Hai! Ini dengan Rhey si author tukang gantung, jadi jangan terlalu berharap, kalo banyak supportnya ku lanjut, kalo nggak ya ya gitu deh.
***
Melamun, hanya karena hal yang biasanya ia lakukan itu membuatnya berada di tempat ini.
Astaga! Apa salahnya? Padahal ia hanya tengah memikirkan pacarnya Jaehyun Nct, kenapa sekarang ia sudah berada di tempat asing begini? Dan lagi, kenapa bajunya sangat sexy?!
Ceklek!
Pintu berwarna merah maroon itu terbuka menampilkan seorang lelaki yang terlihat sangat tampan, wajahnya itu jika di jabarkan sangat mirip dengan Sugar Daddy wattpad.
Semua yang lelaki itu lakukan dilihat oleh si gadis yang masih saja melamun. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali ketika melihat lelaki itu membuka kemeja hitam miliknya.
"Baby, kenapa ngelamun, hm?"
Lizzie Swansea. Gadis itu menatap was-was lelaki yang tengah shirtless di depannya, tapi ia memilih untuk diam ingin mengetahui dimana dia dan siapa lelaki yang sayangnya sangat tampan di depannya ini.
"Apa ada sesuatu yang membuatmu terpikirkan?" Tanyanya dengan khawatir menatap wajah gadis cantik yang sangat ia sayangi itu.
Lizzie tetap diam, sembari menatap wajah lelaki di sampingnya yang kini menatap ke arahnya dengan khawatir, ia lalu menggeleng membuat lelaki itu tersenyum dan segera memajukan wajahnya, ingin mencium bibir manis dari gadis di depannya.
Tapi sebelum itu terjadi.
PLAK!
Tangan Lizzie dengan sigap menampar pipi lelaki itu, lelaki itu terdiam lalu menatap gadis itu penuh tanya, mencoba untuk tidak mengamuk karena ulahnya.
"Eee itu ada nyamuk, iya nyamuk hehe." Ia terkekeh geli, sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Lelaki itu menghela nafas lalu dengan cepat mencuri kecupan pada pipinya. "Ka—"
Drrrtt drrtt drrrtt...
Suara deringan ponsel mengalihkan perhatian lelaki itu. "Sebentar, Daddy angkat telepon dulu." Lelaki itu mengambil ponselnya dan segera keluar dari ruangan itu, sedangkan Lizzie sudah merinding sendiri.
Berasa punya sugar daddy, anjir! Ia masih sibuk dengan pemikirannya, gadis itu mengambil ponsel yang ada di nakas, lalu membukanya dengan tidak sengaja menggunakan sidik jarinya. Karena ia tahu ini bukan ponselnya.
"Lah, kebuka?" Lirihnya sembari mencoba mencari sesuatu pada ponsel itu, di dalam galeri foto dapat ia lihat ada banyak foto seorang gadis dengan wajah yang menurutnya sangat cantik, dan juga ada beberapa foto quotes, yang memiliki arti penyemangat hidup.
Ada satu foto juga dimana gadis itu tengah ber-selfie dengan lelaki tampan yang tadi, ia mencoba membuka aplikasi WhatsApp dan profil dari nomor WhatsApp di ponsel ini.
Di sana tertulis nama Cannilya Lizzianna V. Gadis itu mengernyit sembari terus membuka semua aplikasi yang menurutnya penting, ia membuka kamera dan betapa terkejutnya ia melihat wajah gadis yang ada di foto tadi.
"What?!" Ia meraba wajahnya itu, dan pada ponsel itu juga mengikuti hal yang ia lakukan. Lizzie menarik lalu membuang nafasnya berulang kali, ia harus bisa tenang seperti yang ia lakukan ketika sedang tidak membaca Wattpad.
"Oke, Lizzie. Nggak papa, ini cuma transmigrasi. Kalo lo selesain misinya, pasti lo balik lagi ke tubuh asli lo, iyakan?" Tanyanya pada dirinya sendiri, ia mencoba untuk tersenyum manis. Dan saat itu juga pandangannya tertuju pada seorang lelaki yang kini baru saja masuk ke dalam kamar itu.
"Baby." Panggil lelaki itu sembari mendekati Lizzie. "Maafin Daddy ya? Daddy ada urusan, kamu tidur duluan aja oke?" Wajah lelaki itu terlihat merasa bersalah ketika menatap ke arah gadis kesayangannya itu.
Lizzie mencoba untuk mengangguk patuh saja, ini kesempatannya untuk bisa lolos dari lelaki asing yang bisa ia tebak adalah Sugar Daddy-nya Cannilya.
Lelaki itu tersenyum. Lalu langsung menyambar bibir manis gadis itu, melumatnya sedikit lalu melepaskan ciuman itu dengan sedikit enggan.
Lelaki itu mengelus rambutnya lembut. "Daddy pergi dulu, oke? Jangan nakal selama Daddy pergi ya, baby?" Lizzie hanya memaksakan untuk tersenyum dan mengangguk patuh lagi.
Lelaki itu tersenyum lagi, mengambil kemejanya dan pergi dari sana setelah berpamitan. Setelah di pastikan lelaki itu sudah pergi, Lizzie melihat sekitarnya lalu turun dari ranjang itu.
"Dih sialan, masa gue kabur pake lingerie gini? Yang ada gue masuk kandang buaya setelah keluar dari kandang singa." Ia berjalan mencari baju yang mungkin bisa ia temukan, dan yang ada di sana hanyalah celana hitam pendek dan juga kemeja putih kebesaran yang ia yakini adalah kemeja lelaki tadi.
Tapi, daripada tidak ada sama sekali? Lebih baik ia memakai ini daripada tidak sama sekali. Ia juga mengambil ponsel dan tas yang ia temukan tadinya, di dalam tas itu berisikan uang jadinya ia tidak boleh menyia-nyiakan hal itu. Gadis itu juga mengambil topi dan memakainya, lalu dengan penuh tekad ia keluar dari kamar itu.
Keluar dari sana, ia langsung di sambut dengan suara dentuman musik keras, segera ia pergi ke asal suara yang berada di lantai satu, untungnya ia tidak tersesat.
Sesampainya di sana, dapat ia lihat banyaknya manusia yang memenuhi lantai dansa sedang berjoget ria, banyak perempuan dengan pakaian kurang bahan yang menjadi sasaran empuk para pria belang untuk memandangi tubuh perempuan-perempuan tersebut.
Jangan lupakan bau alkohol yang langsung menyeruak masuk ke dalam hidungnya, ia memang sudah pernah ke tempat ini dahulu tapi tetap saja terasa merisihkan.
Gadis itu segera mencari jalan keluar, untungnya ia mendapat jalan keluar dari pintu belakang yang hanya di jaga oleh satu penjaga.
Gadis itu keluar dari sana dengan senang hati, serasa baru saja bebas dari kandang singa sungguhan. Ia melangkah menuju jalan raya ingin menyebrang, sekiranya mobil-mobil dan motor-motor masih jauh, ia memutuskan untuk berlari tapi sepertinya kesialan menimpanya lagi, karena kini tubuhnya sedikit melayang dan sudah di pastikan terjadi kecelakaan.
"Shit!" Umpatnya sebelum benar-benar menutup mata.
***
Sebenarnya ini cuma antisipasi, supaya nggak hilang lagi cerita ini, karena notes saya keriset, tapi tadi tiba-tiba cerita ini muncul di bagian Gmail tempat yang kutulisin, jadi ya update aja di sini. Karena udah trauma kalo hilang lagi.
This Part Ends On:
Selasa, 11 April 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You [Pre-Ending]
FantasíaGimana rasanya, jika kalian yang sedang melamun di kamar dan baru satu detik memejamkan mata, langsung tersadar di tempat yang berbeda, yang jelas-jelas bukan kamar kalian?! *** "Baby, kenapa ngelamun, hm?" Lizzie Swansea. Gadis itu menatap was-was...