"Hello Reana. We meet again."
Reana membalikkan tubuhnya dan tertegun menatap sosok yang berdiri di hadapannya.
"Kamu?" Reana menatap pria tinggi besar yang tersenyum ramah, berdiri santai dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celananya.
"Yes, I am." Kevin mengangguk, "Kau masih ingat padaku, kan?"
"Pria di rumah makan milik Kak Gilang, kan? Pria yang di taman juga kan?"
"Benar sekali." Kevin mengangguk tegas.
"Kau yang membeliku?" Reana mendesah lirih.
"Iya." Kevin kembali mengangguk, berjalan menuju ke arah sofa di sisi kamar dan duduk di sana.
"Kenapa?" Suara Reana terdengar parau.
"Kenapa?" Kevin menaikkan alisnya, menatap Reana.
"Maksudku, satu milyar itu bukan nilai uang yang kecil. Selain itu, kita juga tidak saling mengenal." Reana menatap Kevin yang terlihat sangat tampan dengan kulit bersih terawatnya. Tiba tiba Reana merasa insecure saat menyadari tubuhnya memiliki banyak jejak lebam samar dan bekas luka.
"Siapa bilang kita tidak saling mengenal." Kevin tertawa ringan. "Kita sudah saling mengenal sejak lama, Rea."
Rea
Reana mengerutkan keningnya saat mendengar Kevin memanggilnya dengan sebutan Rea. Tidak banyak orang yang memanggilnya demikian. Hanya segelintir orang dan itupun hanya mereka yang benar benar dekat dengan dirinya.
"Kau benar benar tidak ingat? Apa perlu aku menyegarkan ingatanmu?" Kevin tertawa pelan.
********
Flashback on
Gadis kecil dengan wajah cantik menggemaskan sedang berganti pose beberapa kali mengikuti arahan seorang fotografer wanita.
Seorang pria muda tampan berada di sampingnya, juga tampak berganti pose beberapa kali.
"Oke, cukup." Fotografer wanita, Denada, mengangguk, memberi kode bahwa proses pengambilan gambar telah selesai.
Reana, gadis kecil yang menjadi model pemotretan, berlari ke arah Thalia, ibunya.
"Hai, Rea." Seorang anak laki laki berwajah tampan menghampiri Reana.
"Hai...." Reana menatap ragu pada anak laki laki tersebut, tapi tetap membalas sapaannya.
"Kenalkan, namaku Kevin." Kevin mengulurkan tangannya pada Reana.
"Kok bengong, Rea." Thalia tersenyum lembut, "Dijawab dong."
"Namaku Reana." Reana bergumam pelan, membalas jabatan tangan Kevin.
"Reana Lovata." Kevin mengangguk penuh percaya diri.
"Kok kau bisa tau?" Reana menatap Kevin, tampak bingung.
"Tentu saja tahu, aku kan anaknya mami Nada, yang motoin kamu."
"Wah pantas cakep, ternyata anaknya Pak Kevlar dan Ibu Denada." Thalia tertawa pelan, "Kalian ngobrol aja dulu di sini. Rea di sini saja ya sama Kevin, mami mau beres beres dulu."
"Siap tante, Kevin bakal jagain Rea." Kevin tersenyum lebar dengan wajah menggemaskan.
"Oke, tante percaya." Thalia mengusap gemas rambut milik Kevin sebelum berjalan menjauh dan mulai membereskan perlengkapan milik Reana.
"Kamu cantik sekali, Rea. Kamu harus jadi pacarku dan jadi istri masa depanku." Kevin menyeringai dengan tampang nakal.
"Apa?" Reana membelalak menatap Kevin. Ia memang masih kecil, tapi dia sedikit banyak sudah tau apa itu pacaran dan juga arti istri sebagai pasangan suami, seperti papi dan maminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Guardian (TAMAT)
RandomHidup seperti roda yang berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Seperti itulah hidup Reana Lovata. Walaupun pernah menjadi model anak anak yang cukup terkenal, hidup Reana berubah drastis setelah kematian kedua orang tuanya akibat kecelakaan mobi...