59_7 bulanan

795 44 9
                                    

Assalamualaikum teman teman...
Gimana kabarnya?Kemarin pilih siapa nih?

Selamat membaca...
Jangan lupa vote dan komen😉























"Miris banget sih jadi aku.Hidup banyak rencana tapi hasil gak ada."

Nayya yang awalnya sibuk dengan bukunya,menoleh dengan cepat.Sahabatnya tengah terbengong dengan pandangan lurus menatap langit.

"Masih ngarepin kak Tyas,Rin?"

Karina menghela nafas berat.Seberat rindunya."Bukan ngarepin,Nay.Tapi hati aku yang gak tau diri ini.Gak pernah bisa lupain tu makhluk satu."curhatnya.

"Cintai sewajarnya,Rin.Kalau emang jodoh gak akan kemana kok."

"Gak akan kemana sih.Cuma kemana mana dulu."

Nayya hanya terkekeh pelan.Gadis aktif di sampingnya memang sedang belajar istiqomah dalam kebaikan.Tapi kadang cinta menjadi ujian terberat hijrahnya.

"Lakuin apa pun yang buat kamu lupa sama kak Tyas."

Lagi lagi Karina menghela nafas berat."Susah,Nay.Aku sibuk nulis juga,yang kebayang malah itu orang.Ingatkan,karya pertama aku yang gak kelar kelar.Itu juga dia tokoh utamanya."

Nayya terkekeh pelan.Siapa yang tidak tau si gadis pencinta novel satu ini.Karina memang sering menulis untuk mengisi waktu luangnya.

"Eh,iya.Minggu depan aku 7 bulanan.Kayaknya kak Tyas bakalan nyempetin dateng deh.Gimana hatinya?Siap?"

Wajah lesu Karina menjadi hiburan bagi bumil.Karina memiliki wajah yang menggemaskan.Seperti anak kecil.

"Kayaknya aku milih ngumpet aja deh kalau ada itu orang.Belum siap ketemu lagi.Takut makin berharap."

Nayya tertawa mendengar kejujuran sahabatnya.Hijrahnya terasa sulit karena perasaannya.

"Abang kamu juga pasti kak Rey undang.Bakalan rame pondok karena anak anak Lion."

Wajah Karina semakin tidak bersemangat.Abangnya itu selalu akrab dengan Tyas.Sudah seperti kakak adek.

"Gimana kuliahnya?Aman."

"Aman sih.Cuma,ya gitu.Kadang pusing sendiri.Kayaknya enakan nikah aja gak sih."

"Nikah gak enak.Ada pase naik turunnya.Kalau belum siap,ya sama aja beratnya."

Bukan Nayya yang menjawab.Melaikan Rey yang baru datang dari arah dapur.Kedua gadis itu hanya meliriknya.

"Apalagi pase beberapa bulan terakhir ini.Kesabaran gue udah hampir habis ngadepin mood bumil yang naik turun."lanjut Rey.

"Itu sih resiko kak Rey.Siapa suruh hamilin Nayya?"

Nayya terkekeh melihat perdebatan di depannya.Jika dulu,Karina akan sungkan dengan Rey.Maka sekarang dia sudah berani.Bahkan tak jarang berdebat.

"Lima hari sebelum syukuran,aku bakalan ke pondok.Kamu ikut aja nginep di sana!!"

Karina menggeleng keras."Gak,ah.Takut banyak kang santri.Hatiku tidak kuat melihat mereka.Rasa ingin menikah muda semakin menggebu gebu."

"Katanya suka sama si Tyas.Tapi liat yang sarungan malah kepincut.Dasar cewek."

Lirikan tajam dari Karina tidak membuat Rey bereaksi apa apa.Malah dengan tidak tau malunya,Rey mengusap perut buncit istrinya.

"Heleh.Malah ngumbar keromantisan di depan jomblo lagi.Dasar calon bapak bapak tidak berakhlak!!"gerutu Karina sebelum pergi.

Niatnya memang ingin pulang.Mau cari kajian bareng Melody katanya.

NAYYARA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang