Suasana gazebo Fakultas Hukum lumayan ramai saat pergantian jam mata kuliah, ada sekitar 30 menit free untuk istirahat sebelum jam kelas selanjutnya. Sama halnya dengan Amara dan Fitria yang duduk di salah satu meja gazebo, status mereka yang masih mahasiswa baru lumayan berani menempati gazebo yang terletak di tengah-tengah seluruh gedung fakultas hukum. Satu gazebo ada dua meja yang bersebelahan, meja sebelah ada mahasiswa lain yang kemungkinan juga menunggu kelas.
"Ra, gue mau daftar Radio, lo serius enggak?."
"Apa? Enggak deh, gue juga ada kerja part time."
"Tapi kelasnya di semester awalnya masih dikit, kenapa nggak daftar organisasi aja yang satu periode doang, paling cuma satu tahun kan."
"Gue juga baru mulai kerja, nggak enak kalau misal ada apa-apa dan sering ijin."
Fitria hanya menganggukkan kepala.
Beberapa mahasiswa menghampiri mereka dengan membawa kotak kardus, menjajakan makanan untuk di beli. Kebanyakan organisasi yang akan mengadakan sebuah event selalu minus anggaran dari fakultas, alhasil harus mengorbankan diri untuk berjualan makanan atau cari sponsor, sponsor pun kadang tidak menutupi jumlah dana yang dibutuhkan, jadi cara seperti ini lebih efektif untuk mendapatkan tambahan dana.
"Kak dibeli dong kak, kita ada risol, tahu bakso, sama sosis, harganya murah, 5000 aja kak."
Fitria mengambil dompetnya, mengeluarkan uang 10.000-an "Kak, mau beli risolnya satu." Fitria melihat kearah Amara "Lo apa Ra?."
"Gue nggak." Jawab Amara singkat, Amara tidak punya banyak uang untuk membeli makanan ringan, kalau ada uang ya pasti dia belikan makanan berat.
"Nggak papa gue beliin, Lo pilih apa? Atau lo bisa makan apa?."
"Ya udah sama aja kayak lo."
"Oke." Fitria tersenyum bahagia "Dua aja kak Risolnya."
"Oh iya kak." Setelah membeli dua makanan itu, mereka pergi menjajakan dagangannya ke mahasiswa lain.
Di kejauhan terlihat Reksaga dan Willy yang keluar dari gedung A, Amara yang semula melihat ke arah mereka langsung mengalihkan pandangannya saat Reksaga menyadari dirinya disana. Reksaga tersenyum melihat tingkah gadis itu yang baginya sangat lucu, membuat Willy yang mengajaknya bicara sedikit bingung karena Reksaga senyum-senyum sendiri.
"Gila lo?."
"Ha?."
"Lo dengerin gue nggak sih?."
"Denger." Willy melihat ke arah pandang Reksaga.
"Ohh karena Amara, lo kalo suka kenapa nggak di gas aja sih, kelamaan. Nunggu di ambil orang?."
"Nggak, gue juga udah bilang kalik. Lagian Amara nggak akan punya waktu buat milih cowok lain kalo ada gue yang deketin."
KAMU SEDANG MEMBACA
MILKSHAKE| Give Me More Your Life✓
Romansa[END] Warning 21+ "Sayang... kamu kan tau kalau aku masih punya video kita." "Aku mohon jangan lagi." "Aku bisa sebar dan semuanya akan tahu bagaimana kamu. Bukannya lebih baik kamu mengikuti alur hidupmu. Tidak akan ada yang berubah Ra..." Amara Cr...