***
Nilya sekarang sudah berada di rumahnya, setelah tadi menghabiskan waktu bersama Jeffran. Hening, itulah yang ia rasakan sekarang karena tak menemukan kedua Kakaknya.
Tapi, ia mencoba tak memperdulikannya, lagipula biasanya juga kedua kakaknya itu sibuk di kantor.
Ah! Kantor? Nilya tersenyum ketika memikirkan hal itu. Gadis itu bergegas pergi ke kamarnya, dengan segera mengganti pakaiannya.
Gadis itu menggunakan dress selutut tanpa lengan berwarna peach, serta rambutnya yang di ikat pada bagian atasnya menggunakan pita berwarna putih gading, membuat rambut pada bagian bawah kepalanya menjuntai ke bawah. Jangan lupakan poni gadis itu yang berada di dua sisi wajah gadis itu. Wajah yang di rias tipis dengan makeup yang sangat cocok untuk remaja. Juga high heel berwarna putih miliknya. Gadis itu juga membawa tas kecil berwarna senada dengan sepatunya yang harganya tentu tidak main-main.
Setelahnya ia berjalan keluar, dan berpamitan kepada kepala maid karena ia ingin pergi ke kantor Kakaknya Kaezar. Entah kenapa ia ingin saja pergi ke kantor Kakaknya yang itu, oh atau seharusnya prianya?
Gadis itu menaiki mobilnya sendiri, mengendarai mobil sport itu dengan kecepatan sedang. Ia juga sudah menghubungi Kaezar bahwa ia akan datang.
Sekitar dua puluh menit ia mengendarai mobil, barulah gadis itu sampai di sebuah kantor besar. Yang begitu terkenal ini. Kantor dengan nama K.X Corporation.
Gadis itu berjalan memasuki lobby, yang membuat tatapan orang-orang yang berada di sana langsung mengarah kepadanya. Ia berjalan menuju seorang resepsionis, karena Kaezar tak mengatakan apa-apa tentang ruangannya.
"Hallo nona, ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis itu dengan ramah, membuat Nilya mengulas senyuman tipis.
"Saya ingin bertemu dengan tuan muda Velasquez." Ujarnya dengan santai, karena untung saja resepsionis yang ini tidak seperti resepsionis yang ia baca pada novel-novel di dunianya dahulu.
Tapi...
"Cih! Apa kau jalang, yang ingin menggoda tuan muda?!" Sarkas resepsionis lainnya yang baru saja datang, memang ada dua resepsionis disini. Dan resepsionis yang ini tentu memiliki penampilan yang sangat cocok dengan ucapannya tadi.
Resepsionis pertama hanya menatap resepsionis kedua itu sinis. "Jangan berbuat ulah, La!" Peringat si resepsionis pertama.
"Kau jangan terlalu baik kepada jalang! Bukankah tuan muda sudah memperingatkan untuk tidak memperbolehkan jika ada seorang wanita yang ingin bertemu dengannya?!" Peringat resepsionis kedua itu, lalu menatap tajam ke arah Nilya yang sedari tadi nyimak, tapi ia juga tak terima jika di katai jalang, dan apa tadi? Wanita? Hei! Dia masih gadis!
Resepsionis pertama itu tak menghiraukan temannya, dan menatap ke arah Nilya dengan senyuman formal. "Maaf sebelumnya nona, apakah anda sudah punya janji temu dengan tuan muda?"
Nilya terlihat berpikir sejenak, membuat si resepsionis kedua terkekeh sinis karena ia berpikir bahwa Nilya tengah mencari alasan.
Gadis itu akhirnya mengeluarkan ponselnya. Lalu menelpon lelaki itu. Lebih baik, ia meminta Kaezar saja untuk menjemputnya daripada terjadi keributan di sini.
* Sambungan Terhubung *
"Hallo?" Panggilnya kepada seseorang di sebrang sana.
"Hallo, sayang? Kenapa? Apa kau sudah di bawah?" Tanya lelaki itu beruntun. Di sebrang sana Kaezar tengah mengerjakan sebuah berkas, tangan kanannya tengah memegang bolpoin sedangkan tangan kirinya sibuk mengetik pada laptop. Tentunya ponselnya ia apit menggunakan bahu dan telinganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/339187557-288-k155789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You [Pre-Ending]
FantasíaGimana rasanya, jika kalian yang sedang melamun di kamar dan baru satu detik memejamkan mata, langsung tersadar di tempat yang berbeda, yang jelas-jelas bukan kamar kalian?! *** "Baby, kenapa ngelamun, hm?" Lizzie Swansea. Gadis itu menatap was-was...