Part 8

454 43 0
                                    

18 April 2023

•••

Waktu berjalan, jam demi jam, Brendon yang menunggu tak keberatan karena ada buku di tangan, dua wanita tersebut tampak menikmati juga di dalam perawatan demi perawatan yang ada. Mungkin malam nanti mereka pulang, siapa peduli?

Sesuai dugaan, setelah beberapa jam di dalam, akhirnya keduanya keluar.

Mereka berjalan bersama menuju mobil di mana ada Brendon yang duduk di dalam mobil sembari membaca. Sang ibu mengetuk kaca mobil mengalih perhatiannya.

"Sayang, Brendon." Brendon menutup buku, dia menoleh ke sang ibu, tetapi tanpa disangka terperanjak melihat seorang gadis yang amat cantik dan manis di belakang ibunya.

Mata Brendon melotot bak melihat setan, padahal cewek itu sangat cantik. Matanya besar, bibirnya mini, pipinya lembut, kulit nan halus bersama rambut bergelombang, meski pakaiannya agak biasa.

Dia ....

"Brendon, kenapa kamu begitu?" Ibunya terheran melihat ekspresi Brendon, termasuk cewek di belakang ibundanya. Namun, sang ibu tertawa geli, ia segera membuka pintu. "Kenapa, Sayang? Syok lihat Sarah, ya? Sarah cantik banget kan?"

"Sa-Sarah? Itu Sarah?!" teriak Brendon, teriakannya penuh ketakutan, membuat mereka semakin heran.

Itu bukan wajah takjub, tetapi takut!

Kenapa ini?!

"Brendon, kamu kenapa, sih?" Ibunya bertanya heran.

Brendon memejamkan mata, ia memijat pelipis. "Ma-maaf, yah aku kaget aja dia ... berubah banget." Brendon melipat kakinya, astaga bahaya, dia berdiri.

Celana yang dia kenakan celana yang gampang terlihat.

"Mamah tahu, cantik banget kan?"

Brendon tak mau menatap, kedua pipinya memerah. "Can-cantik. Ya udah, sudah kan? Ayo pulang."

"Ayo, Sarah." Ibunda Brendon terus tersenyum hangat, dia masuk ke bangku belakang mobil, sedang Sarah yang bingung memilih duduk di samping Brendon.

Jujur saja, dia tak mengerti dengan sikap Brendon tadi, kagetnya bukan kaget ... biasa. Kayak Sarah setan. Dan sekarang, pipinya memerah, kakinya bergerak aneh, lalu keringat dingin membanjiri. Kayak ....

Orang ketakutan setengah mati!

Dia anggap Sarah setan beneran?!

Heran, padahal Sarah cantik banget, dia pakai lensa kontak agar tak berkacamata, rambutnya dibuat bergelombang unyu, wajahnya--bukan sombong--tetapi manis dan oke. Dia sudah berubah dari Sarah yang culun ke Sarah yang ... kepompong ke kupu-kupu.

Tinggal rutin perawatan dan ini itu, Sarah bahagia sekali.

Yah, bodoh amatlah sikap Brendon padanya saat ini, dia begini untuk diri sendiri bukan dinilai Brendon si aneh.

"Ugh, sialan!" Brendon mengumpat pelan ketika ada lampu merah, mau tak mau mobil yang dikendarai berhenti menunggu lampu hijau kembali. Dan dari bawah lampu malam, Brendon sangat terlihat kegelisahannya.

Sungguh, dia kenapa, sih? Mau pipis ya? Kakinya tak bisa diam.

Syukurlah, lampu merah tak lama, Brendon langsung tancap gas lagi dengan lega dan akhirnya sampai di rumah Brendon.

"Lho, Sayang, kenapa kamu gak ke rumah Sarah aja dulu? Kenapa berhenti di sini?"

Brendon mendengkus pelan, dia segera memutar kemudi. "Eh stop dulu, Mamah mau turun duluan, kamu anterin Sarah ya."

Mata Brendon membulat sempurna.

"Dah, ya, Sarah. Hati-hati di jalan kalian!"

"Iya, Tante. Makasih banyak buat hari ini!" Yang penting ibunda Brendon baik.

Namun, Brendon tampak tak rela ibunya pergi, meski tak bisa berkutik.

Pemuda itu lalu mendengkus pelan dan menjalankan mobilnya lagi guna mengantar Sarah. Brendon yang biasanya bisa setenang dan secuek itu, terus saja gelisah sepanjang jalan.

Sumpah, Sarah ini setan yang pernah Brendon temui atau apa, ya?!

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

SEDIA ISTRI SEBELUM KAWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang