Bab 45. So Fine

3K 84 8
                                    

Amara menghentikan mobil Reksaga yang berniat meninggalkan parkiran rumah sakit, Reksaga yang melihat Amara kelelahan karena mengejarnya, langsung menghentikan mobil dan menghampiri Amara dengan bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amara menghentikan mobil Reksaga yang berniat meninggalkan parkiran rumah sakit, Reksaga yang melihat Amara kelelahan karena mengejarnya, langsung menghentikan mobil dan menghampiri Amara dengan bingung. "Kenapa? Kamu ngapain?." Tanya Reksaga menyentuh lengan Amara.

"Mama minta ambilin barang mama yang ada di apartemen."

"Barang? Mom ga pernah ninggalin apa-." Reksaga menghentikan ucapannya "Ya udah ayo masuk, kamu ikut aja." Ajak Reksaga yang membawa Amara masuk kedalam mobil bersamanya.

Selama dalam perjalanan, keduanya hanya diam melihat jalanan yang lumayan rame jam segini. Beberapa kali Reksaga melihat kearah Amara, wanita itu nampak caggung dan murung, mungkin kesalahan Reksaga karena terlalu berlebihan atas apa yang terjadi pada Anna, ketimbang terlihat berlebihan, Reksaga lebih terlihat tidak mempercayai apa yang Amara katakan, padahal mereka bersama cukup lama.

"Ra."

"Hm?." Amara menoleh ke arah Reksaga.

"Aku minta maaf soal yang tadi, aku ga percaya sama kamu."

Amara tersenyum tipis, kalau di pikir secara realistis memang Reksaga tidak salah menuduh Amara apalagi posisinya hanya ada Amara dan Anna sedangkan yang terluka Anna, kecil kemungkinan Anna melukai dirinya sendiri agar Amara tertuduh melukainya, apa juga keuntungan Anna selain harus masuk rumah sakit beberapa hari karena sakit.

"Wajar kok kalau kak Reksa nggak percaya, tapi aku beneran nggak tau dan Anna bilang kalau dia nggak punya alergi apapun. Lagipula kalau aku berniat buat jahatin dia, bukan gini caranya, aku dekat sama kak Reksa kenapa aku nggak langsung bilang kalau aku ga suka Anna ketimbang mencelakai dia yang jelas aku bakal kena tuduh karena kita hanya berdua."

Apa yang Amara simpulkan memang benar, untuk apa Amara jauh-jauh merusak namanya kalau memang dia tidak suka Anna maka tinggal bilang kepada Reksaga dan semuanya akan beres.

"Maaf aku nggak percaya sama kamu, aku akan mengambil keputusan buat nyuruh dia pergi dari apartemen kita setelah dia sembuh."

"Jangan, Anna masih sakit, tanggung jawab kita juga karena dia masuk rumah sakit setelah tinggal di apartemen kak Reksa."

"Aku ngikut apa yang kamu bilang."

Mobil Reksaga tiba di basement apartemen, mereka berdua keluar dari sana, langsung masuk kedalam lift menuju ke unit untuk mengambil beberapa perlengkapan Anna dan juga barang yang dia butuhkan. Amara membantu Reksaga mengambil barang milik Anna dari dalam kamarnya, saat membuka laci, Amara menemukan sebuah foto di sana, bukan hak Amara untuk melihat foto itu tapi dia penasaran siapa yang bersama Anna di dalam foto.

"Kak."

"Iya? Kenapa?."

"Kak Reksa kenal? Ini pacar Anna?." Tanya Amara sambil menunjukkan foto yang dia temukan di dalam laci.

Reksaga mengambil foto polaroid tersebut, belakangnya tertulis 1 Januari 2022, itu tandanya tahun lalu, bahkan tempat lokasi fotonya sangat tidak familiar, salah satu bar yang ada disini. itu tandanya Anna pernah kesini tahun lalu, tapi kenapa dia bilang baru datang sekarang dan tidak tau apapun, Anna sepertinya beberapa kali datang ke Indonesia dan bertemu orang yang sama.

MILKSHAKE| Give Me More Your Life✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang