38_Perihal Waktu

996 63 3
                                    

Assalamualaikum.
Alhamdulillah up lagi.Jangan lupa vote dan komen biar tambah semangat ngetiknya😄

Selamat membaca




___________________________________

Kedewasaan dan tanggung jawab seorang lelaki di lihat dari cara dia mengatasi masalah dan dari kesungguhannya

🍁Faiq Alfarizi

Waktu bergulir dengan cepat.Tak terasa satu minggu sudah Nayya meyakinkan dirinya.Hingga tiba saatnya Nayya harus memberikan kepastian pada abinya.

"Jadi bagaimana?Kamu sudah punya keputusan?"

Meja makan mendadak sepi dan hening karena pertanyaan yang Faiq lontarkan.

Nayya menunduk."Mungkin,selama ini Nayya sudah menjadi anak yang keras kepala dan juga sering membohongi abi dan bunda.Jadi,untuk sekarang.Nayya akan ikuti apa pun keputusan abi dan bunda.Jika menurut abi dia baik untuk akhirat Nay.Nay ikut gimana baiknya saja."

"Apa abi sudah yakin nak Ehan baik untuk putri kita."sahut Zalfa.

"Selama satu minggu ini.Abi mencari tau siapa dan bagaimana Ehan.Abi juga sudah tanyakan ini sama abi Daffa dan sesepuh yang lain bagaimana baiknya.Mereka setuju setuju saja selagi kamu tidak terbebani.Meski nak Ehan pernah pergi dari pondok pamannya.Dan memilih tinggal dengan papanya.Tapi insyaallah nak Ehan tidak pernah melakukan hal yang di larang agama."

"Abi juga sudah dengar bagaimana nak Ehan selama ini dari teman temannya dan abi juga sudah tau bagaimana selama ini dia menjaga batasannya dengan perempuan."

Nayya hanya mampu menunduk dalam.Jika abinya sudah bergerak sejauh ini.Tidak ada lagi alasan untuknya menolak.

"Jika kamu sudah setuju dan yakin dengan keputusanmu.Besok malam mantan bundamu sekeluarga akan berkunjung kesini."

Zalfa membulatkan matanya saat mendengar ucapan suaminya yang terkesan tengah cemburu.

"Mas ini apaan sih?Siapa juga yang punya mantan?"sewot Zalfa seakan lupa di depannya tengah berkumpul anak anaknya.

"Mantan kamulah."jawab Faiq dengan cepat."Harus kalian tau.Bunda kalian ini banyak mantannya.Kyai Fatah salah satunya.Ada lagi kyai Afnan,Aushaf dan gak tau siapa lagi mantannya."

Ara dan Ari diam melongo melihat abinya yang tengah cemburu.Ada Ali juga yang selalu ikut makan.

"Mana ada.Gak ada ya aku punya mantan.Kamu kali sama ning ning atau kalau gak sama mbak santri,kalau gak salah umma waktu itu ceritain mas pernah deket sama mbak santri abi kan?"tuding Zalfa.

"Mana ada.Umma bohongin kamu kali.Orang mas gak pernah deket sama siapa pun."elak Faiq.

"Kalau ning Rara sama ning apa ya aku lupa.Itu apa namanya kalau bukan dekat."

Faiq menghela nafas panjang.Harusnya ia yang cemburu.Tapi malah Zalfa yang balik marah.

"Mas gak gitu sayaaang."

"Ekhm...Ekhm..."

Faiq dan Zalfa menoleh dengan wajah kaget.Hingga keduanya berubah salah tingkah mendapat deheman dari anak anaknya.

Faiq berdehem sebelum mengembalikan raut wajahnya menjadi datar.Sangat berbeda dengan Zalfa yang pura pura sibuk membereskan bekas makan.

"Ekhm...Jadi gitu ya.Besok Ehan sama paman dan bibinya kesini.Kalau papanya gimana besok aja.Liat waktunya dulu."

"Wih.Ada yang mau melepas lajang lagi nih.Beberapa bulan lalu a'Rafka.Eh,bentar lagi Nayya."ujar Ali dengan semangatnya."Akunya kapan."lanjutnya dengan lesu.

NAYYARA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang