30.

475 45 15
                                    

Setelah Win memutus kan untuk pergi meninggal kan Bright, hidup Bright benar benar sangat lah kacau. Apalagi sudah satu minggu ini ia tidak pernah tahu kabar tentang Win dan juga calon anak mereka karena memang Win lah yang memutus semua akses komunikasi dengan nya.

Padahal sebentar lagi mereka akan segera menyambut kelahiran anak pertama mereka, anak yang sudah mereka nanti kan kelahiran nya selama beberapa bulan ini. Segala macam sudah Bright lakukan untuk membuat Win percaya padanya termasuk mencari bukti bukti kalau diri nya di jebak malam itu tetapi ternyata secara kebetulan semua yang seolah bisa di jadikan bukti pun lenyap begitu saja termasuk CCTV yang di nyatakan tidak berfungsi pada malam itu hingga membuat Bright tidak bisa mendapat kan bukti apapun untuk membuktikan diri nya tidak bersalah di hadapan Win.

Win sendiri pun sama sedih nya seperti Bright apalagi ia harus menerima kenyataan kalau ternyata suami nya sudah menghianati nya di saat ia akan melahir kan putra pertama mereka sebentar lagi. Win benar benar tidak habis pikir dengan apa yang di lakukan oleh Bright di belakang nya kenapa bisa Bright melakukan hal semenyakit kan itu pada nya di saat mereka akan menyambut kelahira putra pertama mereka.

"Sayang apa yang sedang kamu pikir kan?" Tanya Sang mami yang saat ini sedang membawa kan susu hamil untuk Win.

"Win tidak memikir kan apa apa mih" sahut nya sambil menerima susu buatan mami nya.

"Jangan memikir kan hal yang bisa membuat hatimu sakit sayang, ingat kalau sebentar lagi kamu akan segera melahir kan"

"Iya mih"

"Mmh sayang, apa nanti kamu akan menghubungi suami kamu saat baby akan lahir nanti?" Tanya Chintya yang membuat Win menggeleng kan kepala nya

"Tidak mih, rasa nya Win sudah tidak sudi untuk melihat wajah nya lagi mih" Chintya pun membawa Win ke dalam pelukan nya.

"Mami sangat paham dengan apa yang kamu rasakan, tapi kamu tidak lupa kan kalau Bright merupakan ayah dari bayi yang kamu kandung jadi menurut mami tidak ada salah nya jika Bright mengetahui tentang kelahiran putra nya" ucap Chintya yang membuat Win mengerat kan pelukan nya pada mami nya.

"Apa yang di lakukan Win sudah benar Chintya, pria bajingan itu sudah tidak lagi memiliki hak untuk melihat kelahiran putra nya setelah ia menghianati putra kita jadi kamu jangan coba coba untuk mempengaruhi pikiran putra kita lagi" sela Alex yang tiba tiba saja masuk ke dalam kamar milik Win

"Tapi Alex-"

"Tidak ada tapi tapi an Chintya, Win jangan dengar kan apapun yang di bicarakan oleh mami mu tindakan mu sudah benar pria penghianat seperti dia memang tidak pantas untuk di beri kesempatan untuk melihat kelahiran putra nya" ucap Alex lagi yang di angguki oleh Win.

.

.

.

Beberapa hari kemudian

Saat ini Bright sedang berada di apartemen kecil milik nya, hari ini ia tidak berangkat untuk bekerja karena dari semalam ia merasa kurang sehat pada tubuh nya belum lagi ia yang merasakan sakit pada bagian perut hingga menjalar ke arah pinggang nya.

Padahal Bright sudah beberapa kali meminum obat untuk menghilangkan rasa nyeri di perut nya tetapi tetap saja tidak ada perubahan yang terjadi pada kondisi perut nya hingga saat ini.

Bright sendiri sempat bingung masalah nya ini adalah pertama kali nya ia merasakan sakit di perut nya yang terus hilang timbul seperti ini karena biasa nya sakit di perut nya akan segera sembuh setelah ia meminum obat, tetapi kali ini tidak walaupun nanti sakit nya akan hilang tetapi tidak lama rasa sakit itu pun akan kembali ia rasakan lagi sampai akhir nya ia memutus kan untuk tidur saja demi mengurangi rasa sakit yang di rasa pada bagian perut nya.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang