=ANANTAZALEA=
"Coba kamu bayangin. Suatu saat nanti, kamu akan memiliki keluarga kecil yang bahagia. Istri yang shaliha, anak-anak yang lucu. Nanti, kamu akan punya seseorang yang bersedia mendengar semua keluh kesahmu, menjadikan dirinya pelipur lara dan teman di kala sepi, memelukmu ketika permasalahan dunia sedang mencecarmu habis-habisan. Kehilangan Ibu, tidak akan membuat hidupmu berakhir begitu saja. Dan melihat kamu bahagia dengan hidupmu, akan menjadi kebahagiaan terbesar yang Ibu dapatkan di dunia ini."
Senyum Ananta kembali terbit sesaat setelah ia membubuhkan satu kecupan ringan di pelipis Azalea. Ia usap lembut surai perempuan itu yang kini sudah terlelap dalam tidurnya.
Bu, makasih ..., makasih sudah memilihkan gadis ini untuk Ata. Ibu benar, Ata bahagia, Bu. Ata beruntung memiliki dunia baru bernama Erina Azalea Wiraguna.
Setelah puas menatap wajah jelita istrinya, Ananta menaikan selimut kemudian memeluk dua gadis berbeda usia yang tidur satu ranjang dengannya tersebut. Usapan lembut juga ia berikan pada pelipis Freya yang berbaring di antaranya dan Azalea.
Tubuhnya lelah, matanya mengantuk, tapi pikirannya masih berkelana jauh ke masa depan.
Ananta jadi membayangkan, mungkin di beberapa tahun yang akan datang, situasi seperti ini akan sering ia temui. Suatu saat nanti, ia tidak hanya hidup berdua dengan Azalea, akan ada anggota baru yang melengkapi keluarga kecil mereka.
"Mas?" suara lembut istrinya menarik Ananta dari lamunan. Azalea tampak sedikit mengangkat kepalanya agar bisa melihat keberadaan Ananta lebih jelas.
"Hem?"
"Kok belum tidur? Besok kamu masuk kerja, loh."
Ananta menaruh telunjuknya di depan bibir, meminta Azalea untuk tidak buka suara lagi sebab hal itu akan membuat tidur Freya terusik. Dia malah sedikit memundurkan tubuh dan menepuk sisi kosong di antaranya dan Freya.
"Aku butuh guling," katanya dengan bisikan.
Dengan polosnya, Azalea memungut guling yang tadi ia jatuhkan ke lantai kemudian menaruhnya di space kosong samping sang suami.
"Aku lupa kalau kamu tidurnya harus ada yang dipeluk-peluk," ujarnya sebelum kemudian membenahi posisi berbaringnya lagi.
Sedangkan, di sisi lain, Ananta hanya bisa melongo karena kepolosan istrinya.
Tidak salah, sih. Tapi, tidak benar juga.
Argh! Dari pada kode-kodean, Ananta memilih beranjak dari tempatnya, sedikit menggeser tubuh Freya kemudian menaruh guling di sisi tubuh anak itu untuk menjaganya agar tidak terjatuh. Beruntung ukuran tempat tidur mereka bisa dibilang cukup besar hingga muat untuk empat orang dewasa.
Setelah memastikan Freya aman, Ananta beralih ke sisi Azalea, merebahkan dirinya di sana sebelum kemudian merengkuh tubuh istri cantiknya tersebut.
Azalea yang hampir terlelap sontak saja kembali membuka matanya. Tatapannya turun pada lengan kekar yang melilit pinggangnya juga kaki yang terasa membelit pahanya.
Menghembuskan napas pelan, Azalea menoleh sedikit ke belakang untuk sekadar memastikan kalau sosok yang kini menjadikannya seolah bantal guling tersebut benar-benar suaminya.
"Besok jadwalnya shift malem, ya?" tanya Ananta, Azalea hanya membalas dengan deheman pelan.
Kemudian, keheningan menyelimuti keduanya namun, Ananta tahu kalau istrinya masih terjaga. Diusapnya lembut perut rata Azalea, meminta perhatian dari gadis itu.
"Boleh ngadep sini gak tidurnya?"
Azalea masih tak bersuara, akan tetapi dia menurut untuk memutar tubuhnya dengan gerakan perlahan agar tak mengusik Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTAZALEA
SpiritualDavanka Yasa Ananta adalah seorang Disk Jockey yang namanya sedang melambung di ambang kesuksesan. Akan tetapi, kira-kira bagaimana jadinya kalau laki-laki yang digilai banyak perempuan ini mendadak harus merelakan karier dan dunianya karena pernika...