Chapter 13

783 75 5
                                    

Seminggu kemudian

"Rea, kau sudah siap?" Kevin menatap ke arah dapur, matanya melirik sekilas ke arah arloji di tangannya.

"Maaf membuatmu menunggu." Reana berjalan cepat, keluar dari dapur, meletakkan tote bag di atas meja, melangkah mendekati Kevin, sebelum akhirnya berjinjit dan merapikan ikatan dasi Kevin.

"Thanks, Rea." Kevin tersenyum lembut, merapikan anak rambut Reana yang berjatuhan di sisi wajahnya. "Apa itu?" Kevin menatap tote bag di atas meja

"Cemilanmu." Reana meraih tote bag dan melangkah cepat ke arah pintu penthouse.

"Salad? Lagi?" Kevin mengerang rendah. Beberapa hari terakhir, Reana membuatkan dan membawakannya salad sebagai cemilan sore di kantor.

"Ini makanan sehat." Reana tergelak, menekan tombol lift, sedangkan di belakangnya, Kevin sedang merapatkan pintu penthouse mereka

Seminggu berlalu dan pelan tapi pasti, Reana akhirnya mulai terbiasa dengan Kevin. Tinggal serumah, menghabiskan waktu bersama di kantor dan juga di rumah. Awalnya mungkin terasa sedikit canggung bagi Reana. Tapi karena Kevin juga selalu bersikap sopan dan tidak pernah melanggar batas privasi Reana,  pelan tapi pasti, Reana mulai merasa nyaman dengan kebersamaan mereka.

Bahkan saat ini, Reana sudah mulai menyiapkan sarapan untuk mereka berdua tanpa bantuan maid. Maid hanya bertugas untuk menyiapkan makan malam dan membersihkan apartment mereka.

Kevin? Kevin tentu saja tidak menolak ataupun memprotes semua tindakan Reana. Ia memberikan kebebasan pada Reana untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Bagi Kevin, itu adalah proses pembiasaan diri sebelum mereka benar benar resmi menikah dan tidur seranjang, tentu saja.

Kevin masuk ke dalam lift, tersenyum menatap Reana yang tampil sederhana namun tetap terlihat cantik dan memukau dengan kemeja putih polos lengan panjang dan celana bahan hitam, dipadu dengan high heel setinggi 5 centimeter.

"Kadang aku berharap, kau menyelipkan kentang goreng di dalam cemilanku." Kevin tertawa pelan, menatap angka di layar display lift yang terus mengecil hingga berhenti di huruf B.

"Hari ini aku menyiapkan sandwich. Tidak ada kentang goreng, tapi ada roti dan telur rebus." Reana melangkah keluar dari lift, diikut oleh Kevin.

"Really?" Kevin menyamakan langkah kakinya dan menekan tombol remote mobilnya.

Reana mengangguk, tertawa ringan dan masuk ke dalam mobil, diikuti oleh Kevin.

"Sebaiknya kau mulai mengambil kelas kursus mengemudi." Kevin menyalakan mesin mobilnya dan mengenakan seatbelt.

"Untuk apa?" Reana meletakkan tote bag di kursi penumpang dan memasang seatbelt miliknya.

"Tentu saja agar kau bisa mengemudi sendiri, Rea." Kevin berdecak gemas dan mulai menjalankan mobil meninggalkan area parkiran basement gedung apartment nya.

"Bukankah kita selalu pergi dan pulang bersama?" 

"Ada kalanya aku harus menghadiri pertemuan atau ada urusan mendadak. Aku ingin calon istriku cukup mandiri dan bisa mengemudi sendiri. Coba bicarakan dengan Nadia, minta agar Nadia mengatur jadwal kursus mengemudimu."

"Baiklah..." Reana mengangguk pelan, enggan membantah. Seminggu menghabiskan waktu bersama Kevin, ia tau jika Kevin sudah melakukan banyak hal untuk dirinya dan ia tidak bisa menolak semua kebaikan dari Kevin. Hati kecilnya juga sangat senang karena setelah semua penderitaan yang ia alami selama ini, dirinya akhirnya bisa kembali merasakan kebahagiaan, diperlakukan sebagai seseorang yang sangat berharga oleh Kevin.

My Secret Guardian (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang