48_Manja dan merajuknya Rey

1K 63 3
                                    

Assalamualaikum...
Jangan lupa vote dan komen teman teman😊

Selamat membaca...










Hari ini Rey pulang kerja sangat larut.Keadaan di luar juga tengah hujan deras.Nayya yang tengah menunggu kepulangan suaminya segera beranjak begitu melihat suaminya masuk rumah.

"Kenapa bisa pulang basah kuyup gini sih kak?"

Rey yang lelah segera tersenyum melihat raut wajah khawatir istrinya."Mobil aku mogok di tengah hujan.Jadinya pulang telat dan basah gini.Ini juga di anter Dion."terangnya

Nayya segera mengambil tas dan jas suaminya."Yaudah,masuk yuk.Kakak langsung mandi air hangat ya!"

Rey hanya menurut.Mengekori istrinya menuju kamar keduanya.Oh iya.Sudah dari satu minggu yang lalu.Keduanya sepakat pindah kerumah Abrar.Meski pembangunan belum sepenuhnya selesai.

Nayya menyiapkan baju tidur suaminya.Tidak lupa membuatkan minuman jahe untuk menghangatkan tubuh suaminya.

"Aku mau langsung istirahat aja ya yang.Ngantuk."

Nayya hanya mengangguk.Tangannya merapikan rambut suaminya.Mengeringkannya sebentar.

"Minum dulu kak!Biar badannya anget.Rambutnya juga masih basah.Aku keringin dulu."

Rey sudah seperti anak kecil.Nurut saja setiap mendapat perintah dari istrinya.

Nayya yang masih sibuk mengeringkan rambut suaminya tersentak kaget saat mendapat pelukan erat di perutnya.

Bahkan Rey menyembunyikan wajahnya di perut ratanya."Kenapa?Cape banget ya."

Rey mengangguk.Tanpa mengubah posisinya.Sangat terlihat menggemaskan.

"Yaudah.Tidur yuk.Kalau nanti tahajudnya masih cape dan ngantuk di lewat dulu aja."

Rey segera mengangkat wajahnya."Jangan.Kamu tetep bangunin ya!!Shalat doang.Baru lanjut lagi tidur sampai subuh."

Nayya tersenyum lembut.Keduanya memang rutin shalat malam.Kadang Nayya juga murojaah di simak Rey.

Khusus hari sabtu dan minggu Rey yang Nayya simak.Katanya dulu pernah hafal 5 juz.Jadi Nayya menyuruh mengulangnya.

Rey tidur dengan memeluk istrinya.Nayya mengusap kepala suaminya sampai terlelap.

Pagi hari setelah shalat.Rey kembali tidur karena kecapean.Nayya membiarkannya saja.Memilih kedapur untuk memasak.Kebetulan ini hari jumat.

"Rey mana?Dari tadi papa gak liat itu anak."

Nayya menoleh.Ternyata papanya sudah duduk memperhatikannya memasak.

"Kak Rey tidur lagi pah.Semalam pulangnya larut.Mobilnya mogok.Badannya basah semua."

Abrar mengangguk paham."Sebentar lagi pantinya jadi.Kamu mau bikin acara syukuran sekalian merayakan pernikahan kalian gak?"

Nayya menghentikan gerakan tangannya yang tengah mengaduk masakan.

"Emang kapan pantinya bisa di buka pah?"

"Minggu depan kayaknya sudah bisa di pakai.Peralatan dan keperluan lainnya sudah papa pesan.Tinggal di antar saja."

Nayya tersenyum.Ia bahagia melihat keseriusan dan semangat papa mertuanya."Nanti di bicarain dulu sama abi,pah."

"Papa udah bicarain ini sama abi kamu.Awalnya di pesantren juga mau ngadain resepsi pernikahan kalian.Tapi katanya gak jadi kalau di sini mau ngadain resepsi juga."terang Abrar.

"Jadinya gimana pah?"

Abrar membantu Nayya memindahkan masakannya.Menatanya di meja makan.

"Jadinya kalau kalian setuju.Dua minggu lagi kita buat acaranya.Hari kamis resepsi kalian.Dan hari jumatnya syukuran anak panti.Halaman panti kayaknya cukup buat bikin acara.Gak usah nyewa gedung.Gak papakan?"

NAYYARA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang