Bab 41. Falling In Love

4.1K 95 1
                                    

Reksaga dan Amara keluar dari mobil, mereka berdua berjalan dengan bergandengan tangan menuju ke lift

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reksaga dan Amara keluar dari mobil, mereka berdua berjalan dengan bergandengan tangan menuju ke lift. Dari lantai 5 hingga lantai basement terbuka, keduanya masuk ke dalam lift, berdiri menghadap ke arah pintu lift sesekali melihat angka yang bergerak sesuai dengan lantai yang sudah dilewati. Reksaga melirik ke arah Amara, pria itu mendekatkan tubuh Amara kearahnya, memegang pinggang wanita itu posesif, sesekali mencium harum rambut Amara yang sangat dia sukai, baby powder yang lembut.

Lantai tujuan mereka masih lumayan lama, mungkin sekitar satu menit lagi, Reksaga memperhatikan wajah cantik Amara, membuatnya menoleh ke arahnya. Tatapan mereka bertemu, Reksaga melayangkan ciuman lembut tepat di bibir Amara, ciuman yang semula ringan menjadi sangat panas. Hingga lift berhenti dan pintunya terbuka, keduanya baru saling melepas, saat menoleh ke pintu terlihat Anna berada di depan lift memperhatikan mereka. Amara langsung melepaskan tangan Reksaga yang ada di pinggangnya karena tidak nyaman.

Anna tersenyum pada mereka berdua dengan wajah ceria nya seperti biasa "Hai, Reksa lo sibuk nggak? Kata tante Yura di suruh ngajak lo buat beli peralatan yang gue butuhin buat apart." Ucap Anna, bahkan Reksaga dan Amara belum sepenuhnya keluar dari lift.

Reksaga menggandeng tangan Amara, melewati Anna menuju ke unit apartemen nya. Baru masuk beberapa langkah sebuah pesan masuk ke ponselnya membuat Reksaga menoleh kebelakang dimana Anna berada. "Gue mandi dulu." Ucap Reksaga dingin.

Seakan paham dengan keadaan tersebut, Amara hanya menyunggingkan senyuman, dia tidak bisa ikut dengan mereka karena harus mengerjakan tugas artikel yang lumayan banyak dan dikumpulkan besok pagi. Selain banyak, dia juga harus mengumpulkan data-data yang sama sekali belum terkumpul semua.

Amara masuk kedalam kamar menyusul Reksaga, pria itu melepaskan semua pakaiannya. "Aku ga bisa ikut kak." Ucap Amara yang membuat Reksaga menoleh.

"Kenapa? Tugas lagi?."

Amara mengangguk.

"Kamu yakin nggak papa kalau aku keluar sama Anna berdua?."

"Emangnya kenapa? Kak Reksa Cuma keluar kan."

"Iya, tapi aku nggak nyaman sama kamu."

"Nggak papa kok kak, malah rasanya canggung kalau aku ikut."

"Kalau gitu nggak usah masak, biar aku beliin makan di luar terus di bawa pulang."

Amara mengangguk paham. Setelah itu Reksaga masuk ke kamar mandi membersihkan badannya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, perintah yang tidak bisa dibantah adalah perintah dari Yura, dia wanita yang sangat Reksaga sayangi sekaligus hormati, sama seperti Amara.

Selama Reksaga di kamar, Amara keluar untuk mengambil buku yang dia butuhkan di rak-rak buku yang ada di luar. Buku-buku hukum milik Reksaga yang sangat lengkap dari awal semester hingga sekarang, Reksaga selalu membeli buku yang berkaitan dengan mata kuliahnya sehingga sampai sekarang bukunya juga sangat lengkap.

MILKSHAKE| Give Me More Your Life✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang