18_Rey?

803 38 0
                                    

Tepat hari ini puasa hari ke empat.Nayya kembali menghadiri undangan kajian yang diadakan tidak jauh dari mesjid sebelumnya.Dan kali ini jamaahnya bukan hanya perempuan.Ada juga lelaki.

"Teh Nara sekalian buka puasa bareng di sini ya teh"

Nayya yang memang di kenal dengan panggilan Nara saat berdakwah hanya mengangguk.Di sampingnya ada beberapa panitia acara.

Tak lama ia pun maju karena sudah di panggil.Seperti biasa.Nayya mengucapkan salam dan pembukaan sebelum memulai tema sore ini.

"Menjaga untuk menjadi Mulia' tema yang sangat indah dan wajib di terapkan di kehidupan sehari-hari.Disini saya akan menjelaskan dari tema barusan.Banyak penjelasan dari kata menjaga.Bisa menjaga batasan,menjaga hati,menjaga pandangan,juga menjaga lisan,atau mungkin menjaga hafalan"

"Kata Menjaga itu pemahamannya luas.Jadi akan saya coba jelaskan satu persatu.Pertama menjaga Batasan.Karena antara perempuan dan laki-laki itu ada batasannya.Ada kata kata yang sudah tidak asing kita dengar.Tidak baik antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berduaan karena yang ketiganya syaitan.Itu benar sekali.Apalagi berduaan dengan pacar.Terdengar romantis tapi nyatanya itu miris.Melihat anak muda jaman sekarang yang tidak ada malu malunya mengumbar maksiat,bergaul dengan lawan jenis tanpa jarak dan tanpa tau batasan.Padahal kita tidak tau kapan ajal kita datang.Bisa jadi saat kita tengah bermaksiat.Bukankah kita akan di wafatkan sesuai dengan kebiasaan kita"

"Pesan saya kepada perempuan.Jaga harga diri kali.Jadilah wanita mahal,yang ketika ingin menyentuhnya harus membayarnya dengan mahar.Bukan perempuan yang mudah luluh hanya dengan gombalan receh.Jangan jadi perempuan yang mudah berteman dengan laki-laki.Karena pada dasarnya laki-laki tidak akan mendekat jika tidak tertarik.Di dunia ini tidak ada sejarahnya laki-laki dan perempuan bersahabat.Karena nyatanya akan ada salah satunya yang jatuh cinta,dan kebanyakan itu terjadi pada laki-laki"

"Benar begitu laki-laki?"tanya Nayya menatap pemuda yang tengah duduk menyimak.

"Betul"jawabnya serentak.

"Untuk lelaki juga jangan jadi cowok gampangan.Liat cewek cantik di goda,di rayu,dan di pacari.Heii...Ingat,kalian tidak setampan Nabi Yusuf.Jangan merasa tampan dan keren.Justru kalian akan terlihat keren ketika berjalan ke mesjid dengan menundukan pandangan.Itu akan terlihat lebih MasyaAllah dari pada kalian so keren duduk di tongkrongan.Kalau kalian benar benar lelaki sejati.Maka kalian tidak mungkin selalu umbar janji.Jika serius datangi orang tuanya.Bukan malah mengajaknya bermaksiat."

Nayya menjeda ucapannya."Kedua menjaga hati dan pandangan.Jangan biasakan punya hati yang baperan dan mata yang jelalatan.Bukan kah sudah di jelaskan dalam Al-Qu'ran surah An-Nur ayat 30-31. Agar kita selalu menjaga pandangan dari yang bukan mahram.Karena biasanya penyakit hati timbulnya dari pandangan.Rasa suka kepada lawan jenis datangnya dari mata yang tidak di jaga.Rasa iri datangnya dari mata yang memandang dan kurangnya dalam bersyukur."

"Kalau hatinya tidak mau sakit.Makanya harus di jaga.Jangan jadi orang yang baperan agar tidak mudah di permainkan"

"Dan yang selanjutnya menjaga lisan.Kenapa lisannya harus di jaga?Karena lisan lebih berbahaya dari racun dan lebih tajam dari pada pedang.Apalagi ini di bulan Ramadhan.Gunakan lisan kita untuk berdzikir dan mengingat Allah.Perbanyak baca Qur'an.Jangan gunakan lisan untuk membicarakan orang lain.Apalagi keburukannya karena itu sama saja dengan memakan daging sodara kita sendiri"

"Astaghfirullahalazim"

"Ilmu juga tidak akan datang kepada orang yang gemar bermaksiat.Karena Ilmu itu cahaya,dan cahaya tidak mungkin mau betah di dalam diri orang yang sering bermaksiat.Apalagi penghapal Qur'an.Harus benar benar bisa menjaga pandangan,menjaga hati,lisan dan juga menjaga hafalan itu sendiri.Tidak sedikit orang kehilangan hafalan hanya karena memandang yang tidak halal untuk ia pandang.Apalagi dengan tatapan memuja"

NAYYARA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang