18.

489 41 10
                                    

Kini Win dan juga Bright sudah berada di dalam bus yang akan membawa mereka berdua ke kampung halaman Bright.

Suasana yang ramai di dalam bus serta udara yang sedikit pengap apalagi di saat banyak aroma yang menjadi satu, membuat Win merasakan mual.

Maklum saja selama hidup nya baru kali ini ia naik angkutan umum seperti ini, dan keringat mulai membasahi kening Win karena ia yang menahan mual nya.

"Kamu kenapa?" Tanya Bright ketika melihat banyak keringat yang sudah membasahi kening Win.

"Aku tidak apa apa phi" jawab Win, Bright hanya mengangguk kan kepala nya sebenarnya Bright tau apa yang di rasakan oleh Win tapi Bright ingin mulai saat ini Win terbiasa dengan keadaan baru nya karena mulai detik ini mereka akan memulai semuanya dari awal.

"Bii, masih berapa lama lagi ya kita akan sampai?" Tanya Win dengan wajah yang sudah pucat

"Masih lama, kalau kamu lelah dan mengantuk kamu bisa menyandarkan kepala mu di bahuku" dengan cepat Win menyandarkan kepala nya di bahu milik kekasih nya dan memejamkan mata nya sambil berharap agar diri nya cepat turun dari kendaraan yang ia tumpangi sekarang.

.

.

.

Setelah memakan waktu sekitar empat jam lama nya akhir nya mereka tiba di kediaman Bunda Bright.

Bright mulai membuka pintu pagar nya dan menuntun Win untuk memasuki kediaman nya, tapi Win malah menghentikan langkah nya hati nya mendadak takut bagaimana kalau ia juga akan mendapatkan perlakuan yang sama seperti Bright yang di perlakukan buruk oleh Daddy nya.

"Ayo masuk kenapa malah berhenti?" Tanya Bright tanpa melepaskan genggaman tangan nya

"Jangan takut bunda itu orang yang baik aku yakin dia pasti akan menyukai mu, ayo kita masuk tidak baik jika kita terus berada di luar, lagi pula aku tidak mau jika nanti ada orang lain yang melihat dan mengagumi wajah manis kekasih ku ini" ucap Bright untuk mencairkan suasana

Akhirnya dengan langkah yang ragu Win memasuki kediaman bunda Bright, rumah sederhana tapi sangat rapi dan bersih.

Tap tap tap

Langkah kaki mereka yang semakin dalam memasuki kediaman bunda Bright, kalau di tebak dari aroma yang tercium oleh mereka dapat mereka pastikan jika sang pemilik rumah sedang berada di dapur.

"Bunda" panggil Bright saat ia sudah menghampiri Bunda nya yang saat ini sedang membelakangi mereka. Bunda yang mendengar suara panggilan dari putra nya pun langsung menghentikan kegiatan masak nya dan beralih menghampiri putra nya.

"Bright kamu pulang nak?" Tanya Bunda saat ia melihat kedatangan putra nya

"Tidak biasa nya kamu pulang awal, apa tidak ada jadwal kuliah?" Tanya bunda nya lagi dan bunda pun menatap seorang pria manis yang berada di samping putra nya.

"Bri ini siapa, seperti nya bunda baru melihat nya?" Tanya sang bunda

"Ini Win calon menantu nya Bunda" ucap Bright

"APA?" Teriak sang bunda yang membuat Win terkejut bukan main, hati nya yang awal nya ragu menjadi semakin takut, takut kalau bunda Bright juga akan menolak nya sama seperti daddy nya yang menolak Bright.

"Jangan seperti itu bun, apa bunda tau Win dari awal sudah ragu untuk menginjak kan kaki nya ke dalam rumah ini dan jika bunda bersikap seperti ini Win akan semakin ragu dan takut bun" ucap Bright

"Maafkan bunda, bunda tidak bermaksud untuk menakuti mu anak manis bunda hanya terkejut saja kenapa anak semanis diri mu mau dengan anak bunda yang kaku seperti dia" ucap bunda

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang