Hari ini urusan di perusahaan kakeknya Azalea selesai lebih cepat dari biasanya. Karena pulang hanya akan menemukan apartement kosong, Ananta memutuskan untuk mampir ke apartement Arjuna yang akhir-akhir ini super sibuk sampai tak sempat sekadar nongkrong bersama.
"Sombong ya lo, sampe gak ada main-main ke apart gue lagi," sinis Ananta tat kala ia menemukan Arjuna sedang ongkang-ongkang kaki di depan televisi. Dia memang bisa mengakses pintu unit Arjuna tanpa repot-repot harus menunggu izin si pemiliknya dulu. Saking dekatnya hubungan persahabatan mereka, bertukar pin pintu apartement menjadi hal biasa. Sayangnya, semenjak menikah Ananta harus tega mengganti pin miliknya sebab ia takut kalau Arjuna atau siapapun yang dulu bisa mengakses kamar unit-nya seenak jidat, tiba-tiba nyelonong masuk saat Azalea sedang dalam penampilan yang tidak siap.
"Erina gak cukup sampe lo minta gue apelin juga?" balas Arjuna santai sebelum memasukan sepotong sandwich ke mulutnya.
Ananta mendengkus pelan. "Masih aja kebiasaan lo sarapan jam satu siang," cibirnya kemudian.
Arjuna terkekeh saja. Kalau sedang libur begini, dia memang lebih suka tidur sampai siang, katanya untuk menebus jam tidurnya yang berantakan karena tuntutan pekerjaan. Jadilah ia sering sarapan di siang bolong dengan sandwich, roti, atau makanan pengganjal perut lainnya sebelum makan makanan berat sore harinya. Bertahun-tahun hidup bersama Arjuna membuat Ananta hafal betul dengan kebiasaannya tersebut.
"Btw, gimana Wiraguna Corp? Katanya lo mau direkrut kakeknya Erina buat kerja di sana?" Arjuna mengganti topik.
"Baru rencana. Gue masih bingung soalnya. Lo 'kan tau sendiri gue terbiasa ngerintis semuanya dengan usaha gue sendiri. Masuk perusahaan sebesar Wiraguna Corp dengan memanfaatkan privilage, bukan gue banget." Ananta ikut selonjoran di kaki sofa, menghadap pada televisi yang menayangkan series terbaru Arjuna. Fyi, selain ber-profesi sebagai DJ dan model, Arjuna juga mengembangkan bakatnya di dunia acting.
"Lo udah bahas sama Erina?"
Ananta menggeleng. "Kita sama-sama sibuk. Belum ada waktu buat ngobrol panjang." hubungannya dengan Azalea memang tidak seburuk awal pernikahan, mereka sekarang sudah terbiasa untuk saling menerima. Meski begitu, baik Azalea maupun Ananta tanpa sadar masih membangun tembok yang membatasi keduanya dalam berinteraksi atau saling terbuka. Azalea dengan kesibukan profesinya, dan Ananta dengan segala kebingungan dalam dirinya yang sama sekali tidak berniat membawa sang istri untuk terlibat.
Mendesah panjang, Arjuna meneguk sejenak air putih di meja sampingnya, sebelum kemudian mulai buka suara. "Ta, gue tau lo gak terbiasa nyeritain semua permasalahan yang lo hadepin, selain ke gue dan Ibu. Tapi, sekarang lo punya Erina. Dia jauh lebih berhak lo ajak diskusi untuk apapun yang akan menjadi keputusan lo nanti. Mau bagaimana pun, Erina adalah partner hidup lo sekarang."
"Erina bukan orang asing, Ta. Lo harus terbiasa. Lo bisa mencoba dunia baru yang Erina tawarkan." Arjuna tahu betul kalau selama ini Ananta hanya berusaha memenuhi tanggungjawabnya, laki-laki itu belum benar-benar bisa menyambut dunia barunya dengan Azalea.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTAZALEA
SpiritualeDavanka Yasa Ananta adalah seorang Disk Jockey yang namanya sedang melambung di ambang kesuksesan. Akan tetapi, kira-kira bagaimana jadinya kalau laki-laki yang digilai banyak perempuan ini mendadak harus merelakan karier dan dunianya karena pernika...