Reksaga baru saja keluar dari kamarnya setelah bersiap untuk pergi ke kampus, terlihat Anna yang sudah menyiapkan makanan di dapur. Wanita itu tersenyum manis pada Reksaga, sambil membawa beberapa piring berisi sarapan pagi ini, tiga piring tentunya, termasuk untuk Amara juga.
"Morning." Sapa Anna seakan mereka adalah suami istri, dimana sang istri bangun lebih awal untuk membuatkan sarapan.
Terlihat Amara yang juga keluar dari kamar, hoodie dipadukan dengan rok adalah pilihannya pagi ini. sama seperti Sekala, dia juga ada kelas pagi dengan dosen killer, kalau tidak membawa buku, di keluarkan dari kelas. Amara sedikit terkejut karena Anna sudah menyiapkan banyak makanan di meja makan, Amara berjalan menghampiri Anna, belum sempat sampai di meja makan, masih melewati Reksaga. Tiba-tiba Reksaga memeluk pinggangnya posesif, meninggalkan banyak ciuman di pipinya.
"Pagi sayang." Bisik Reksaga pada Amara seakan menganggap Anna tidak ada, Amara yang tidak nyaman langsung mendorong Reksaga agar menjauh.
Reksaga berharap Anna tidak nyaman tinggal disini dan pindah ke tempat lain, walaupun dia juga tidak tau pindah kemana, tapi bisa tinggal di rumah keluarganya yang besar, kenapa harus ke apartemennya yang sempit ini.
Amara kembali melangkahkan kakinya menghampiri meja makan, tersenyum pada Anna "Makasih ya udah buatin sarapan." Amara duduk di meja makan, kursi biasanya.
"Nggak papa, gue biasa buat sarapan sendiri, udah biasa juga bangun lebih awal." Jelas Anna sambil menuangkan minuman kedalam gelasnya.
Reksaga yang biasa duduk di depan Amara, sekarang pindah di sebelah Amara dan menarik piring berisi makanan miliknya. "Thanks makanannya Na, tapi besok lagi nggak usah. Kita udah hampir telat, jadi biasa makan di kampus" ucap Reksaga dingin.
Bukannya menciut dengan ucapan Reksaga, Anna malah tersenyum "Buat makanan sendiri lebih sehat, tante Yura selalu bilang kalau mending makan makanan di rumah daripada beli yang ga tau kandungannya apa."
"Sama aja, yang penting bukan makanan instan."
Anna hanya menganggukkan kepalanya dengan sangat santai, wanita itu sangat seksi pagi ini, hanya mengenakan tanktop setengah badan dipadukan dengan hot pants. Bagi orang normal mungkin akan sangat menyukai tubuh Anna, bukan hanya menyukai, dia tidak akan bisa menahan nafsunya dengan bentuk sevulgar itu. Tapi berbeda dengan Reksaga, sejak dia menyukai Amara, dia sama sekali tidak tertarik pada siapapun lagi. Baginya Amara dalam posisi apapun selalu berhasil membuatnya menahan nafsu, wajah manisnya selalu membuat Reksaga tidak bisa mengalihkan ke tempat lain.
Setelah selesai makan, Amara langsung pergi membereskan piring kotor di bantu Reksaga. Sebenarnya Amara bisa melakukannya sendiri, tapi Reksaga memaksakan diri untuk membantunya agar cepat selesai karena mereka berdua harus segera berangkat ke kampus.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Reksaga dan Amara meninggalkan apartemen menggunakan mobil menuju ke kampus, meninggalkan Anna juga di apartemen tersebut. Rencananya Anna akan melihat unit apartemennya sekaligus melihat barang-barangnya yang datang hari ini. sambil menunggu Reksaga pulang tentunya, dia akan melakukan banyak kegiatan agar tidak merasa bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILKSHAKE| Give Me More Your Life✓
Romansa[END] Warning 21+ "Sayang... kamu kan tau kalau aku masih punya video kita." "Aku mohon jangan lagi." "Aku bisa sebar dan semuanya akan tahu bagaimana kamu. Bukannya lebih baik kamu mengikuti alur hidupmu. Tidak akan ada yang berubah Ra..." Amara Cr...