Davanka Yasa Ananta adalah seorang Disk Jockey yang namanya sedang melambung di ambang kesuksesan.
Akan tetapi, kira-kira bagaimana jadinya kalau laki-laki yang digilai banyak perempuan ini mendadak harus merelakan karier dan dunianya karena pernika...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bismillahirrahmanirrahim. Saudara Davanka Yasa Ananta bin Sunan Prakarsa, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya, Erina Azalea Wiraguna binti Ethaniel Charles Wiraguna dengan mas kawin berupa seperangkat alat shalat dan uang sebesar sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah di bayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Erina Azalea Wiraguna binti Ethaniel Charles Wiraguna dengan mas kawin tersebut, tunai."
"Bagaimana para saksi, sah?"
"SAH!"
Bersamaan dengan itu, air mata yang sejak tadi Azalea tahan, akhirnya turun juga, membasahi cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Seiring doa yang terpanjat, ada banyak harapan yang Azalea rapalkan. Semoga, keputusannya tidak salah. Semoga, Tuhan merestui dan meridhoi setiap langkahnya dan laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya mulai detik ini. Semoga apapun yang akan terjadi di masa mendatang, ia mampu untuk menghadapi semuanya. Azalea tahu ini tak akan mudah, tapi ia yakin bahwa---ketika Tuhan selalu bersamanya---semua akan baik-baik saja.
"Azalea, kemari, Nak!" panggil Ethan pada putrinya yang sedang duduk di tepian brankar Haiya. Sejak tadi, perempuan yang sudah resmi menjadi ibu mertuanya itu menggenggam tangannya erat, pun senyum hangat yang sama sekali tak luntur dari wajah cantiknya. Eliza sendiri hanya bisa tersenyum haru. Putri semata wayang yang telah ia lahirkan dan besarkan sepenuh hati, kini telah bersuami.
Dengan tarikan napas panjang, Azalea melangkah pelan menghampiri keberadaan Ethan dan Ananta. Ia duduk bersisian dengan suaminya.
Ah, suami, ya?
Azalea tersenyum miris dari balik cadarnya. Setitik pun, tak ia temukan binar kebahagiaan di wajah dingin Ananta.
"Dek, silakan cium tangan suamimu. Ananta, silakan pegang ubun-ubun istrinya, dan bacakan doa yang sudah saya ajarkan tadi." Ethan berusaha memberi arahan dengan suara paraunya. Sudah dipastikan, setelah ini ia akan memeluk anak bungsunya itu seerat mungkin.
Azalea mengikuti apa yang Ethan perintahkan. Diambilnya tangan kanan Ananta dengan sedikit gemetar, kemudian membawa punggung tangan laki-laki itu ke bibirnya dengan sedikit menyingkap cadar yang ia kenakan. Azalea sengaja melakukannya, sebab ini adalah ciuman tangan pertamanya kepada Ananta.
Ananta? Jangan ditanya, jantungnya mendadak berdebar tak karuan merasakan bibir lembut Azalea yang menyentuh kulit tangannya. Sedikit terkejut juga dengan apa yang dilakukan perempuan itu. Apalagi, ia merasakan ada tetesan air yang mengenai punggung tangannya. Azalea menangis.
"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya."