Mulai hari ini dan seterusnya.Nayya akan berangkat sekolah sendiri dengan motor kesayangan eyangnya.
Seperti waktu itu.Banyak pasang mata yang menatapnya dengan berbagai macam tatapan.
"Nayya!!!"
Nayya menoleh.Di depannya ada Karina dan juga Melody yang tengah tersenyum.
"Wih.Beda ya kalau tinggal sama eyang. Lebih keren.Jiwa jiwa badgirl nya keluar"
Nayya menatap Melody malas.Sedangkan yang di tatap hanya terkekeh.Tak ada takut takutnya.Sekali pun tatapan tajam Nayya menghunusnya.
"Biasa aja dong bos natapnya.Ngeri tau gak" Melody bergidik ngeri sebelum akhirnya tertawa.
"Sialan lo"
"Ya ampun bahasanya"Melody pura pura kaget.
"Kalian itu lucu ya"celetuk Karina menatap keduanya dengan senyum merekah.
"Lucu dari mananya sih Rin?Aku iya lucu.Tapi kalau Nayya garang bukan lucu.Masa muka judes di bilang lucu sih"
"Iya juga ya"
Karina dan Melody tertawa.Sedangkan Nayya hanya menatap keduanya datar.Hanya mereka yang berani meledeknya.
"Wah wah wah.Gue kira malam itu lo bakal datang.Ternyata cemen ya. Gak berani dateng"celetuk Ayunda.Jangan lupa tatapan mengejeknya.
Rasanya Nayya ingin menghajar wajah menyebalkan di depannya.Jika dulu masih di bangku sekolah dasar.Nayya tidak akan segan segan menghajar siapa pun yang mengusiknya.
Makanya dulu dia di juluki preman sekolah dan preman berhijab.
Melody dan Karina juga merubah raut wajahnya menjadi datar.Malas melihat muka songong kakak kelasnya yang dari dulu tidak berubah.
"Gue banyak urusan"
Ayunda menatap Nayya dengan senyuman remehnya."Oh.Orang sibuk ya?"kekehnya."Kalau malam minggu nanti.Masih sibuk?"
"Oke.Gue datang"ujar Nayya sebelum pergi meninggalkan parkiran.
Ayunda tersenyum puas.Melody dan Karina menatap malas kakak kelasnya sebelum pergi menyusul Nayya.
"Hai Rey?Lo juga pasti datang kan buat liat siapa pemenangnya?"Ayunda menatap Rey yang sejak tadi berdiri tak jauh darinya.
"Cih.Gue yakin lo kalah segalanya dari Nayya.Jangan mimpi terus.Bangun lo!"
Rey berlalu meninggalkan Ayunda yang sudah menghentakan kakinya karena kesal.
"Lo jangan so berkuasa terus,Yun.Ingat!Di atas langit masih ada langit.Dan lo berada di langit yang paling bawah.Rawan buat jatuh ke tanah"
Ayunda menatap Raka nyalang.Enak saja mengejeknya.Liat saja malam minggu.Siapa penguasa sesungguhnya.
Di kelas Nayya hanya diam.Memang biasanya juga diam kan.
"Nay.Kamu beneran bakalan ikut balapan malam minggu nanti?"
Nayya mengangguk."Iya.Kenapa emang?"
Mata Karina berbinar."Aku ikut ya.Di rumah terus suntuk"
"Ngapain ikut.Jangan aneh aneh ya lo!"
Karina memberengut kesal.Gadis cerdik itu berfikir bagaimana caranya agar dia di perbolehkan ikut.
Hingga akhirnya idenya muncul begitu saja.Membuat senyumnya mereka kembali.
"Nay!!"
Nayya hanya berdehem sebagai jawaban.Pandangannya juga tak lepas dari buku di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYARA (On Going)
Ficção AdolescenteGadis yang tengah mencari jati dirinya.Gadis yang memiliki sifat judes,galak dan juga keras kepala.Itulah julukan dari teman teman sekolahnya.Tidak ada orang yang berani berdebat dengannya. Banyak yang menyukai tapi tidak ada yang berani mendekati. ...