21_Hari Raya

717 45 0
                                    

Allahuakbar....Allahuakbar....

Nayya membuka matanya saat di mesjid masih terdengar takbir.Di liriknya jam yang ada di kamarnya.

"Masih jam 3."gumamnya.

Nayya bangkit setelah mengumpulkan kesadarannya.Masih ada waktu untuk shalat tahajud.

Tepat pukul 4.Nayya pergi ke dapur.Menghangaatkan makanan dan juga mulai bersih bersih rumah.Di mulai dengan mencuci piring dan beralih ke yang lain.

"Sudah bangun Nay?"

Nayya menoleh ke arah eyangnya yang tengah duduk di meja makan."Iya eyang.Nayya beres beresnya dari sekarang.Soalnya setelah shalat subuh Nay mau ke rumah bunda.Shalat idul fitri di sana.Eyang mau ikut atau gimana?"

Eyang menimang ajakan buyutnya."Eyang ikut saja.Biar nanti yang mau berkunjung kesana saja.Bilangin bunda kamu suruh siapkan makanan yang banyak!"

"Siap eyang.Biasanya bunda masak banyak kok.Kalau pun kurang nanti bisa bakar bakar ikan di kolam belakang"

Eyang mengangguk."Bagus itu.Enakan juga bakar bakar."

"Yaudah.Eyang mau mandi dulu.Kita cepat siap siap.Setelah shalat subuh langsung berangkat.Rumah biarkan aja.Gak usah kamu pel."Eyang berlalu kembali ke kamarnya.

Begitu pun dengan Nayya yang kembali melanjutkan beres beresnya.Minimal rumah tidak berantakan.

Makanan yang sudah di panaskan sengaja Nayya pindahkan ke rantang untuk di bawa sekalian kerumahnya.

.

.

.

"Bisa lebih cepat sedikit.Takutnya nanti kita telat"teriak eyangnya karena kebetulan Nayya dan eyangnya naik motor untuk mempersingkat waktu.

"Jangan eyang.Nanti eyang kenapa napa kalau Nay lebih ngebut"jawab Nayya dengan berteriak pula.

Sebenarnya Nayya membawa motor di atas rata-rata.Tapi tidak sampai seperti orang balapan.

Motor yang Nayya bawa berhenti di depan mesjid utama pesantren milik abinya.Bertepatan dengan Zalfa yang baru sampai di mesjid.

"Loh Nayya,Nini."kaget Zalfa."Assalamualaikum,eyang"sapanya dengan mencium tangan eyang.Di ikuti Nayya yang mencium tangan bundanya.

"Waalaikumsalam.Ya Allah"keluh eyang memijat pinggangnya.

"Nini kenapa?"tanya Zalfa khawatir.

Terlihat eyang hanya menggelengkan kepalanya."Gak papa.Pinggang nini.Tapi sedikit sakit.Mungkin tidak biasa naik motor pagi pagi."

"Ya Allah nini.Lagian kenapa harus naik motor.Bukannya Nayya juga bawa mobil?"Zalfa beralih menatap putrinya."Kamu juga ya.Kenapa bawa nini pake motor?"

Nayya menghela nafasnya.Jenga dengan bundanya yang berlebihan.Tidak tau saja eyangnya ngajak Nay lebih ngebut."Eyang yang mau Bun.Jangan salahin Nay terus.Mending kita masuk.Bentar lagi di mulai Shalat nya."

Zalfa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putrinya yang satu ini."Yaudah.Ayo Ni.Kita masuk."

Keduanya berjalan beriringan meninggalkan Nayya tanpa mengajaknya.Memang dasar bundanya.

Selepas shalat.Nayya keluar masjid lebih dulu.Menunggu adiknya keluar masjid.

"Iiss.Mana sih Ari.Lama banget keluarnya.Orang risih juga di liatin santri."gerutu Nayya menatap pintu mesjid.

"Assalamualaikum,ning.Cari siapa ya?"

"Waalaukumsalam."Nayya menatap santri di depannya."Ari mana kang?"tanyanya langsung.

NAYYARA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang