54_Mati?

905 54 9
                                    

Apa kabar semua?Maaf ya baru bisa up lagi. Karena waktu yang terbatas,dan ide yang selalu hilang.

Jangan lupa vote dan komen terus ya....
Selamat membaca😊










______________________________________

Kematian memang momen yang aku nanti sejak lama
Tapi semenjak hadirmu
Selalu berjalan beriringan di sampingmu adalah harapanku

Mari berjuang bersama sekali lagi
Atau mati bersama hari ini juga

♡Nayyara Faza Alfarizi






Kesedihan tiada hentinya.Malam ini,2 pesantren sekaligus mengadakan doa bersama,untuk kesembuhan Nayya dan Rey.

Ribuan santri Daffa kompak mengadakan doa bersama.Begitu pun dengan para santri Faiq.

"Malam ini,abah meminta dengan sangat.Tundukan hati kalian di depan Allah.Cucu abah dan suaminya sedang sama sama berjuang.Jika memang Allah masih memberikan keduanya umur.Semoga mereka segera pulih dan sembuh.Dan jika kisah mereka harus berakhir..."Daffa menjeda ucapannya.Tidak sanggup melanjutkannya.Tapi ia harus tetap menyelesaikan ucapannya.

"Dan sudah tiba waktu keduanya untuk kembali.Semoga mereka meninggal dengan keadaan husnul khotimah.Cinta abadi mereka berlanjut sampai syurga."

Daffa mulai memimpin doa.Begitu pun keadaan di pesantren Faiq.Rafa memimpin doa.Banyak santri yang ikut menangis.

Mereka tau siapa ningnya.Meskipun terlihat tidak ramah dan judes.Tapi selama ini,ningnya cukup mengerti keadaan mereka.

Faiq,Zalfa,Ali dan Abrar yang tetap setia di rumah sakit.Di buat tegang.Karena beberapa menit lalu keadaan Nayya semakin kritis.

Dan sekarang di susul dengan keadaan Rey,yang juga ikutan kritis.Zalfa sudah terduduk lemas dengan tangis pilunya.

"Ya Allah Ya Robb.Cobaan apa yang engkau berikan kepada mereka?"lirihnya.

Faiq terus menenangkan istrinya.Alif dan beberapa dokter sibuk menangani keadaan keduanya.Ruangan keduanya bersebelahan.

Abrar menatap besannya.Hatinya juga sakit melihat keadaan putra dan menantunya,yang sudah seperti putrinya.

Abrar menepuk bahu Ali yang diam,melamun."Om pamit dulu,ya.Kalau ada kabar terbaru.Kabarin lagi om."

Ali hanya mengangguk.Hatinya juga sama hancurnya dengan semua orang.

Malam malam Abrar mendatangi sebuah pemakaman khusus.Hanya ada tiga makan di sana.

Matanya tertuju pada sebuah nama.

Adilla Putri

Wanita yang membuatnya merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya.Wanita yang sudah melahirkan putranya.

"Dill,apa kabar?Kalau disana kamu bisa bertemu dengan putra dan menantumu,bilang sama mereka.Kembalilah!!Kami semua mengharapkan kesembuhan keduanya."

Abrar tersenyum tulus,dengan air mata yang sudah keluar bebas dari kedua matanya.

"Dulu.Kamu berharap,putra kita seperti aku.Setia hanya pada satu wanita.Dan kamu tau?"Abrar terkekeh pilu.

"Harapan kamu terwujud.Saking cintanya dia kepada istrinya.Dia sampai tega membuatku sakit,karena ingin merasakan apa yang istrinya rasakan."

Abrar mengirim doa untuk istrinya.Wanita yang posisinya tidak pernah tergeserkan oleh siapa pun.

Di rumah sakit.Keadaan masih menyedihkan dan menegangkan.Apalagi saat pintu ruangan keduanya di buka secara bersamaan.

NAYYARA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang