Kevin melangkah meninggalkan ruangan meeting, diikuti oleh Nadia yang berjalan di belakang Kevin sambil membawa setumpuk berkas. Mata Kevin melirik ke arah meja milik Reana yang tampak kosong.
"Rea ikut kelas mengemudi?" Kevin menghentikan langkahnya di depan meja Nadia.
"Iya, pak. Kelas mengemudinya akan selesai 30 menit lagi. Saya sudah mengirim driver untuk menjemputnya." Nadia mengangguk sopan.
"Kapan kelasnya berakhir?"
"Hari ini." Nadia tersenyum, "Tes mengemudinya besok dan kalau tidak ada halangan Driver Lincese nya akan keluar di hari yang sama."
"Thanks, Nadia." Kevin menggangguk puas, "Kerjamu selalu memuaskan."
"Pak Mike sudah menunggu di dalam, beliau datang sekitar 30 menit yang lalu." Nadia membuka pintu ruangan Kevin, tampak Mike sedang duduk santai di sofa sambil memainkan ponselnya
"Thanks, Nadia." Kevin kembali mengangguk, melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya, "Sorry, Mike. Kau harus menunggu cukup lama."
"It's okay." Mike tertawa ringan, "Setidaknya kopi dan kentang gorengnya cukup nikmat."
"Kau menemukan sesuatu lagi?" Kevin melepaskan ikatan dasinya, menggantungnya di standing hanger yang berada di sudut ruangan sebelum melangkah ke arah sofa dan duduk tepat di seberang Mike.
"Sesuatu yang cukup mengagetkan." Mike mengangguk, mengeluarkan amplop coklat yang terlihat cukup tebal.
"Apa ini?" Kevin mengerutkan keningnya, meraih amplop coklat tersebut.
"Periksalah sendiri."
Kevin mengeluarkan tumpukan kertas dari dalam amplop coklat, membaca satu persatu berkas tersebut, sebelum mengangkat wajahnya, menatap Mike dengan tatapan tidak percaya.
"Dari mana kau mendapatkan semua ini?" Kevin mengacungkan kertas tersebut.
"Uncle Ken yang melakukannya, dibantu uncle Isaac dan Clay. Tidak mudah untuk menemukan data lama, but they did it. Julukan golden eagle benar benar cocok untuk uncle Ken."
"Kalian sudah memastikan semuanya? Termasuk pelakunya?"
"Tentu saja. Koneksi dunia bawah uncle Pedro sangat kuat. Tidak sulit mendapatkan informasi tentang orang itu."
Kevin menyandarkan dirinya ke sofa, tampak berpikir, sebelum bangkit dan berjalan ke arah meja kerjanya, menekan tombol intercom.
"Nadia, jika Reana sudah kembali, suruh langsung ke ruanganku."
Kevin mematikan intercom dan kembali ke sofa, duduk dan menyandarkan dirinya, tampak berpikir.
***********
"Reana, ditunggu di dalam." Nadia memberi kode pada Reana yang baru saja tiba.
"Aku?" Reana menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, sepertinya urusan penting. Pak Mike juga ada di dalam."
"Oke, Nadia. Thanks." Reana meletakkan tasnya di atas meja kerja, sebelum mengetuk pelan pintu ruangan Kevin.
Setelah mendengar suara Kevin menyuruhnya masuk, Reana segera membuka pintu.
"Duduk, Rea." Kevin memberi kode agar Reana bergabung bersama mereka di sofa.
"Ada apa?" Reana duduk, menatap wajah Kevin dan Mike yang terlihat sangat serius.
"Rea, bagaimana menurutmu, jika kau bisa mengambil alih kembali perusahaan yang didirikan dan dibesarkan oleh papamu?" Kevin menatap Reana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Guardian (TAMAT)
RandomHidup seperti roda yang berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Seperti itulah hidup Reana Lovata. Walaupun pernah menjadi model anak anak yang cukup terkenal, hidup Reana berubah drastis setelah kematian kedua orang tuanya akibat kecelakaan mobi...