Bab 46. Good For You

3.2K 81 3
                                    

Amara meninggalkan kamar inap Anna, berniat untuk mencari udara segar di luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amara meninggalkan kamar inap Anna, berniat untuk mencari udara segar di luar. Apa yang Anna katakan membuatnya kepikiran, apakah jika Reksaga tidak kaya dia akan sama seperti yang Anna katakan, apakah Reksaga akan berakhir seperti Rayden, pernikahannya berantakan, dia tidak bisa punya anak dan harus merawat anak dari istrinya yang ditinggalkan padanya. Berhubungan dengan Anna adalah keputusan yang tidak salah, karena Anna dari kalangan orang kaya yang selalu memberikan banyak kebutuhan pada Rayden selama ini.

Amara duduk di taman sendirian, wanita itu melihat kearah langit. Bertemu dengan Reksaga adalah keajaiban sekaligus masalah besar pada Amara, tapi setelah sejauh ini, dia mulai berpikir kalau Tuhan tidak salah mengirimkan Reksaga padanya.

"Amara." panggilan itu membuat Amara menoleh, dia melihat Diandra disana.

Diandra langsung menghampiri Amara dan berlutut di kakinya, "Mama minta maaf, mama banyak salah ke kamu, maafin mama."

"Apa yang anda lakukan." Amara berusaha menarik Diandra agar tidak bersujud di kakinya.

"Mama menyesal, harusnya mama tinggal sama kamu, harusnya mama jadi ibu yang baik buat kamu."

Kalau ini bukan mimpi, Amara pasti akan sangat bahagia melihat ibunya akhirnya sadar dan mengakuinya sebagai anak, hanya itu yang Amara inginkan selama ini, karena untuk pulang kerumah saja, dia tidak punya alasan apapun.

"Anda butuh uang?." Pertanyaan Amara membuat Diandra langsung mengangkat kepalanya, "Benar, anda butuh uang."

"Bukan seperti itu Ra... adik kamu masuk rumah sakit, semua tabungan mama habis untuk biaya dia. Papanya pergi, sekarang mama tidak tau harus kemana lagi. Mama sudah tidak semuda dulu."

"Dia bukan adik saya. Sejak anda memutuskan untuk pergi, anda bukan lagi bagian dari keluarga saya. Jadi tolong jangan datang lagi."

"Pffhhh hahahaha." Diandra mengusap air matanya dan berdiri "Kamu pikir kamu lahir dari siapa? Kamu pikir 9 bulan mengandung kamu menerima banyak cacian itu mudah? Kamu pikir kamu ini siapa? Kalau waktu itu aku menggugurkan kandungan, semuanya akan lebih baik, aku akan menikahi orang kaya, aku tidak akan menanggung malu, aku akan mendapatkan pekerjaan yang layak. Semua kesialan ini di mulai dari kamu." Bentak Diandra yang membuat Amara terdiam, tidak ada yang mau dilahirkan jika pada akhirnya disalahkan atas kehidupan orang lain.

"Kehadirannya di dunia ini bukan dari kesalahannya, kesalahan anda tetaplah menjadi kesalahan milik anda sendiri. tidak ada anak yang mau dilahirkan di rahim yang salah, jadi berhenti menyalahkan anak yang tidak tahu apapun tentang kehidupan anda." Kalimat seseorang dari belakang Amara membuat wanita itu menoleh, sama seperti Diandra yang terkejut melihat orang lain disana.

Pria memakai topi dan jaket hitam berjalan menghampiri Amara dan Diandra, "Apa yang terjadi pada anda adalah akibat dari perbuatan anda sendiri, anak anda tidak akan merasa sedih walaupun dia pada akhirnya gagal untuk di lahirkan karena keegoisan ibunya. Jadi berhenti menyalahkan orang lain atas perbuatan anda sendiri."

MILKSHAKE| Give Me More Your Life✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang