"Sayang apa kabarmu, aku sangat merindukan mu apa kamu baik baik saja, sayang maaf aku belum bisa mempertemukan mu dengan putra kita aku belum siap jika ayah mu mengetahui keberadaan Aska, kamu tau putra kita tumbuh dengan baik, dia tumbuh menjadi anak yang tampan dan manis, dia juga sangat cerdas, terima kasih sudah memberikan aku seorang putra seperti Aska, tunggu aku ya, aku berjanji kita akan bersama sama lagi nanti, aku mencintai mu sangat mencintai mu" Cup Bright mengecup Foto orang tercinta nya dan kembali menyimpan nya di laci meja kerjanya.
Saat ia melihat jam tangan nya ternyata sudah waktu nya ia menjemput putra kesayangannya dari sekolah nya.
Bright pun langsung menyambar kunci mobil nya dan bergegas keluar dari kantor nya untuk menjemput Aska.
.
.
.
.
Setelah menempuh jarak selama 20 menit kini Bright sudah tiba di depan sekolah sang anak. Bright menunggu Aska di dalam mobil nya ia tak ingin mengambil resiko kalau sampai ia menunggu Aska di luar karena ia tak mau sampai nanti ada media yang mengambil gambar nya dan juga putra nya.
Tak lama ia melihat Aska berjalan ke arah mobil nya, tetapi ia di buat heran kenapa wajah sang putra terlihat murung tidak seperti biasa nya.
Ctek
Aska sudah berada di kursi penumpang di samping Bright dan sudah memasang seatbelt nya. Bright tak lekas menjalankan mobil nya tetapi ia lebih dulu bertanya pada putra nya.
"Aska sayang, boleh Daddy bertanya?" Aska pun mengangguk"Apa yang Aska pelajari hari ini sayang?"
"Matematika dan Bahasa Inggris"
"Apa Aska menemukan kesulitan dalam pelajaran tersebut?" Aska menggelengkan kepala nya
"Lalu kalau boleh Daddy tau apa yang membuat Aska murung seperti ini?" Aska kembali menundukkan wajah nya.
"Aska tatap mata Daddy saat Aska sedang berbicara dengan Daddy nak?" Aska pun mengangkat wajah nya
"Jadi apa yang terjadi?" Aska terdiam tak menjawab pertanyaan Bright
"Aska" panggil Bright lagi
"Tidak ada Daddy"
"Apa Daddy pernah mengajari kamu untuk berbohong, atau guru di sekolah mu mengajarinya?"
"Tidak Daddy"
"Lalu, kenapa Aska berbohong pada Daddy, Daddy sudah mengurus Aska sedari Aska bayi jadi Daddy paham apa yang Aska rasakan, jadi ada apa?" Aska meremat jari nya.
"Tadi miss bilang kalau setiap anak mempunyai 2 orang tua, ada Daddy dan mommy atau Daddy dan papa lalu kenapa Aska hanya mempunyai Daddy?" Kini Bright yang terdiam karena pertanyaan sang anak
"Daddy apa Aska memiliki mommy?" Tanya Aska lirih
Btight menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum ia menjawab pertanyaan putra nya, ia memang sudah tau bahwa hari ini akan tiba dimana sang anak akan bertanya tentang orang tuanya yang lain, tetapi sial nya sampai saat ini Bright belum menemukan alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Aska.
.
.
.
.
"Aska tidak mempunyai mommy tapi Aska memiliki papi" wajah Aska seketika berbinar saat ia tahu bahwa ia memiliki orang tua lain selain Bright
"Benarkah Daddy?"
"Iya" Aska memutar tubuhnya dan duduk menyamping ke arah Daddy nya
"Lalu dimana papi Daddy, kenapa papi tidak tinggal bersama kita?" Ini lah hal yang paling di takuti Bright ketika sang anak sudah ingin tau banyak tentang papi nya, maka itu Bright tidak pernah menyinggung tentang Win saat ia sedang berbincang bersama Aska.
"Mmh papi tinggal bersama keluarga nya, papi tidak tinggal dengan kita karena ada sesuatu hal yang Aska tidak akan mengerti"
"Bagaimana wajah papi, apa mirip dengan Aska?" Bright tersenyum dan mengelus rambut putra nya
"Papi sangat manis dan tampan kadang ia juga bisa terlihat sangat cantik, dan ya Aska mirip dengan papi" Aska mengembangkan senyum nya
"Apa papi sangat menyayangi Aska?"
"Tentu, Papi sangat menyayangi Aska bahkan ketika Aska masih berada di dalam kandungan papi, papi selalu membacakan cerita untuk Aska dan papi juga sering menyanyikan lagu untuk Aska sambil terus mengusap Aska yang masih ada di dalam perut nya" wajah Aska kembali sendu
"Kalau papi sayang Aska kenapa papi pergi ninggalin Aska?" Bright menutup mata nya ia tak mengira bahwa sang putra berfikir bahwa Win lah yang meninggalkan mereka, padahal Aska berpisah dengan Win adalah karena perbuatan nya, ya Bright lah yang menyebabkan Win dan putra nya itu terpisah.
"Percaya sama Daddy kalau papi sangat menyayangi Aska, dan suatu saat nanti Aska akan bertemu dengan papi"
"Benarkah Dad"
"Iya sayang, bagaimana kalau sekarang kita pergi membeli makanan kesukaan Aska"
"Mau, Aska mau" lihat bahkan sifat mereka begitu mirip Bright sangat ingat jika Win sedang sedih ataupun merajuk Win akan kembali ceria saat Bright mengajak nya untuk membeli makanan favorit nya
"Ok, ayo kita berangkat lalu setelah nya kita akan ke kantor Daddy karena oma sedang tidak ada"
"Daddy bolehkah aku mendapatkan es krim juga?" Lihat bahkan keduanya juga sama sama menyukai es krim
"Tentu boleh sayang" senyum Aska begitu lebar saat Bright mengijinkan nya memakan es krim.
'Lihat lah sayang putra kita begitu mirip dengan mu, kesukaan nya, cara merajuk nya bahkan alergi nya semua sama seperti mu, bagaimana bisa aku melupakan mu saat dirimu berada di dalam diri putra kita, ahh rasa nya aku semakin merindukan mu, aku harap kamu akan hidup baik baik saja, aku mencintai mu sangat mencintaimu" ucap Bright dalam hati.
Bright pun langsung menjalan kan mobilnya untuk menuju tempat makan kesukaan Aska, lalu setelah nya ia akan segera menuju kantornya dengan mengajak Aska bersama nya.
.
.
.
.
Thankyou
😗😗😗😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
Romance"kenapa harus aku yang menjadi korban diantara keegoisan kalian" Win "aku yakin suatu saat kau akan tau bahwa yang ku lakukan ini adalah yang terbaik" Bright "sampai kapan pun aku tidak akan membiarkan kalian bersatu" Alex "jika sampai anak ku kenap...