Warning Adult Content!
"aaaahhh aaahhh..." suara desahan wanita menggema di seluruh penjuru ruangan berukuran lumayan besar dengan meja di tengah ruangan serta sofa tamu didekatnya.
Terlihat Reksaga dan Amara yang tengah saling memberikan kepuasan di kursi kebesaran milik Reksaga. Sudah hampir satu tahun Reksaga bekerja mengambil alih perusahaan keluarganya, setelah lulus kuliah, dia mulai fokus mencari uang, berangkat pagi pulang malam, bahkan kadang bisa tidak pulang karena perjalanan dinas. Sedangkan Amara tetap berada di apartemen, dia fokus mengerjakan tugas akhirnya selama Reksaga bekerja, kadang Amara yang mendatangi Reksaga ataupun sebaliknya walaupun hanya sejenak.
Sekarang tugas akhir Amara telah selesai, besok adalah hari yang paling ditunggu nya yaitu kelulusan.
Amara terus bergerak di atas tubuh Reksaga dalam penyatuan mereka yang hangat, tidak peduli apakah itu di apartemen atau dimanapun, selama mereka mau maka mereka akan melakukan hubungan seksual. Disini adalah ruangan Reksaga, tempatnya duduk lebih banyak ketimbang rumah sendiri, Reksaga selalu menekankan pada bawahannya bahwa siapapun yang datang harus buat janji dengannya kecuali Amara. tidak boleh masuk ke ruangannya tanpa ketok pintu, dan tidak boleh masuk sebelum diizinkan masuk.
"aaahhh kamu nikmat sayang..." desah Reksaga merasakan miliknya yang semakin dalam di tubuh Amara.
Milik Reksaga rasanya hampir meledak, pria itu membawa Amara bangun dari kursinya, mendorong tubuh Amara untuk membelakanginya sambil memegang pinggiran meja. Reksaga memposisikan tubuhnya di belakang Amara, memasukkan miliknya kembali kedalam vagina Amara dari belakang. Rasanya semakin sempit "Aarrrgghh..." keduanya mendesah tatkala berhasil menyatukan diri.
Reksaga mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, menghujam milik Amara menggunakan kejantanannya. Kenikmatan yang tidak bisa digambarkan atau di tuliskan dalam bentuk apapun, menikmati sentuhan serta keringat yang membasahi tubuh keduanya. Satu ronde harus berakhir hanya karena telepon masuk yang mengatakan Reksaga harus bersiap untuk rapat, beruntung ruangannya ada kamar mandi dan juga dia punya pakaian cadangan yang rapi karena pakaiannya sebelumnya sudah lumayan kusut.
Amara merapikan pakaiannya setelah menghabiskan beberapa menit di kamar mandi bersama dengan Reksaga, bukan untuk seks tapi memang untuk membersihkan diri. Itupun Reksaga sudah sangat menahan dirinya agar tidak menyentuh Amara atau rapatnya akan berantakan hanya karena dia telat datang.
"Kamu tidak menunggu?." Tanya Reksaga yang berdiri di depan Amara yang tengah merapikan dasi milik pria itu.
Amara menggeleng "Aku ada janji sama mama buat cek kebaya, besok kelulusan, kamu datang kan?."
"Kenapa harus bertanya, aku akan menemanimu dari pagi sampai selesai, aku udah ijin buat besok tidak masuk kantor."
"Makasih kak." Amara memeluk Reksaga erat kemudian melepaskannya "udah, kak Reksa kan ada meeting."
KAMU SEDANG MEMBACA
MILKSHAKE| Give Me More Your Life✓
Romansa[END] Warning 21+ "Sayang... kamu kan tau kalau aku masih punya video kita." "Aku mohon jangan lagi." "Aku bisa sebar dan semuanya akan tahu bagaimana kamu. Bukannya lebih baik kamu mengikuti alur hidupmu. Tidak akan ada yang berubah Ra..." Amara Cr...