43_Sesi Tanya Jawab

926 57 7
                                    

Assalamualaikum up lagi.Semoga masih ada yang setia baca.Jangan lupa vote dan komen biar makin semangat ngetiknya.

Selamat membaca teman teman.

_____________________________________



Berdirilah dimana kamu di butuhkan
Bukan hanya di hargai
Selayaknya air
Mutiara memang berharga
Tapi di gurun,orang orang lebih membutuhkan air dari pada mutiara

Nayyara Faza Alfarizi

"Papa seneng banget kalian mau nginep di sini.Jadinya papa gak berdua aja sama bibi."

"Iya pah.Tapi sayang.Nay gak bisa lihat rumah papa."lirih Nayya.

Rey,Nayya dan Abrar tengah makan malam pemberian Zalfa tadi siang.

"Gak papa.Papa yakin nanti juga kamu pasti sembuh kok."ujar Abrar menyemangati.

"Oh iya.Papa baru ingat.Kamu itu yang waktu itu khawatir bangetkan sama Rey.Kelihatan sedih banget waktu Papa bawa Rey ke luar negeri."kekehnya.

Nayya hanya tersenyum malu.Sudah ia pastikan Rey tengah menatapnya.Tapi sayang,ia tidak bisa membalas tatapannya.

Abrar tertawa melihat tingkah menantunya.Ia memang belum menceritakan banyak tentang kejadian waktu itu.

Obrolan mereka pun semakin larut.Hingga Rey akhirnya mengajak Nayya istirahat.

"Besok kamu gak papa kan aku tinggal ke kampus?"

Nayya yang sudah siap tidur hanya mengangguk."Udah biasa kan."

"Iya.Tapikan sekarang kamu di rumah papa.Takutnya nanti kamu malah bingungkan."

"Ada bibi.Tenang aja."

Rey mengecup kening Nayya lembut."Yaudah.Kita tidur!Selamat malam ya zaujati.Maafkan jika hari ini suamimu punya salah atau tanpa sadar menyakiti hatimu,ya."

Nayya tersenyum.Sudah beberapa malam.Rey rutin mengucapkan kata kata itu."Iya kak.Kalau pun kakak buat salah.Sudah Nay maafkan sebelum kakak memintanya. Maafkan Nay juga jika hari ini belum menjadi isteri yang baik."

Rey mendekatkan kepalanya kearah telinga Nayya.Ia membacakan beberapa surat pendek,dzikir,ayat kursi,doa sebelum tidur dan amalan lainnya.

Lagi lagi Nayya hanya bisa tersenyum dan mengikuti bacaan suaminya.Mencari pasangan itu tidak harus yang tinggi ilmu agamanya.Tidak harus ustadz atau sejenisnya.

Cukup dia yang selalu membawamu menuju kebaikan.Dia yang tidak pernah bosan mengingatkanmu.

*****

Nayya terusik dari tidurnya.Perlahan ia membuka matanya dengan harapan dunia yang penuh warna bisa ia lihat.

Setiap akan membuka mata.Nayya selalu berdoa agar penglihatannya kembali.

Perlahan tapi pasti.Nayya membuka kelopak matanya yang sudah lama tidak Allah ijinkan melihat.

Beberapa kali Nayya mengerjapkan matanya.Hatinya bergetar hebat saat semua benda di hadapannya tampak buram.

Nayya segera mendudukkan badannya.Ia menoleh ke samping.Seseorang tengah tertidur dengan nyenyaknya menggunakan baju warna hitam.

Tes...

Air mata Nayya jatuh begitu saja.Momen yang ia tunggu selama hampir 2 bulan ini akhirnya terlaksana.

Meski semua bayangan tampak masih sangat buram.Tapi Nayya sudah sangat bersyukur.Itu akan jadi awal yang bagus.

Setelah mengusap sisa air matanya.Nayya berusaha membangunkan suaminya.Bukan untuk ia beri tahu.Tapi untuk ia ajak shalat tahajud.

NAYYARA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang