***
"A-aku nggak bisa pilih." Ujar gadis itu sembari memilin jarinya, jujur ia memang tidak bisa memilih salah satu dari mereka.
Bukannya apa, tapi ia tidak tega menyakiti hati cogan! Kelemahannya adalah cogan! Dan mereka adalah cogan! Yang berarti mereka adalah kelemahannya!
"Lalu?" Tanya Sagara masih memaksanya untuk memilih.
Nilya menghela nafas panjang. "Gini ya, ganteng-gantengku. Kalo aku misalnya pilih Leo, kalian pasti pada nggak terima dan berakhir mukulin Leo, iyakan? Dan aku nggak suka sama kekerasan, apalagi menyakiti cogan jadinya aku nggak bisa milih." Ujarnya dengan wajah polosnya yang terlihat sangat lucu.
Mereka pada akhirnya juga menghela nafas pasrah. Membiarkan Nilya untuk tidur atau melakukan aktivitas apapun, sedangkan mereka kini berunding di dalam ruangan kerja milik Kaezar.
"Duhh. Ganteng-ganteng gue lagi ngapain ya? Mereka nggak lagi gelut kan ya? Mana mukanya pacarku and Sugar Daddy gue lagi nggak baik-baik aja itu. Kasian kalo nambah lebam lagi." Ujarnya sembari memikirkan Leonardo dan Jeffran yang memiliki lebam di wajah mereka, yang tentunya bekas perkelahian mereka tadi malam.
"Nggak mungkin juga sih, mereka berantem. Kan gue udah bilang kalo gue nggak suka kekerasan." Ia tentunya sangat pede jika mereka akan menuruti ucapannya.
"Tuan." Panggil sistem secara tiba-tiba, gadis itu mengerutkan keningnya kenapa dengan sistem yang satu ini? Tidak biasanya, apa ia ingin memberikan misi?
"Kenapa?" Tanya Nilya mencoba tenang, tapi sebenarnya ia sangat penasaran.
"Saya sudah pernah bilang, bukan? Jika ini adalah dunia novel, dan tuan tidak pernah bertanya di novel mana dan jalan ceritanya seperti apa." Jelas sistem yang di angguki oleh Nilya, gadis itu juga menganggukkan kepalanya.
"Jika itu saya akan memberitahu. Novel ini berjudul Beloved Anara—"
"LAH?! NOVEL ITU TOH?!" Heboh Nilya. Bukan karena apa, tapi ia ketika menjadi pembaca novel tersebut selalu saja iri dengan semua milik Anara.
Semua yang ia dapatkan, Nilya tak pernah mendapatkannya, walaupun cerita Anara itu beberapa bagian latarnya kebanyakan sama dengan cerita lainnya, tapi dalam cerita itu si penulis sepertinya memberikan sesuatu yang spesial sehingga membuat para pembaca menjadi iri dengan tokoh Anara. Karena novel itu sedang trend di kalangan teman-temannya, makanya dia membelinya dan akhirnya ia juga tahu kenapa teman-temannya memberikan ulasan bahwa mereka iri, dan banyak hal lagi tentang si Anara.
"Ya, tuan. Anda pasti tahu jalan ceritanya. Dan anda seharusnya sudah tahu Jeffran menjadi apa disini." Kata sistem yang tentunya di angguki oleh Nilya.
Dia tahu betul, siapa Jeffran di cerita ini. Lelaki itu menjadi second male lead pada cerita ini. Dan seharusnya Nilya sudah mati saat kecelakaan itu terjadi, ataupun seharusnya ia tak menunjukkan wajahnya ke depan Jeffran lagi.
Karena sebenarnya jika saja Aaron, Papi Nilya tidak pergi ke toko kue itu, kecelakaan itu tak akan terjadi di pertigaan tersebut, dan seharusnya Jeffran turun di sebuah jembatan, dan bertemu dengan Anara di sana.
Anara yang sangat sering berkunjung ke jembatan itu ketika malam hari untuk melihat bintang, malah di pertemukan dengan Jeffran dan karena takut pria itu kenapa-napa, ia berinisiatif mengantar Jeffran pulang. Jeffran memang ingin menjatuhkan dirinya ke sungai yang mengalir deras di bawah jembatan itu, karena sangat frustasi dengan tidak bisa menemukan gadisnya.
Nilya menghela nafas lelah ketika mengingat hal itu, tapi pada akhirnya ia mengembangkan senyumannya. "Tapi kan Jeffran nggak jadi ketemu cewek itu! Jadinya, dia aman dan tetap jadi backingan gue, wkwk!" Gadis itu tertawa sendiri ketika mengingat hal itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You [Pre-Ending]
FantasyGimana rasanya, jika kalian yang sedang melamun di kamar dan baru satu detik memejamkan mata, langsung tersadar di tempat yang berbeda, yang jelas-jelas bukan kamar kalian?! *** "Baby, kenapa ngelamun, hm?" Lizzie Swansea. Gadis itu menatap was-was...