak ucapan Lia berhasil membuat Jian, Jeno dan Ram bertepuk tangan takjub."Gue suka gaya lo Lia!"--Jeno
" Eh iya, diliat-liat Acep makin deket ya sama Yeji. Kalian pacaran?" Tanya Sobin sembari menatap dua orang yang asik makan.
"Kita cuma saling ungkapin perasaan doang, gak jadian" Jawab Yeji jujur. Dan hal itu berhasil membuat wajah Acep memerah malu, apalagi saat Jian, Ram, Lia dan Jeno menggodanya abis-abisan.
"Dipikir-pikir lucu juga ya, Acep sama Kang Sobin kan pendiem tuh, jarang ngomong. Sedangkan pawangnya yang satu galak-galak tsundere, satu lagi alay-alay gak tau malu wkwkwk"
Ctak!
Plak!
"Oke Ram diem" Putra dari Kai dan Lilis itu langsung diam saat kepalanya mendapat pukulan dan jitakan dari Yeji dan Lia.

KAMU SEDANG MEMBACA
"Asep Family"
FanficLanjutan kisah Asep dan Jennie di babak yang baru. Ingin melihat CEO perusahaan besar nyangkul disawah? Cuma Asep jawabannya. Dan bagaimanakah keseharian Jennie setelah pensiun dagang seblak? Serta tidak ketinggalan keseruan trio A.J.K dengan kelu...