Maaf, hanya satu kata itu yang sempat terucap dari bibir Trevor saat Trevor masuk ke dalam kamar, menatap Reana dengan pandangan kelam dan suram sebelum memberi kode pada Derrick dan beberapa pria lainnya yang dengan cepat, menarik paksa Reana, keluar dari dalam kamar, menyeret tubuh kurus Reana hingga mendorong paksa Reana masuk ke dalam mobil.
Mungkin itu adalah pertemuan terakhir Reana dengan Trevor, karena setelah itu, Trevor tidak ikut ke dalam mobil yang membawa dirinya dan Derrick serta dua pria lainnya ke sebuah tempat asing.
Tempat itu lebih mirip sebuah club. Suara dentuman musik yang memekakkan telinga, lampu disko berwarna warni, aroma rokok yang menyengat di indera penciuman dan juga hiruk pikuk pengunjung yang belum terlalu banyak, mengingat waktu saat itu masih sore hari, menjelang senja.
Seorang wanita berusia paruh baya, berpenampilan cantik, melangkah anggun, menemui mereka.
"Madam." Derrick mengangguk sopan.
"Jadi dia?" Rose, wanita yang dipanggil madam, mengamati Reana dari atas ke bawah, "Dia bukan tipe yang dicari cari. Dia terlalu kurus."
"Aku tau, madam." Derrick mengangguk pelan, "Tapi tuan Trevor ingin anda melakukan apa saja."
"Apa saja?" Madam kembali melirik ke arah Reana yang masih memberontak dalam cengkraman kedua pria tersebut.
"Apa saja." Derrick mengangguk.
"Baiklah." Rose menghela nafas, memberi kode pada dua pria yang berdiri di belakangnya "Bawa dia!"
Kedua pria itu dengan cepat, mengambil alih Reana dari anak buah Trevor, mengabaikan teriakan histeris dan perlawanan dari Reana.
"Kau tau, ini tidak akan mudah." Rose menatap punggung Reana yang menghilang di balik keremangan lorong club yang suram.
"Aku tau madam, tapi tuan Trevor hanya bisa mempercayai anda." Derrick tersenyum samar, "Tuan Trevor akan mengirimkan pembayaran untuk anda dan anda bisa mengambil semua keuntungan dari anak itu. Tuan Trevor tidak menginginkan keuntungan apapun dari anak itu, selain menyingkirkannya sejauh mungkin. Anda pasti mengerti apa yang diinginkan oleh Tuan Trevor, madam."
"Baiklah, akan aku kabari secepatnya." Rose menjawab datar, sebelum berbalik berjalan menyusuri lorong club yang gelap.
**********
Plak
Reana meringis saat salah satu pengawal kembali menamparnya dengan kuat. Kali ini, Reana merasakan rasa asin karat di dalam mulutnya. Reana menyeka sudut bibirnya dan meringis saat mendapati darah di jemari tangannya.
"Berhentilah melawan, gadis kecil. Saat kau sudah masuk ke sini, kau tidak akan pernah bisa keluar lagi." Salah satu dari pria itu mendorong Reana masuk ke dalam sebuah ruangan. "Urus dia!"
Salah satu wanita maju mendekati Reana, mengangkat dagu Reana sebelum berpaling menatap pria tersebut, "Dia?"
"Madam memintamu menyiapkan dirinya untuk malam ini. Segalanya, termasuk dokumen kesehatannya."
"Malam ini? Astaga madam! Waktunya sangat mepet!" Wanita itu mengerang frustasi saat menyadari dirinya tidak punya waktu banyak.
"Jadi mulailah bekerja." Pria itu bergumam rendah, sebelum melangkah keluar dari ruangan tersebut.
"Oke gadis kecil, kita tidak punya waktu banyak, jadi bekerja samalah denganku. Jika tidak, mungkin madam tidak akan berbaik hati denganmu dan mungkin akan melemparkanmu pada pria pria hidung belang di club sana." Wanita itu menarik Reana.
"Tunggu! Bisa jelaskan ada apa? Kenapa aku dibawa ke sini?" Reana masih mencoba memberontak sebelum wanita itu menamparnya dengan kuat.
"Dengar, gadis kecil! Jangan mempersulit keadaan, jadi bekerja samalah." Wanita itu menyeret Reana masuk ke dalam kamar mandi, mengabaikan penolakan dari Reana, beberapa wanita masuk dan mulai memandikan paksa Reana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Guardian (TAMAT)
RandomHidup seperti roda yang berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Seperti itulah hidup Reana Lovata. Walaupun pernah menjadi model anak anak yang cukup terkenal, hidup Reana berubah drastis setelah kematian kedua orang tuanya akibat kecelakaan mobi...