Kevin mengerutkan keningnya, saat hidungnya menghirup aroma wangi yang asing di indera penciumannya.
"Kau mengganti parfummu?" Kevin menaikkan alisnya, menatap Reana yang sudah tampil rapi dengan bodycon dress berbahan velvet hitam dengan potongan asimetris di bagian neckline dan bagian bawah roknya.
"Kau tidak suka?" Reana berdehem pelan.
"Tidak juga, hanya aku lebih menyukai parfum lamamu."
"Padahal ini parfum mahal loh."
"Really?" Kevin menaikkan alisnya, karena setaunya Reana bukan tipe wanita yang menyukai shopping. "Tumben kau membeli parfum. Setauku, black card yang kuberikan padamu bahkan belum pernah kau gunakan sama sekali. Lalu kau membayar parfum itu dengan apa?"
"Jessi yang menghadiahkannya padaku." Reana tertawa pelan, "Aku justru bingung harus belanja apa lagi. Aku punya banyak pakaian baru di walk in closet, termasuk aksesoris, sepatu, hingga tas."
"Tampaknya kau sudah mulai akrab dengan Jessi." Kevin merapikan kemeja yang digunakannya, sebelum berputar untuk menatap Reana.
"Tentu saja. Bukan dengan Jessi saja, tapi dengan semua keluarga besarmu. Walaupun mereka sangat heboh, tapi mereka sangat baik." Reana mengangguk, mengulum senyum dan membantu Kevin mengancingkan kemejanya.
"Thanks Reaku." Kevin merendahkan tubuhnya, mengecup kening Reana, saat Reana selesai merapikan kemejanya.
"Ayo..." Reana memalingkan wajahnya yang bersemu kemerahan, meraih tas jinjingnya dan berjalan ke arah pintu.
Kevin tergelak menyaksikan tingkah Reana yang selalu tampak malu malu dan wajahnya cepat memerah.
"Bagaimana saat kita sudah resmi menikah, Rea? Apakah kau akan selalu malu malu seperti ini?" Kevin tertawa pelan, merapatkan pintu penthousenya yang langsung terkunci secara otomatis.
"Itu urusan nanti." Reana menunduk, berjalan cepat ke arah lift.
Kevin tertawa pelan, masuk ke dalam lift dan memeluk erat tubuh mungil Reana sebelum menekan tombol B yang akan membawa mereka ke area parkiran mobil di basement gedung apartment.
*************
"Kau memakai parfum yang kuberikan?" Jason merangkul erat tubuh Reana, menariknya menjauh dari Kevin.
"Tentu saja." Reana tertawa pelan, mengangguk pada Jason.
"Jessi....!" Kevin menatap tajam Jason.
"Ck anak muda! Reanamu tidak akan aus atau berkurang sedikit pun. Aku hanya meminjamnya sebentar. Kalian terlalu banyak menghabiskan waktu bersama sama, apa kau tidak bosan? Tinggal di gedung penthouse yang sama, kerja di kantor yang sama. Kalian bertemu setiap saat."
"Tidak ada kata bosan jika itu menyangkut Reaku." Kevin menyeringai samar, mengangguk, membiarkan Jason membawa Reana menjauh dari dirinya.
"Kuharap kau belum meng unboxing Reana." Jason mengeraskan suaranya.
"Aku hanya menunggu Reaku memberi ijin." Kevin tertawa tengil, mengedipkan matanya pada Reana yang mengerucutkan bibirnya, tampak jengah mendengar kalimat vulgar dari Kevin dan jangan lupa, gelak tawa dari para sepupu tengil Kevin.
Reana bergabung dengan Airin yang perutnya mulai tampak sedikit membuncit. Wajah Airin tampak lebih chubby namun tetap tampak segar dan terlihat cantik.
"Titip Ai ya." Matteo mengecup lembut pucuk kepala Airin, memberi kode pada Jason dan Reana sebelum beranjak dan bergabung dengan para pria.
"Ayo makan....Kita di sini kan untuk makan." Jason mengambil croissant, memberi kode pada Airin dan Freya agar segera makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Guardian (TAMAT)
RandomHidup seperti roda yang berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Seperti itulah hidup Reana Lovata. Walaupun pernah menjadi model anak anak yang cukup terkenal, hidup Reana berubah drastis setelah kematian kedua orang tuanya akibat kecelakaan mobi...