Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru atau PKKMB adalah serangkaian pengenalan kampus untuk mahasiswa baru, PKKMB wajib diikuti oleh semua mahasiswa baru tanpa terkecuali, dari yang punya alasan kuat untuk tidak ikut hingga yang sama sekali tidak punya alasan, karena semuanya tetap harus mengikuti rangkaian pengenalan kampus. Sesuai dengan namanya, mahasiswa baru akan di kenalkan semuanya tentang dunia perkuliahan, dari berapa banyak mata kuliah yang harus ditempuh dalam satu semester hingga letak toilet di kampus.
AMARA CRISTALIA, atau semua menyapanya dengan panggilan Amara, berada di barisan mahasiswa baru kelompok 11 di bagian baris ke-4 dari depan menurut tinggi, karena dia termasuk perempuan yang tidak tinggi juga tidak pendek di kelompoknya. Memakai pakaian hitam putih sama dengan mahasiswa baru lainnya, dengan name tag bertuliskan nama sekaligus nama kelompok serta alamatnya. Rambut yang diikat menggunakan pita warna merah sesuai ketentuan dari buku pedoman PKKMB.
Seorang laki-laki bertubuh tinggi mengenakan kemeja hitam dibalut almamater biru tua masuk dan berdiri di depan para mahasiswa baru, dia dengan name tag akrilik nya di almamater bertuliskan REKSAGA SAVERO- Anggota SENAT MAHASISWA. Jabatannya yang sebagai anggota Senat Mahasiswa kampus dan kebetulan berada di fakultas yang sama dengan Amara menjadi bagian paling penting di acara PKKMB kali ini, karena dia juga menjabat sebagai panitia pengawas, dia bertugas mengawasi jalannya PKKMB hingga selesai, dia juga memberikan sanksi kepada mahasiswa baru yang melakukan pelanggaran.
Nama Reksaga terkenal sejak masuk Universitas Chandrawana karena keluarganya yang cukup berpengaruh di kampus, keluarganya adalah pemilik yayasan universitas dan salah satu keluarga yang berada di jajaran petinggi kampus, lebih tinggi dari rektor, mereka yang memegang segalanya mengenai kampus, Reksaga bahkan bisa dengan mudah menggunakan kekuatan keluarganya hanya untuk membuat satu atau bahkan beberapa mahasiswa dikeluarkan dari kampus tanpa atau adanya alasan yang di buat-buat.
Selain itu, dia cukup terkenal karena ketampanannya yang hampir menarik semua perhatian mahasiswa perempuan, bukan hanya mahasiswa tapi juga dosen perempuan banyak yang tertarik dengannya. Sayangnya, standar perempuan Reksaga cukup tinggi, dia punya banyak hal yang berbeda dari laki-laki lainnya soal hubungan, dan itu menjadi kekurangan Reksaga bagi para perempuan soal berhubungan yang melibatkan perasaan cinta.
...
(Warning 21+)
Reksaga baru saja menyelesaikan kegiatan kampusnya yang selalu padat setiap hari setelah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa. Laki-laki itu berjalan memasuki gedung apartemen yang ada di salah satu lingkungan elite yang ada di kotanya. Hanya ada dua apartemen kelas atas yang dibangun disana mengingat mahalnya lahan itu. Bahkan hanya untuk membeli satu unit apartemen bisa merogoh hampir 2 milyar rupiah, belum lagi perawatannya yang membutuhkan banyak uang, sayangnya Reksaga tidak semiskin itu jika membiayai apartemen dan seluruh kebutuhannya.
6090 pin unit apartemennya yang ada di lantai 4, tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah, setidaknya di lantai 4 dia masih bisa menikmati pemandangan lampu malam yang gemerlap. Paperbag hitam berisi pakaian diletakkan diatas meja, Reksaga mendudukkan pantatnya di sofa empuk yang ada di ruang tamu, sofa yang tidak akan pernah bisa dibeli pegawai bergaji 4jt rupiah tiap bulan, karena harga sofa itu ratusan juta rupiah tahun lalu, mungkin sekarang sudah lebih mahal lagi.
Pandangan Reksaga tertuju pada kamarnya yang tertutup, dia menunggu seseorang yang ada didalamnya untuk keluar. Tidak membutuhkan waktu lama, seorang wanita cantik dengan tubuh yang dibalut jubah mandi dan handuk di kepala menghampiri Reksaga setelah keluar dari kamar itu.
Reksaga menepuk pahanya seakan mengisyaratkan wanita itu duduk di pangkuannya, wajahnya yang sedikit gugup berjalan menghampiri Reksaga dan duduk di pangkuannya sesuai perintah.
"Kenapa wajahmu seperti itu?." Reksaga menyentuh pipi wanita itu lembut.
Wanita itu memejamkan matanya "A-aku mau pulang." Kalimat yang keluar dari bibir manisnya berhasil mengubah raut wajah Reksaga menjadi sangat dingin.
"AMARA... KENAPA HMM?."
"Kak, aku mau pulang aja."
"Kamu lupa ya? Kamu tinggal disini sesuai janji kita sayang."
"Tapi hubungan kita udah nggak sama lagi kak."
"Maksud kamu apa?." Reksaga menatap Amara dengan tatapan dingin.
Amara menggeleng takut.
"Jangan pasang wajah seperti itu, aku punya hadiah baru buat kamu." Reksaga mengarahkan pandangannya pada paper bag yang ada di meja.
Amara melihatnya, dia seakan bisa menebak isi paper bag tersebut tanpa melihatnya secara langsung.
"Pakai ya."
Amara hanya mengangguk dan mengambil paper bag tersebut kemudian masuk kedalam kamar kembali. Hubungan mereka sudah satu tahun atau bahkan lebih, bagi Amara seluruh hidupnya hanya untuk Reksaga, dia tidak bisa hidup tanpa Reksaga, tapi semakin hari hubungannya dengan Reksaga berubah, walaupun Reksaga tidak pernah berselingkuh bahkan tidak pernah dekat dengan wanita manapun selain Amara, tapi dia merasa hubungannya dengan Reksaga bukan lagi hubungan yang sehat.
Amara keluar dari kamar mengenakan lingerie hitam berbahan satin, tanpa bra dengan belahan dada yang sangat rendah dan panjang dress yang bahkan tidak menutupi seluruh pahanya dengan sempurna. Reksaga tersenyum setelah melihat penampilan Amara yang sangat sempurna di depannya, dada sintal yang semakin hari semakin menggodanya, tubuh indah, dan jangan lupakan wajah cantik itu yang terus berada di pikiran Reksaga setiap hari.
Reksaga memanggil Amara untuk mendekat ke arahnya, mendudukkan perempuan itu di pangkuannya dengan nyaman. "Kamu selalu cantik memakai apapun." Wajah tampan Reksaga seakan membius Amara.
Bibir mereka saling bersentuhan, Amara mengalungkan tangannya di leher Reksaga memperdalam ciuman mereka. Tangan Reksaga menyentuh tengkuk Amara, membuatnya terus berada di posisi seperti itu hingga puas. Keduanya saling melepaskan dan terengah mencari oksigen masing-masing, pandangan Reksaga tertuju pada penampilan Amara yang sangat menggugah seleranya melebihi makanan enak di atas meja makan.
"Aku suka ini." Reksaga meremas kedua payudara Amara menggunakan tangan kekarnya, ukuran payudara yang cukup di kedua tangannya.
"Ngghhh..." Amara memejamkan matanya saat merasakan sensasi nikmat tatkala tangan Reksaga memainkan kedua payudaranya.
Senyuman Reksaga merekah, mendengar desahan Amara dengan raut wajah yang sangat menikmati sentuhannya. Reksaga mengambil sebuat tali yang disimpan dalam saku celananya kemudian mengikat kedua tangan Amara ke belakang tubuh.
"Aaahhh apa yang kak Reksa lakukan?."
"Membuatmu menikmati sentuhanku." Ucap Reksaga dengan santai, pria itu menidurkan tubuh Amara di sofa dan menarik tangan Amara ke atas kepala kemudian melepaskan pakaiannya sendiri, menyisakan celana jeans panjangnya.
"Ngghhhh aahhhh kakk.." Amara semakin meracau saat Reksaga memainkan nipple payudara Amara dari balik lingerie yang Amara pakai, kedua puncak payudara yang sudah sangat mengeras membuat Reksaga semakin menikmati kegiatan ini.
Reksaga melepaskan payudara Amara dan duduk dengan nyaman di meja, Amara membuka matanya dan memperhatikan Reksaga yang mengabaikan tubuhnya dan memilih mengambil vape dan menghisapnya.
"Kak."
"Kenapa sayang?."
"Kenapa berhenti?."
"Kamu mau lebih?."
Amara terdiam, padahal dia ingin pulang tapi Amara malah menginginkan Reksaga menyentuh tubuhnya terus.
"Apa sayang?."
"Iya.. sentuh aku, aku mohon." Ucap Amara sambil memejamkan matanya.
Reksaga tersenyum dan meletakkan vape nya di meja.
...
#Repost
KAMU SEDANG MEMBACA
MILKSHAKE| Give Me More Your Life✓
Romance[END] Warning 21+ "Sayang... kamu kan tau kalau aku masih punya video kita." "Aku mohon jangan lagi." "Aku bisa sebar dan semuanya akan tahu bagaimana kamu. Bukannya lebih baik kamu mengikuti alur hidupmu. Tidak akan ada yang berubah Ra..." Amara Cr...