Warning Adult Content! 21+!
Suara ketukan di pintu membuat Amara yang menekuk lututnya duduk di lantai bersandar pada ranjang langsung melihat ke arah pintu, jantung Amara berdetak dengan cepat, siapa lagi yang datang, kenapa apartemen ini terasa sangat menakutkan saat dia sendirian.
"Amara, kamu didalam." Suara Reksaga terdengar dari luar, Amara yang sebelumnya duduk langsung berdiri dan membuka pintu yang sebelumnya dia kunci dari dalam.
"Kak Reksa." Amara langsung memeluk Reksaga erat.
"Kamu tiba-tiba menghubungiku sambil menangis, apa yang terjadi?."
"Tadi ada orang disini, tiba-tiba dia." Amara menunjukkan makanan yang dia buang ke tong sampah. "CCTV." Ucap Amara menunjuk cctv.
Reksaga menuju ke komputernya yang ada di kamar dan melihat cctv di saat Amara datang dan sebelum Amara datang, memang ada seorang pria yang masuk ke dalam apartemen tengah menyiapkan makanan di meja makan, tidak ada yang aneh dari makanan, tapi yang aneh adalah siapa pria itu. Saat Amara datang, pria itu nampak senang dan langsung memeluk Amara erat, terlihat jelas kalau Amara juga terkejut dengan keadaan itu.
"Siapa? Kamu kenal sebelumnya?."
"Nggak, aku ga pernah kenal dia sebelumnya. Tapi dia-." Amara berpikir sejenak. "Semalam saat kita tidur, aku kebangun. Aku melihat Anna bertemu dengan pria yang mirip dia, mereka berciuman di depan pintu. Aku pikir aku halusinasi karena tidak mungkin rasanya Anna bangun dan menemuinya disana. Tapi sekarang aku yakin kalau dia nyata dan semalam bukan mimpi atau halusinasiku."
"Kamu yakin?."
"Iyaa aku yakin."
"Setelah Anna pulang, aku akan mengurus ini. Selama kamu di rumah, mom akan datang kesini, kamu baik-baik saja kan?."
Amara mengangguk, "Makasih karena kak Reksa udah percaya sama aku."
Sebenarnya Reksaga tidak begitu percaya dengan Amara, tapi dia akan menunggu sampai semuanya jelas. Dia tidak percaya dan kesal karena Amara dipeluk pria lain, dia tidak rela miliknya disentuh orang lain.
Reksaga membawa Amara kedalam pelukannya, memeluknya sangat erat. Reksaga mendekatkan wajahnya ke arah Amara dan mencium bibir itu dengan lembut, ciuman yang lebih terasa sangat menuntut untuk lebih jauh. Bibir Reksaga melumat bibir Amara, lidahnya mengabsen seluruh deretan gigi Amara.
"ngghh..." suara desahan Amara semakin membuatnya menginginkan lebih dari ini.
Tangan Reksaga berada di pinggang ramping Amara, mendorongnya menuju ke meja makan dan mendudukkan tubuh Amara di atas meja makan tersebut. Amara mengalungkan tangannya ke leher Reksaga, mereka berdua kembali berciuman dengan mesra.
Ciuman mereka semakin dalam dan menuntut, Reksaga memeluk tubuh Amara, memasukkan tangannya kedalam pakaian yang Amara kenakan. Kulit tangannya bersentuhan langsung dengan kulit tubuh Amara di balik pakaian yang dia kenakan. Reksaga melepaskan kaitan bra yang Amara kenakan, tangannya menyentuh payudara Amara, meremasnya dengan sangat lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILKSHAKE| Give Me More Your Life✓
Romance[END] Warning 21+ "Sayang... kamu kan tau kalau aku masih punya video kita." "Aku mohon jangan lagi." "Aku bisa sebar dan semuanya akan tahu bagaimana kamu. Bukannya lebih baik kamu mengikuti alur hidupmu. Tidak akan ada yang berubah Ra..." Amara Cr...