Part 21

260 39 1
                                    

10 Juni 2023

•••

"Brendon, maksud kamu apa?" Sarah melongo, apa maksud Brendon melecehkannya? Dia merasa badannya baik-baik saja selain agak pusing.

Melecehkan bagaimana?

"Brendon, ja-jangan nangis ...." Dia justru khawatir karena Brendon nangis.

Jangan-jangan, bukan Brendon yang melecehkannya, tapi sebaliknya, Sarah kan di bawah pengaruh obat perangsang. Aduh ....

"Aku gak sengaja nyium kamu, Sarah. Aku gak sengaja." Brendon agak berteriak, membuat Sarah kaget. "Aku gak sengaja nyium kamu."

"Nyi-nyium?" Sarah memegang bibirnya. Sungguh?!

Dia yang nyium atau Brendon yang nyium?! Kedua pipi Sarah memerah, tapi dia dibuat bingung.

"Iya, Sar. Aku gak sengaja. Maafin aku, Sar. Maaf. Aku janji bakalan tanggung jawab, aku bakalan nikahin kamu, segera pulang ini aku bakalan lamar kamu di depan orang tua kamu."

"Brendon, ka-kamu ... kamu udah gila?!" Akhirnya, Sarah berani mencerca Brendon, karena memang tindakan Brendon segila itu. Jika benar mereka ciuman, pastilah tidak disengaja, kedua pipi Sarah memerah.

Sarah merasa dialah penyebabnya.

"Brendon, aku yang harusnya minta maaf, i-ini cuman kesalahpahaman." Sarah berusaha menenangkan Brendon yang baginya, agak lebay reaksinya, Sarah malah makin takut walau dia tak menyangka ciuman pertamanya dia bagi ke teman sekadar kenal baik saja.

Brendon menggeleng. "Itu bukan kesalahpahaman, Sarah. Aku udah jahat sama kamu, di bawah kesadaranku sendiri, dan aku di sini berdiri sebagai lelaki ingin mempertanggungjawabkan itu. Aku ...." Brendon terduduk di sana, bersandar di dinding kemudian. Dia melipat kaki lalu memeluk diri sendiri. "Aku udah nodain kamu."

Sarah heran, entah kenapa dia tak merasa kena pelecehan, malah sebaliknya, dia melecehkan Brendon. Sungguh, tak ada rasa sedih atau apa selain terheran-heran.

"Akhir-akhir ini, aku mimpi, mimpi buruk, mimpi basah, sama seorang wanita, awalnya aku gak tahu itu siapa tapi akhirnya aku tau ...." Brendon merenung, menunduk. "Itu kamu, Sarah."

"A-apa?" Oke, sekarang masuk akal tingkah Brendon saat melihatnya ... agak menggelitik, kenapa Brendon tak malu mengatakannya? Oh awalnya dia malu sepertinya.

"Aku berusaha menahan diriku, berpikir logis, berusaha jernih, tapi nyatanya ... aku malah berakhir menodai kamu yang tadi enggak berdaya karena gak tahan, Sarah. Aku ... aku benar-benar pria buruk."

"Bre-Brendon, aku ...." Entah kenapa Sarah tak bisa marah.

Dia makin terheran-heran, dengan segala keanehan Brendon.

"Aku bakalan tanggung jawab segera, Sarah, aku mau tanggung jawab atas segala yang aku lakukan pada kamu." Segala? Segala apanya? Itu ... hanya ciuman!

Tak sengaja juga karena uh, Brendon memimpikannya.

Geli.

Akan tetapi, Sarah agak sedikit bangga karena Brendon jujur, entah kenapa bersama Brendon meski tahu Brendon punya pemikiran liar itu, dia tak terlalu ngeri, entahlah, dia kan bukan Irwin. Cowok itu anak baik-baik ... dari keluarga baik-baik, Sarah malah lebih percaya kalau dia ... uh yang menggodainya.

Walau jujur, Sarah semakin tercengang dengan isi kepala Brendon yang hanya ada belajar dan masa depan, ada juga soal percintaan.

Astaga ....

"Aku akan menikahi kamu, Sarah. Jika kamu bersedia."

Sarah melotot. Otak Brendon sepertinya konslet dikit.

"Aku akan menebus segala kesalahanku, aku janji akan mencintai kamu, menjaga kamu, menjaga anak-anak kita nanti, dan membahagiakanmu hingga akhir hayat. Aku janji, Sarah. Aku, Brendon Yogantara, berjanji dengan semua itu."

"Brendon, ka-kamu ada apa sih? Keknya aku masih pengaruh obat perangsang, apa efek sampingnya halu?"

BERSAMBUNG ....

•••

Jangan lupa klik bintang dan berkomentar jika suka 🤗

SEDIA ISTRI SEBELUM KAWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang