Chapter 7

953 83 7
                                    

"Siapa yang bertugas di pintu?" Suara Trevor terdengar dingin dan kejam. Tangan besarnya terus menarik paksa rambut Reana, mengabaikan pekikan dan rintihan kesakitan dari Reana. Reana sendiri yakin, cukup banyak rambutnya yang rontok akibat ulah Trevor.

"Tuan...." Salah seorang pengawal berlari masuk, berdiri memandangi Trevor dengan raut wajah bingung dan ketakutan. "Apa yang terjadi?"

"Panggil Miranda dan semua yang bertugas di pintu, di semua pintu!" Trevor membentak kasar, berdiri tegap di ruang tamu, dengan tangannya yang masih setia berada di rambut Reana, mencengkram dengan sangat kuat.

"Sakit, tuan." Reana merintih, jemari kecilnya memegang jemari besar Trevor.

"Saat kau kabur, apakah kau berpikir tentang rasa sakit?" Trevor berdecih dingin, sebelum menatap tajam pada Miranda dan beberapa orang pria yang berjalan masuk ke dalam ruang tamu dengan wajah tegang dan pucat.

"Reana?" Miranda menatap Reana dengan raut wajah tegang. "Apa yang terjadi?" Miranda sadar, telah terjadi sesuatu saat melihat kemarahan di wajah Trevor dan bagaimana Trevor mencengkram kuat rambut milik Reana.

"Bagaimana bisa seorang tawanan bebas berkeliaran di jalan raya?" Suara keras Trevor membuat ruangan langsung menjadi hening.

Jalan raya?

"Tadi saya menyuruhnya membuang sampah ke area tempat penampungan sampah, tuan." Suara Miranda memecahkan keheningan. "Saya tidak tahu bagaimana Reana bisa berada di jalan raya."

"Siapa yang bertugas di area pembuangan sampah?" Trevor mengedarkan pandangan matanya

"Saya, tuan." Pria yang menjaga pintu, maju perlahan, kepalanya menunduk, kedua jemarinya tampak terkepal kuat.

Plak

Terdengar pekikan kecil dari bibir mungil Reana. Reana tidak memungkiri, rasa takut dan kengerian menyeliputi dirinya saat menyadari betapa kuatnya tamparan yang diberikan oleh Trevor pada pria yang menjaga pintu tersebut. Pria yang memiliki tubuh cukup besar itu sampai kehilangan keseimbangan akibat tamparan dari Trevor. 

Plak

"Bagaimana kau bisa teledor? Di mana kewaspadaan kalian? Bagaimana bisa anak ini sampai berkeliaran di jalan raya?" Trevor meninggikan suaranya.

"Maaf, tuan." Pria itu menunduk, mengusap pelan pipinya yang mulai tampak memerah.

"Bagaimana kalian bisa meninggalkan tawananku, tanpa pengawasan? Walaupun dia berpakaian seperti seorang maid....." Trevor menggantung kalimatnya, menarik kuat rambut Reana, memaksanya maju, membuat Reana terpaksa melangkah ke depan sambil mengangkat wajahnya karena Trevor menarik keras rambutnya ke atas.

"Anak ini statusnya adalah tawananku!" Trevor menggeram, "Ini juga menjadi peringatan untuk yang lainnya, perhatikan wajah anak ini, ingat baik baik, dan jangan lakukan kesalahan seperti ini lagi."

Suara gumaman pelan dan anggukan dari pada pengawal dan maid terdengar.

"Kali ini kalian beruntung, aku tidak akan menghukum kalian. Tapi kau...." Trevor menatap tajam wajah Reana. "Akan kubuat kau menyesali keputusanmu, lari dari seorang Trevor!"

Reana meringis, menahan rasa sakit di kepalanya saat Trevor menarik rambutnya, menyeretnya dengan kasar, dan membawanya masuk ke dalam sebuah ruangan.

Deg

Reana mulai panik saat Trevor mendorong tubuh mungil Reana ke atas ranjang yang berada di tengah tengah ruangan. Walaupun ranjang itu cukup empuk, tapi hempasan kuat tubuh Reana tetap membuat beberapa bagian tubuhnya terasa sakit, apalagi tubuhnya juga masih terasa nyeri karena jatuh dari tembok yang cukup tinggi.

My Secret Guardian (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang