-04. Permintaan Tak Terduga🦋

5.8K 629 95
                                    

Tepat saat azan zuhur berkumandang, Azalea baru saja merampungkan tugasnya di ruang operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat saat azan zuhur berkumandang, Azalea baru saja merampungkan tugasnya di ruang operasi. Hari ini, kembali ia membantu seorang manusia terlahir ke dunia dengan tangannya sendiri. Dan hal itu selalu menjadi kebahagiaan tersendiri untuknya.

Usai menanggalkan seluruh perlengkapan operasi yang melekat di tubuh, Azalea langsung pergi ke mushala rumah sakit untuk menunaikan kewajibannya. Barulah setelah itu, dia membuka ponsel yang mana ternyata ada banyak sekali notifikasi chat dan telpon dari kedua orangtuanya.

Jantung Azalea berdebar. Entah kenapa perasaannya mendadak tak enak. Dengan segera ia menelpon balik abi-nya.

"Halo? Assalamu'alaikum, Abi. Maaf Lea baru selesai operasi. Abi sama Bunda kenapa misscall Lea banyak banget?"

"Wa'alaikumussalam, Nak." suara serak di sebrang telpon tentunya menambah kecemasan Azalea.

"Abi, kenapa?"

"Lea, saat perjalanan ke kantor tadi, Abi gak sengaja nabrak orang."

"Astaghfirullah." Azalea membekap mulutnya sendiri, terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Abi gimana? Abi baik-baik aja 'kan?"

"Alhamdulillah, Abi baik-baik aja."

"Terus, keadaan korbannya gimana? Abi sekarang dimana?"

"Korbannya sempat kritis, Dek. Sekarang Abi masih di ICU, di rumah sakit tempat kamu kerja."

Mengabaikan rasa lelah yang menggerogoti tubuhnya, Azalea langsung beranjak dan berlari menuju ruang ICU. Benar saja, dia menemukan sosok Ethaniel Charles Wiraguna---abi-nya---sedang berbagi pelukan dengan bundanya.

"Abi! Bunda!" Azalea lekas menghampiri kedua orang tersebut.

"Lea." Eliza---bunda dari Azalea---langsung beranjak menghampiri putrinya dan memeluk sang anak dengan erat.

"Bun ...."

"Bunda takut, Nak. Bunda takut kalau terjadi apa-apa dengan korbannya. Bunda juga takut kalau sampai abi kamu dituntut nanti." wanita itu mengadu dengan tersedu.

Azalea mengusap punggung sang bunda. "Bun, ini semua takdir dari Sang Maha Pencipta. Abi bukan dengan sengaja menabraknya, ini ujian yang memang sudah harus kita terima. Bunda yang selalu ngajarin Lea untuk jadi hamba yang ber-tawakal. Kita doa'kan yang terbaik aja ya, Bun. Apapun yang akan terjadi nanti, kita pasti bisa melewatinya. Seperti yang sering Abi bilang, hanya perkara dunia, jangan takut. Yang penting kita jujur dan selalu berusaha menjadi orang baik, Allah Ta'alaa Maha Melihat dan Maha Mengetahui." dengan sabar, Azalea berusaha menenangkan bunda-nya. Sampai akhirnya, dokter yang menangani di ICU sejak tadi keluar.

"Than!" Dokter Evan yang merupakan kembaran dari abinya Azalea itu langsung menghampiri dan memberikan informasi terkait korban.

"Gimana, Van?"

ANANTAZALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang