Chapter 20

799 66 6
                                    

Trevor keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuh setengah lembab. Beberapa tetes air dari rambutnya menetes di tubuh atasnya yang shirtless. Trevor hanya mengenakan celana panjang hitam dengan potongan pinggang rendah, menampilkan otot tubuhnya yang kekar.

Trevor mengacak asal rambutnya sebelum meraih remote LCD dan menekan tombol on. Layar LCD besar di sudut ruangan kamarnya menyala dan menampilkan sebuah channel yang sedang menayangkan berita. 

Trevor meraih gelas kaca dari atas baki, mengisinya dengan es batu sebelum menuangkan cairan kuning terang dari dalam botol kaca ke dalam gelas. Trevor menggoyang goyangkan gelas kaca, membuat suara dentingan es batu terdengar.

Trevor melangkah pelan sambil membawa gelas berisi wiski, menuju ke arah pintu balkon sebelum langkah kakinya terhenti karena suara dari pembaca berita terdengar mengisi keheningan suasana kamar. Trevor sontak memutar tubuhnya, menatap layar LCD.

Kembali Maxwell group menunjukkan kekuatan finansial mereka dengan mengambil alih perusahaan M yang sedang berada dalam kondisi krisis finansial. D sebagai pemilik awal perusahaan M saat ini melepas kepemilikannya atas perusahaan dan yang paling mengejutkan publik adalah munculnya pemilik baru dengan kepemilikan saham sebesar 75%. Reana Lovata, pemilik baru perusahaan M merupakan sosok yang masih sangat asing dan baru di dunia bisnis. Namun sebuah sumber resmi mengatakan jika Reana sebenarnya adalah calon istri dari Kevin Maxwell, salah satu pewaris kerajaan bisnis Maxwell.

Mata Trevor menatap tajam ke arah layar LCD yang menampilkan beberapa foto Reana. Sudut bibir Trevor melengkung naik, sebelum dengan perlahan meneguk cairan yang meninggalkan rasa panas di tenggorokannya.

"At last, kembali pada pemilik yang seharusnya." Trevor menyeringai samar, melangkah kembali ke arah balkon, "Semua ada waktunya masing masing."

Langkah kaki Trevor terhenti saat mendengar ketukan pelan di pintu.

"Ada apa?" Trevor menaikkan alisnya, menatap salah satu maid yang menuduk sopan di ujung pintu.

"Ada Tuan Dennis sedang menunggu di ruang tamu. Beliau memaksa ingin bertemu dengan tuan, dan tidak ingin menerima penolakan apapun." Maid itu bergumam lirih, was was dengan kemarahan dari Trevor.

"Katakan aku tidak ingin menemui tua bangka itu!" Trevor berdecak kasar.

"Tapi tuan, dia terus memaksa. Katanya tuan akan sangat menyesal jika ia sampai melepaskan semua bukti yang ia miliki ke media." Maid itu menunduk.

"Bukti?" Trevor menaikkan alisnya, tampak berpikir.

"Saya hanya disuruh menyampaikan hal itu saja, tuan."

"Damn!" Trevor mengerang kesal, "Baiklah, katakan pada tua bangka itu, aku akan menemuinya dalam 5 menit." Trevor menggerakkan dagunya, memberi kode, yang langsung dipahami oleh maid tersebut. Maid itu langsung undur diri dan keluar dari dalam ruangan Trevor.

Trevor meraih kemeja yang terletak di atas ranjangnya, memakainya sambil berjalan keluar dari dalam kamar. Trevor mengaitkan kancing kemeja putihnya, namun membiarkan tiga kancing teratasnya tetap terbuka.

Trevor menghentikan langkah kakinya di depan ruang tamu, sebelum menghela nafas panjang dan akhirnya melangkah masuk. Trevor bisa melihat Dennis tampak sedang berdiri membelakanginya, menatap jendela kaca besar yang menghadap tepat ke taman depan.

"Ada apa?" Trevor menyapa dengan suara dingin dan datar.

"Ada apa?" Dennis memutar tubuhnya, berdesis sinis, "Harusnya aku yang bertanya padamu, ada apa? Ini semua bisa terjadi karena pekerjaanmu yang tidak beres!"

My Secret Guardian (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang